Part 2 - Tangan Keseleo

17.1K 1.8K 79
                                    

"Aaaaa! Ini warnanya bagus banget!!" Mauri menjerit dan melototkan matanya untuk melihat softlens berwarna violet. Lalu berekspresi imut. "Aku kayak cewek-cewek anime gak, sih?"

Saat ini Mauri membuat video untuk me-rivew beberapa softlens. Jika ada tawaran endorse dan tarifnya sesuai, maka Mauri akan mengambilnya. Mulai dari pakaian hingga riasan wajah. Memiliki pengikut sebanyak 489 ribu membuat Mauri cukup populer.

Mauri lulusan sarjana kedokteran. Namun saat mengikuti stase pertama, yaitu stase ilmu penyakit dalam, Mauri tumbang. Terkena tifus yang mengharuskannya dirawat kurang lebih dua minggu di rumah sakit. Mauri pun merengek tak ingin lagi melanjutkan pendidikannya. Baik Mommy maupun Daddy tak memaksanya.

Ia pun melepas softlens berwarna violet tersebut lalu memasang softlens berbentuk hati. Mauri kembali menjerit. Terperangah melihat softlens tersebut. Layaknya sebuah mata anime jika sedang jatuh cinta.

Setelah memuji diri sendiri dan bicara panjang lebar tentang produk softlens tersebut, Mauri berhenti mengambil video. Fokus mengedit video tersebut lalu mengunggahnya di sosial media. Lalu membereskan semua softlens yang tadi ia coba. Menaruhnya di tempat aman. Mematikan ring light, lalu keluar dari kamar.

"Daddy!" Serunya manja setelah keluar dari rumah dan melihat Daddy. Dua tangannya menopang dagu dan berkedip-kedip manja ingin memperlihatkan kedua matanya yang ber-softlens hati. "Aku cantik, kan?"

"Itu kenapa bentuk softlens mu aneh?"

Mauri berdecak pelan. "Ini tuh kayak yang di anime-anime itu lho Daddy. Kalau jatuh cinta, bentuk matanya berubah jadi love, cintaa!" Kemudian ia tersenyum lebar. "Daddy mau ke mana?"

"Mau jalan-jalan sama Pretty." Mauri langsung cemberut. Pretty kini berlari ke arah Daddy. Kucing centil itu menggunakan baju dan rok. Daddy menggendong Pretty, menaruh Pretty di atas stoler. Sebelum pergi, Daddy kembali menatapnya. "Kamu jangan keluar rumah gak pake celana."

"Aku pake celana kok!" Mauri mengangkat ujung bajunya yang mencapai di atas paha tersebut untuk memperlihatkan celana yang ia gunakan. Selain Daddy protektif dalam percintaannya, Daddy juga protektif saat ia berpakaian terlalu terbuka.

"Yuk, Pretty." Daddy dan kucing kesayangan Daddy itu pergi meninggalkan Mauri yang berdecak kesal.

"Iiih Daddy nyebelin!" Serunya kesal. Saat hendak kembali masuk ke dalam rumah. Ponselnya berdenting.

I really really miss you

Mauri langsung celingak-celinguk lalu tergesa-gesa berlari kembali ke dalam rumah, menuju ke kamarnya. Masuk ke kamar, tak lupa mengunci pintu lalu terjun ke atas ranjang, menarik selimut untuk menutupi seluruh badannya. Membalas pesan tersebut.

Aku juga kangen!!!😭😭😭😭

Ketemuan yuk biar kangennya ilang

Mauri tak langsung menjawab. Berpikir sejenak. Daddy menyuruhnya untuk putus dari Aang. Sudah ia lakukan, memutuskan Aang, tapi Aang sepertinya tidak menganggap kata putus darinya. Aang mengirim pesan bertubi-tubi membuatnya akhirnya mengiyakan.

Menyibak selimut. Mumpung Daddy keluar jalan-jalan dengan Pretty, Mommy sendiri entah ke mana, yang pasti Mommy pergi ngerumpi di rumah temannya.

Segera bersiap-siap, mengganti pakaian serta menambah sedikit riasan wajahnya.

Menggunakan taksi menuju ke tempat janjiannya dengan Aang. Setelah tiba di sama, ia duduk usai membeli satu cup minuman. Menyedotnya hingga setengah. Menunggu Aang yang.

MleyotWhere stories live. Discover now