PROLOG

6 3 3
                                        

Lapangan Sekolah

"...Karena itu, kita sebagai penerus dari para pahlawan saat ini harus memberikan apresiasi dan prestasi terbaik sebagai harapan bagi semua orang yang ada di..."

Hanya kalimat itu yang terdengar jelas ditelinga gadis yang menahan dirinya agar tidak jatuh.

"Ah sial, ini bakal berapa lama dah ceramahnya" gerutu Llenn dalam hati.

Sementara itu Kepala Sekolah terus membaca naskah yang sudah ada di podium.

Nginggggg...!! Suara mic berdenging cukup nyaring ditengah suasana hening upacara, beberapa anak terlihat menutup telinganya.

"Anjiirrrrr telinga gua cok" kata seorang siswa dari barisan belakang, Llenn yang mendengar itu sontak menengok tapi dia tidak menemukan siapa yang mengatakan hal tadi.

"Wanjay keren banget berkata kata mutiara ditengah upacara" batin Llenn

Seketika suasana kembali ke suasana hening sebelumnya dan Llenn yang merasa tidak tahan dengan terik matahari mulai berbisik kearah temannya yang ada di depan.

"Put gua keknya mau balik ke kelas aja deh lemes banget" katanya, temannya itu pun mengangguk dan membawanya ke barisan belakang disana ada PMR yang sedang berjaga.

"Kenapa kak?" tanya seorang gadis yang setengah berlari ke arah mereka berdua.

Llenn menatap sinis petugas itu.

"Menurut lo aja njir? Lo pikir disini gua mau ngapain coba, agak bermasalah atau emang udah bermasalah ini otak nya petugas"

Lagi lagi Llenn hanya bisa menggerutu dalam hati.

Sejujurnya dia sangat ini mengatakan hal itu langsung, tapi dia bukan tipe orang yang berani mengatakan hal itu kepada orang asing.

Kecuali ini adalah dunia Online

"Aku mau balik ke kelas"


"Owh baik kak"

Petugas PMR pun mulai membantunya untuk berjalan ke arah kelas.

Sesampainya di kelas Llenn langsung mengambil botol minum yang ada ditasnya, setelah meminumnya dia merasa baikan dan dia mencoba menundukkan kepalanya di meja.

"Kak mau teh anget apa mau minum obat?" tanya gadis yang membawakotak P3K.

"Eumm gosah, aku udah minum obat kok"

Llenn menjawab dengan ramah, sebenarnya dia sedang tidak ingin mengatakan hal lain apalagi ketika orang-orang mulai bertanya tentang banyak hal.

"Ck ngeselin amat, nanya mulu gak ada abisnya" guman Llenn

Tak lama berselang, tampaknya upacara telah selesai dan beberapa anak kelas mulai berdatangan.

Random ProblemWhere stories live. Discover now