Sunoo dengan santai kembali memakai jas milik Heeseung, tersenyum manis pada suaminya.

"Yang tadi siapa? Ga keliatan kayak pelayan si, kenapa duduk disini tadi? Terus kenapa kamu lepas jas punya Mas? Dia godain kamu?" Parnoan banget calon Bapak ini.

Sunoo gemas liat suaminya kayak gini, jadi dia cium bibir itu agar berhenti bicara. Dan berhasil, Heeseung jadi kicep.

"Tadi aku ga sengaja jatohin sendok, dibantu ambil sama yang tadi. Terus diajak kenalan, yaudah aku buka jas ini biar perut hamil nya keliatan. Dengan begitu dia langsung pergi, tapi sebelumnya aku kasih nomer Mama"

"Kenapa?"

"Ya daripada ga dapat sama sekali, mending tawarin Mama aja. Ga salah kan"

Heeseung tertawa, Sunoo mengatasi hal yang ditakutkan Heeseung dengan cara wanita itu sendiri. "Engga salah kok, kasian juga Bomie terus sendiri"

"Nah iya kan Mas, mending begitu"

Bertepatan selesainya penasaran Heeseung, pelayan datang dengan pesanan mereka. Heeseung yang posesif menjadi lebih posesif lagi setelah kejadian itu, tidak, dia bukan akan mengatur dan melarang banyak hal pada istrinya. Dia harus lebih ekstra membuat Sunoo hanya menatapnya.

***


Bomie yang tenang dalam menjalani hidup dan menghitung bulan kelahiran sang cucu kini malah di ganggu dengan bunyi berisik ponselnya, dia memindahkan potongan timun dimatanya untuk dimakan. Kemudian mengangkat sambungan telpon.

"Helloow, dengan siapa disana. Password nya jangan lupa" Bomie sengaja bilang begitu soalnya yang nelpon tanpa nama.

Bomie memeriksa wajah penuh maskernya di cermin, sudah waktunya cuci muka. Wanita itu membawa ponselnya selagi dirinya akan membasuh wajah.

"Ekhem!"

Bomie mengangkat wajahnya, dia kaget dong dengan bunyi deheman disebrang telpon.

"Halo?"

"H-halo, ini siapa?"

Bomie mengernyit, bukan seharusnya dia yang ga tau siapa penelpon. Dan mengapa si penelpon tidak tau dia jika kini sedang menelpon, wah...

"Kok tanya, dapat nomor saya dari siapa? Mau nipu ya? Ga bisa say, ga semudah itu mau nipu saya"

Tut-

Nah akhirnya dimatikan juga, lagian ngapain sih. Udah 2023 loh ini masih aja mau nipu dengan cara begini. Mending Bomie lanjut rawat wajah dan dirinya.

Sementara di sebrang sana ada Soobin yang tertuduh sebagai penipu, ah ini juga salahnya karena tak segera berbicara. Dia terlalu gugup.

***


Sunoo menatap Heeseung yang kini sedang menatap laptopnya, menggigit bibir bawahnya gusar. Di bulan madunya ini Heeseung masih sempat ngurusin pekerjaan, yang tadinya mereka mau jajan sate usus jadi batal karena Papa mertua suruh urus sesuatu. Sunoo harus sedikit bersabar kali ini, mana dia udah pake sunblock.

Ga lupa juga topi besar yang dia beli lewat online, sekalian ke pantai juga kan. Ga tau kenapa dia jadi suka banget ke pantai saat ini, diingat kalau pantai Bali pasti ada yang jual rujak. Lebih ke cari jajan sih daripada menikmati pemandangan pantai, Jungwon dan July datang besok pagi. Kebetulan Haruto mau pergi bareng July dengan tanpa ajakan Sunoo, July sendiri yang ngajak.

Dia ga sabar mau pake gaun dengan penampilan hamilnya, cantik dan lucu pastinya. Tapi mendadak hal random mengusik pikirannya.

"Mas"

 ɴᴏ ʀᴇɢʀᴇᴛ (ʜᴇᴇsᴜɴ) √Where stories live. Discover now