4. Kehancuran Penginapan Arwah

19 3 0
                                    

Suara petir begitu menggelegar saat sebuah bunyi tembakan keras terdengar. Yin dengan wajah kesal memulai mengeratkan sebuah kayu putih yang telah ia pegang 2 jam lalu. Tangannya pun mulai memutih, aliran darahnya mulai terhenti. Sorot mata Yin pun sudah mulai meredup, Namun gelegar itu sangat menyakitkan jika Yin meninggalkan para arwah itu tanpa membantunya.

"Yin! Sudahlah! " Teriak Daniel begitu melihat gelombang besar yang akan meluruhkan seluruh penginapan arwah disini. Daniel sejak tadi telah memasang jaring emas disetiap sisi penginapan. Namun, semuanya tiba-tiba hancur saat Greorgo dengan bulu panas membakar semuanya.

Kini hanya tatapan mata yang begitu bersalah, bahkan Yin tidak bisa menghela napas dengan baik. Gelombang besar itu sudah mulai mendekati penginapan arwah, Yin sudah semakin mengeratkan jari jemarinya pada tongkat kayu itu.

"Cepatlah pergi!! " War tiba-tiba saja menarik Yin dari depan sana. Daniel terdiam dengan tangan yang juga menahan ribuan jaring emas baru disana. Yin menutup matanya saat sebuah deburan pasir menyeruak ke matanya. "Argh!" teriakan itu tercekat.

War mulai mengambil alih menahan kayu itu ditangannya. Yin dengan kasar mengusak pasir-pasir diatasnya. Dia segera meninggalkan tempat ia terbaring dan menatap War yang tengah bersusah payah menahan kayu itu. Saat langkah kaki Yin mulai mendekat, Greorgo menarik satu jaring yang membuat Yin tergantung disana.

Kakinya terikat begitu erat,  suaranya tak bisa keluar. Matanya semakin lama semakin memerah. Suasana disana sangat keos, jeritan para penghuni arwah yang mulai terbakar dan hancur. Gelegar suara tawa Greorgo terdengar begitu keras. Tak ada senyap sama sekali, gemuruh pun terganti oleh tawa Greorgo.

"Aku iblis! Dan kamu berada dipihakku! " Seru War dengan tangan mencekal sebutir tali yang menyatu dengan tubuh Greorgo. Seakan mantra, kalimat yang baru saja keluar dari mulut War seketika membuat Greorgo terhenti. Matanya menatap cekat dan tajam War, lalu tali itu mulai mengalirkan sebuah cairan biru yang membuat sebagian penginapan kembali utuh.

"Tidak! Kau adalah Serigala! "

sregh!

Tarikan segitu kerasnya membuat Greorgo sedikit goyah, tangannya mengambil alih kayu putih yang War pegang. Sedang War terpental kasar dengan bebatuan, darah pun tak terhindar lagi.

Seakan mendapatkan alarm dari War, para pasukan Serigala mulai menyerang pasukan Greorgo. Mereka mulai meninggalkan jejak pada tubuh bagus Greorgo. War dengan menggenggam sebuah batu panjang dengan ujung tajam, lalu mengarahkannya pada tali jaring emas yang mengikat Yin.

"Terima Kasih! " balas Yin segara, lalu Yin mengeluarkan sebuah batuan dengan pasir putih yang menjadi salah satu senjata ampuh disini. Dalam satu kali lemparan, Yin bisa membunuh ratusan pasukan Greorgo.
Tapi, jumlah pasukan dari Greorgo tidak terkira. Mereka hanyalah ilusi yang Greorgo buat, namun jika mereka menyakiti akan terasa nyata. Saat satu batu terakhir akan tertancap pada tubuh Greorgo, War menangkapnya. Lalu, menatap Yin dan tersenyum.

"Terima kasih banyak! " War terhempas setelahnya, Yin membolakan mata saat tubuh War tercabik-cabik oleh tali yang mengikat tubuh Greorgo. Darah segar mengalir begitu deras, Yin takut jika para arwah mencium bau darah seperti itu, mereka akan mulai kehilangan kendali.

Yin segara berlari mencari Daniel yang berusaha menahan para arwah yang mulai mengamuk. Daniel meninggalkan para arwah dan menghampiri Yin disana.

"Apa yang kau dapat? " tanya Daniel dengan tergesa, matanya dengan kilas menatap para arwah yang mulai nekat untuk keluar. Yin menggeleng setelah melihat darah mulai memaksa masuk ke dalam pertahanan. "Bukan, darah itu. " Daniel mendelikkan matanya.

"LARI YIN! SELAMATKAN DIRIMU SENDIRI! " Daniel bergegas meninggalkan ruangan pertahanan dan menyeret Yin yang terdiam. Melihat darah yang semakin ketara, Yin menahan air mata yang akan luruh. Dia merasa bersalah untuk kesekian kalinya.

Bum!

Creak!!

Hingga mereka bisa melihat, bahwa keadaan penginapan sudah tak baik-baik saja. Greorgo terlihat bahagia, sangat menggelora saat tawa itu mulai mengambil alih seluruh kehidupan disana. Perjalanan para arwah akan berakhir disini, Yin takkan bisa membantu mereka untuk mencapai reinkarnasinya.

Yin mulai menatap tangannya, dia melihat dosa itu telah datang. Dalam kehidupannya, dia akan mendapatkan dosa itu selama bertahun-tahun. Membiarkan para arwah mati dan tidak bisa mencapai reinkarnasi mereka. Tak hanya Yin, Daniel pun mulai kehilangan kesadarannya. Dan keduanya mulai menghilang bersamaan dengan kehancuran penginapan arwah itu.

Lalu, malaikat itu mulai datang untuk mengambil kembali tubuh kedua pria malang itu. Sedang para Serigala mulai terhindar saat para Arwah mulai mengambil alih penyerang itu.

***

"APA?! " Kong dengan mata memerah menepis tumpukan kertas yang tengah Samantha susun. Napasnya begitu memburu, Leon menatapnya dengan helaan sesak. Mereka menatap tubuh War yang tengah terbaring tanpa tanda-tanda akan bangun. Bahkan saat Samantha memeriksa detak jantung itu, seakan tak ada daya untuk berdetak.

"Bagaimana dengannya? " tanya Kong dengan frustasi. Seakan dia akan benar-benar mendapatkan hukuman mati sore itu. Samantha tak menampakkan wajah berserinya. Leon pun sedang berpikir keras tentang tubuh War yang tak kunjung sadar.

Mereka bertiga menatap tubuh lesu yang telah terbaring sekian hari tanpa sedikitpun menunjukkan kehidupannya, bahkan Thana sudah membuat nama War dalam daftar kematian manusia ke-5074 kalinya. Tapi, dunia kini sedang tak bisa dipaksakan. Jika War tengah berperang dengan kehidupannya yang sangat keras, kabar tentang kekuasaan sang Greorgo yang semakin marak. Membuat pasukan Serigala tak bisa dengan gamblang muncul disana.

Kekuatan besar yang telah Greorgo kumpulkan, membuat dunia hanya akan berpihak kepada dirinya sendiri. Samantha tak menghiraukan berapa banyak arwah yang telah ia bunuh. Sebab, semua telah diambil alih oleh sang Greorgo.

"Kalau saja para arwah tak melepaskan diri mereka, aku yakin War tidak akan terluka. Bahkan mungkin kita bisa menyelamatkan penjaga penginapan itu. " ujarnya lagi dengan penuh sesal, sebagian dari para Serigala tengah merasakan duka yang sangat besar. Penjaga Penginapan Arwah adalah satu orang terhormat yang diberikan kepercayaan. Untuk itu, para pasukan Serigala membuat persembahan untuk para penjaga penginapan.

"ARGHHHH!!! LEPASKAN AKUU!! "

Seru itu membuat ketiga manusia itu menatap geram pada tubuh War yang terbaring. Disana mereka melihat aliran darah yang semakin mengental dengan cepat. Mata itu terbuka setelah sekian lama terpejam, namun darah yang mengalir dari bibirnya tak sempat menjadi perhatian mereka.

Tubuh itu mengejang hingga Samantha sempat terhempas. Thana yang sedang berdoa didekat persembahan itu, segera bergegas memasuki kamar War. Thana melihat Samantha yang tengah menahan lukanya dan Leon yang menahan tangan War. Kong juga tak henti untuk menyandarkan War.

"Tolong sadarlah! " Thana menepuk pundak War dengan begitu kuat, hingga War benar-benar sadar.

"Tolong! Tolong Yin, dia ada dalam genggaman Greorgo!!! "

....

Plis, gimana biar mereka menjadi kekasih?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang