10; 𝐟𝐥𝐚𝐬𝐡𝐛𝐚𝐜𝐤

777 66 2
                                    

Termenung Tengku Sarina di halaman rumah . entah bila dia dapat bertemu dengan anak gadisnya itu .

Hayden yang melihat kemudian mendekat. " Ma,are u okay? " ujar Hayden .

dia tahu mamanya itu merindui Adik perempuannya . tapi sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk membawa Tengku Sarina menjumpai Aeryn .

" Bila Ayden nak bawa mama pergi jumpa Aeryn , mama rindu dekat dia "ujarnya sayu . sudah begitu Lama dia tidak menemui satu-satunya anak perempuan nya itu .

atau lebih tepat , sejak Aeryn dari lahir , disebabkan oleh Carlo yang tidak suka mempunyai anak perempuan .

dia sendiri tidak mengerti suaminya itu .

flashback....

" abang , tolong lah Saya merayu sangat-sangat , jangan buang anak saya " puas dia merayu agar bayi yang tidak Lama lagi akan lahir itu tidak di berikan kepada sesiapa .

" siapa kata Aku nak buang , Aku nak bunuh budak ni Bila dia dah lahir , Aku taknak ada anak perempuan yang akan menyusahkan Aku satu Hari Nanti" begitu sekali dia membenci .

Hayden hanya melihat dari jauh , dia tidak tahu bagaimana hendak menghentikan kekecohan di Antara mama dan papanya .

dia sendiri tidak tahu kenapa, di papanya tidak mahu mempunyai
anak perempuan .

setelah beberapa minggu , lahir lah sepasang bayi kembar . iaitu bayi lelaki dan bayi perempuan .

Tengku Sarina menatap sedih ke arah bayi perempuan itu . tidak sanggup dia melihat wajah yang masih suci yang tidak Lama lagi akan Mati .

yang paling tidak dipercayai , mati ditangan bapa kandung sendiri .

" bagi budak itu dekat Aku , cepat !!" ujar Carlo dengan wajah yang bengis .

" abang , tolong lah !! setidaknya biarlah Saya susukan dia sekejap je pun Jadi lah . " merayu agar tidak begitu cepat dia kehilangan anaknya .

dengan tangisan yang tersisa dia mencium bayi itu . sebak hatinya ingin melepaskan anaknya itu .

Hayden yang di luar itu mengintip ke dalam bilik melalui lubang pintu .

" Hayden ! masuk sini " ujar Carlo .

" Ye, pa ? " ujar Hayden

" Aku ada kerja sekejap lagi , Aku nak Kau tolong ambil alih Aku bunuh budak ni , Aku tak kisah lah Kau nak buat macam mana pun , asalkan dia takde lagi " ujar Carlo lalu keluar tanpa pamitan .

Hayden melihat wajah mama nya itu , dia sendiri tidak sanggup melihat adiknya itu .

" Ma , bagi adik dekat Ayden , Ayden promise , Ayden takkan bunuh dia " ujar Hayden , dia tidak pernah sekali pun menurut ayahnya .

" Ayden, tolong lah , bawa Adik kamu pergi jauh-jauh , mama taknak dia kena bunuh oleh Papa kamu , please bawa dia ke mana sahaja " ujar Tengku Sarina . kali ini dia mencium sepuasnya wajah bayi yang tenang itu .

" Aeryn Lyra binti Carlo Helliot , jangan lupa buat Surat untuk nama dia , dan ingatkan supaya jangan tukar langsung nama dia" permintaan Tengku Sarina agar nama Aeryn tidak di tukar .

~end flashback~

" In Sya Allah , Bila ada masa yang sesuai , Ayden bawa mama jumpa Aeryn , promise " ujar Hayden lalu memeluk Tengku Sarina .

" kamu ada gambar dia tak? " ujar Tengku Sarina .

" erm takde , tapi Nanti Ayden Minta gambar dia dekat kawan Ayden . kawan Ayden yang tolong jaga dia untuk sementara ni . " ujar Hayden meyakinkan Tengku Sarina .

𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑𝐈 𝐓𝐄𝐍𝐆𝐊𝐔 𝐀𝐃𝐑𝐈𝐀𝐍 𝐑𝐀𝐃𝐙 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang