No Regret. 7

2.2K 206 14
                                    

Heeseung kini bertumpu dagu, tengkurap disamping istri mungilnya yang sedang mengandung. Gemasnya, padahal baru ditinggal keluar sebentar untuk pesan sepasang setelan untuk makan malam nanti, lah si Sunoo udah molor aja.

Tapi gapapa, Heeseung jadi puas liat bumil itu tidur. Kok ada ya orang secantik Sunoo, ga heran sih namanya juga Sunoo. Bikin pusing, image Heeseung yang begini jarang di tunjukkin langsung di depan Sunoo. Yang biasanya pasang wajah datar meski hati dugun-dugun, tapi karena spot bucin nya sedang tertidur Heeseung melepas semuanya.

Senyuman jarang itu kini merekah lebar, kakinya bergerak lucu ketika merasa gemas dengan makhluk di hadapan nya. Lee whipped Heeseung.

Tapi lama-lama kok jadi nafsu....

Sunoo dengan perut mendul itu kini memakai dress putih tipis yang memperlihatkan pakaian dalam nya, kesan seksi itu tak hilang meski ada baby di perut si Bunda.

Heeseung dengan perlahan membawa tubuhnya mendekat pada Sunoo, berbaring di samping wanitanya. Mengecup lembut pelipis Sunoo, bisa bantu Heeseung untuk mendefinisikan rasa bahagia yang sempurna ini setelah memiliki Sunoo.

Rasanya semua kalimat masih belum cukup untuk menjabarkan semuanya. "Aku harap kamu tau, bahwa aku cinta semua hal yang ada di kamu" Volume suaranya dikecilkan agar tak mengganggu tidur kesayangannya.

Tapi ternyata wanita itu malah terbangun, menggeser tubuhnya agar bisa saling berhadapan dengan Heeseung. Dengan mata yang masih sulit untuk dibuka, Sunoo berucap. "Aku tau kok, Mas. Makasih ya" Suara khas orang bangun tidur yang begitu menenangkan.

Tangan Sunoo meraba perutnya. "Ehhe, Ddeonu ngerespon omongan Ayahnya nih" Dia terbangun sebab mendapatkan tendangan kecil di perutnya.

Heeseung sedikit merendahkan tubuhnya agar dekat dengan Ddeonu.

"Are you okay inside, son, my baby?" Sapa Heeseung kemudian menempelkan telinganya di sana, seolah benar-benar bisa berbicara dengan Ddeonu.

"Beneran?"

Sunoo akhirnya membuka mata, kepalanya turun untuk melihat tingkah Heeseung.

"Ooh gitu"

"Apa sih, Mas?" Sunoo juga kepo mereka ngomongin apa.

"Ddeonu bilang di dalam dia ga nyaman, tapi Mas buat kesepakatan sama dia buat ga nakal. Kalau dia nurut besok Mas beliin mainan yang banyak"

Sunoo terkekeh, selalu ada saja tingkah aneh suaminya. Ga sama Bundanya, sama baby yang masih di dalam sana pun Heeseung gemas. Entah setelah Sunoo hamil Heeseung jadi nempel mulu sama dia, kadang juga moodnya aneh.

Pernah Sunoo lagi ga mau diganggu karena lagi yoga dan suruh Heeseung tunggu di kamar, udah gitu doang tapi Pak Suami malah ngambek. Kayak anak kecil, manja banget. Sunoo jadi bingung jiwanya sama jiwa Heeseung kayaknya ketukar.

Tapi Beomi sih pernah bilang kalau hal itu wajar, kayak ngidam gitu, kalo ga istri ya suaminya yang ngidam. Nah hal ini rada persis kayak itu.

"Mas" Sunoo jadi ingat sesuatu.

Heeseung yang lagi ndusel perut Sunoo langsung menengadah. "Hmm?"

"Kita perasaan ga ada foto prewed ya?"

Kalau di ingat ingat memang benar, nikahan mereka udah kayak singkat aja gitu. Ijab qabul, resepsi, udahhh, ngapain pake foto prewed. MAHAL!.

Enggak gitu sih, Heeseung mau mau aja cuman kalian tau di saat itu keduanya punya problem sehingga pernikahan itu tiada yang spesial.

"Kamu mau, atur aja. Nanti mas yang cari fotografer nya, mas ada kenalan di sini siapa tau dia bisa kasih kita rekomendasi fotografer handal"

"Iya mauu, aku denger fotografer Bali itu aesthetic gitu. Nanti deh aku tanya Jungwon"

 ɴᴏ ʀᴇɢʀᴇᴛ (ʜᴇᴇsᴜɴ) √Where stories live. Discover now