Angin pukul 3 pagi terdengar riuhnya. Aku terjaga dari tidur yang sudah seharusnya dimulai sejak 2 jam yang lalu. Salah satu dari angin itu berbisik seolah mengabarkanku akan kedatanganmu. Sudah lelah aku menunggu. Sudah lelah aku berangan-angan ten...
Tulisan ini dibuat terlambat, dan terlebih lagi aku nggak tau gimana caranya mindahin ini ke sebelum Bagian 1 yang udah ditulis duluan. Namun, menurut aku part ini tuh penting banget dan sudah seharusnya ada. Waktu itu aku lupa karena sebenarnya awal-awal aku nulisnya tuh di channel telegram. Jadi intronya ada di sana.
Kepikiranlah (sejak part 2 published)
"Kalau pembaca yang emang pure dari wattpad (gatau kalau ch telegram itu ada) bisa tau intro darimana?" hahaha
Maaf banget ya readers (walaupun ga banyak) tapi seneng deh ada yang baca ceritaku. Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja mulai ku tulis pengenalan dari setiap karakternya. Di bawah ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Na Jaemin as Edmund - A mysterious photographer
Edmund —Sosok yang tidak perlu dicari maupun dikhawatirkan karena sudah pasti, dia selalu ada di sisi Valerie. Namun kehadirannya sangat membingungkan, tidak seperti yang lainnya, Edmund tidak pernah sekalipun menyapa atau berinteraksi ringan dengan Valerie. Dia hanya datang, diam, dan menyaksikan seluruh kegiatan Valerie selama jam siarannya berlangsung.
Valerie said: "Ed, kehadiranmu membawa kebahagiaan sekaligus membingungkan. Mungkinkah itu memang pilihanmu untuk menjaga jarak sejauh mungkin dariku? Apakah hanya aku yg memiliki keinginan untuk lebih mengenal sosok yg selalu ada di sisiku?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kim Minju as Valerie - A dream catcher
Valerie — Seperti Wijaya Kusuma yang mekarnya selalu dinanti, begitulah kira² sosok Valerie di mata seorang Edmund. Kehadirannya membuat orang-orang disekitar turut merasakan bahagia dan hal itu yang paling dia suka.
Edmund said: "Lukisan, bintang, sama halnya dengan kamu. Hanya untuk dilihat dari jauh. Tapi lain halnya jika suatu saat datang sebuah pedang yang mengganggu ke arahmu. Saat itu aku akan maju."
