"Sayang bangun sayang" bisik seorang teman yang baru datang dan mulai menarik-narik baju Llenn yang sedang tidur dengan iseng.

Akibatnya Llenn terbangun dengan  ambigu.

"Chotto matte!!" jerit Llenn yang segera terbangun dan mulai menatap temannya.

Tampak seluruh kelas memperhatikannya.

"Woi wibu diem, berisik lo" ucap Dessy  melempar penghapus papan tulis kearah Llenn.

Tak! Penghapus itu tepat sasaran

"Sakit njir, Cih ninggen" Llenn mengelus kepalanya.

"Dan lo, dengar baik baik deh Sifaa!!! watashi ini masih normal desu jangan diajak belok" sambungnya sambil menunjuk ke arah gadis yang tersenyum puas.

"Mwehehehe" cekikik Sifa dan langsung berlari keluar kelas.

Beberapa saat setelah Sifa kabur.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... Selamat pagi, Perhatian anak-anak sekalian besok akan diadakan bazar dan akan banyak pengunjung dari luar maupun dari sekolah lain. Jadi, kami berharap kalian dapat menyiapkan dengan baik... Sekian atas perhatiannya terimakasih, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Setelah info selesai kelas yang hening selama info disampaikan kembali menjadi seperti peperangan.

Tampak beberapa anak membicarakan acara besok dengan semangat.

"Wanjayyyyyy moga banyak cogan mayan nambah koleksi" kata Dessy cengar cengir membayangkan apa yang akan terjadi besok.

"Goblokk otak lo koleksi cowok doang anjirr, nilai lo anjlok paok" kata Llenn memukul pelan temannya yang kegirangan dengan ekspetasinya.

"Ya tuh, kita yang gak ada yang suka cuma bisa terdiam dan menonton" sambung Putrii menghela nafas.

"Dari pada gua...NT mulu , tidak pernah diperhatikan bahkan ketika aku telah berjuang" ucap Sifa yang tiba-tiba sudah ada disamping putri.

"ANJAASSSS" ucap kompak 3 orang sambil bertepuk tangan.

"Lu kalo urusan galau aja lancar banget" kata Dessy menabok pelan bahu temannya yang sedang mendalami peran sedihnya.

"Btw lu kenapa tadi sakit Len?" tanya Dessy

Llenn mengangguk pelan, " ini gejala gua seperti kekurangan cairan dan tenggorokan gua berkata untuk mengisi kapasitas air gua"

"Itu namanya lo kehausan b*ngs*t" kata Dessy dengan nada tinggi.

"Heheh, eh iya besok bazar apa aja ya, andai kelas kita ikutan" kata Llenn menopang dagu

"Mana bisa cuk gak ada dananya...itu bendaharanya korupsi dana kas" sambung Sifa sambil memelankan suaranya.

"Awali pagi dengan berghibah sehat dan bernutrisi ,dah ah gua mau ke kantin mumpung guru belum datang" Ucap Llenn

"IKUUUTTTTT" Serentak mereka berdiri menyusul Llenn.

Mereka berempat pun langsung pergi ke kantin.

. . .

Di kelas Sifa terlihat sedang gelisah dan Putri yang melihat kelakuan teman sebangkunya itu langsung menanyakan apa yang membuat temannya itu menjadi sangat tidak tenang.

"Lu kenapa cok kek cacing kepanasan nggak bisa diem amat" tegur nya.

"Gua belom ngerjain pr matematika..hehe" kata Sifa cekikikan.

Putri dengan ekpresi datar yang sudah mengetahui situasi langsung beranjak pergi.

"Mau kemana lo? Nyontek pr dong" kata Sifa sambil menyegat temannya yang hendak kabur.

"Nah kan, Gak ah anjir gua cape gadang ngerjain, gua kan rajin" ucap Putri menyombongkan diri.

"Heleh lo dijokiin doang anjirr sok iye bet, mana mungkin lu ngerjain, gua mana bisa ngerjain kan gua kerja" kata Sifa dengan sedih.

"Woi woi pak Bejo datang" teriak salah satu murid yang langsung berlari ke tempat duduknya, murid lain pun ikut kembali ke kursi masing-masing.

"Selamat siang anak-anak, gimana kabarnya hari ini" sapa pak Bejo ramah.

"Pagi pak, BAIKKKKK" jawab murid kelas itu serentak.

 "Oke pr nya tolong ketua kelas kumpulkan" pintah pak Bejo.

Ketua kelas pun mulai mengumpulkan pr, Putri dengan percaya diri mengumpulkan buku kepada ketua kelas.

"Eh sorry ini bukan buku matematika" kata ketua kelas menyerahkan buku Putri kembali. Sontak Putri kaget dan segera mencari di tasnya.

"Ya Allah salah bawa buku" kata Putri dengan wajah pasrah.

"HAHAHAHA MAMPUS MAKANYA JANGAN PELIT, SAMA AJA KAN LU KEK GUA GAK ADA NGUMPUL PR" ejek Sifa.

Pak Bejo yang mendengarnya langsung menyuruh Putri dan Sifa keluar kelas

"Kalian ini sama aja, sekarang kalian hormat di tiang bendera sampe bapak suruh masuk kelas!"

"Baik pak" jawab mereka dengan lemas

"Mangat mangat" Kata Llenn dengan nada kecil dari meja belakang.

Sifa dan Putri pun keluar kelas dan pergi kelapangan.

. . .

Haloo semuaa~
Buat kalian yang baca ini awal cerita makasihh.

Btw ini pertama kali nya aku buat cerita jadi ya maav kalo banyak salah dalam pemilihan kata yaa!

Mohon dukungannya

Arigatou gozaimasu

Jaa nee~

Random ProblemWhere stories live. Discover now