Little Duke

460 29 0
                                    

***

Musim semi tahun ini tiba lebih cepat dari biasanya. Hamparan putih yang menutupi seluruh kawasan Duchy Willbar telah berganti dengan warna hijau. Warnanya cemerlang seumpama permadani yang terhampar di bumi.

Dan di pusat hamparan permadani hijau itu, berdiri kokoh sebuah istana megah yang usianya telah berabad-abad lamanya. Istana yang lebih tua dari kerajaan tempat duchy itu bergabung, Kerajaan Delphinium.

Warna hijau semarak menghiasi taman-taman istana. Bunga-bunga bermekaran, kupu-kupu berterbangan dan burung-burung berkicau riang. Pemandangan yang begitu indah di istana. Namun, pemandangan indah itu, agaknya tidak sampai pada kediaman duke. Tepatnya di ruang kerja Duke Willbar.

Berdiri di tengah ruangan. Tampak seorang pria berdiri dengan ekspresi gusar. Pria yang ternyata adalah Duke Willbar itu sesekali menghela napas panjang. Wajah tampannya terlihat lelah. Usianya belum sampai kepala 4 tapi wajah lelahnya membuatnya lebih tua dari itu. Agaknya sesuatu yang tengah terjadi sekarang berada di luar kehendaknya.

"Kamu bilang ini sudah percobaan ke-100?" tanya Duke Jackson Willbar pada Butler Austin yang ada di belakangnya.

"Iya, Yang Mulia Duke," jawab Butler Austin. Wajahnya serius menatap Duke Jackson yang membelakanginya.

Duke Jackson mungkin terlihat memandang pemandangan di luar jendela ruang kerjanya seperti biasa, tapi Butler Austin tahu banyak yang sedang dipikirkan tuannya itu.

"Sepertinya kita harus berhenti," ucap Duke Jackson setelah berdiam lama.

"Mohon Yang Mulia Duke pertimbangkan lagi," sahut suara yang lain.

Duke Jackson langsung menoleh ke sumber suara. Ia tidak ingat ada orang lain selain ia dan butler-nya.

Berdiri tak jauh dari pintu, tampak Ajudannya yang bernama William dengan pakaian dinasnya yang rapi.

"Aku tidak ingat mengundangmu masuk," ucap Duke Jackson dengan ekspresi tidak suka.

William yang juga adalah seorang baron tampak tidak memedulikan ekspresi di wajah Duke. Ia tetap kokoh menyuarakan pendapatnya.

"Kita tidak bisa menghentikan percobaan itu."

"Apa maksudmu dengan tidak bisa? Apakah kamu tidak mendengar bahwa ini adalah percobaan ke-100?"

"100 percobaan tidak masalah karena ini demi kebaikan bersama. Bahkan 1000 percobaan pun tak mengapa. Semua demi kemajuan Duchy untuk kedepannya!"

Duke Jackson tertawa sarkas.

"100 percobaan dengan hasil 100% gagal dan kamu bilang untuk meneruskannya sampai 1000 percobaan?"

"Seperti yang kubilang tadi Yang Mulia, 1000 percobaan tak mengapa demi menemukan pasangan yang cocok untuk Yang Mulia Duke Muda Zackary. Kita harus terus mencoba demi menemukan tubuh yang resisten terhadap racun yang terkadung di dalam tubuh Yang Mulia Duke Muda Zackary."

"100 gadis muda meninggal dan kamu ingin menambahkan menjadi 1000?"

Baron William mengangguk cepat.

"Sepertinya kamu terlalu tua untuk bekerja Baron William."

Baron William menggeleng. "Saya mengusulkan ini bukan tanpa sebab, Yang Mulia. Duke Muda Zachary harus segera menemukan pasangannya demi keberlangsungan Duchy ini. Duchy Willbar yang usianya lebih tua dari Kerajaan Delphinium tidak boleh punah hanya karena ini. Kita harus terus mencari untuk menemukan pasangan yang cocok," ucap menggebu-gebu.

Duke Jackson menatap tajam ke arah Baron. "Baron William!" panggilnya. Nadanya dingin dan tegas.

Baron yang awalnya sumringah dan penuh semangat perlahan menciut. Kharisma Duke rupanya tidak main-main. Bahkan dengan satu kata saja mampu membuatnya tidak berkutik.

DUKE WILLBARWhere stories live. Discover now