Prolog

15 3 3
                                    


Ayah... Ibu... Kalian sungguh akan membuangku?

Di suatu hari, seorang gadis berlari kencang dari rumah nya, kaki indah menginjakkan kaki di sebuah kota bernama Riveristria. Dia menatap langit cerah sambil menunggu taksi.

"AH! Aku bisa terlambat pergi kerja~!"

Seorang pekerja paruh waktu selalu datang pagi pagi sekali ke Restoran Italy, dia melakukan semua pekerjaan dengan baik.  Lalu di siang hari dia akan bekerja paruh waktu di Kafe Perancis.

Di malam hari dia akan bekerja paruh waktu di supermarket besar sebagai kasir, salah satu bangungan kelas A yang buka selama 24 jam! Semua itu dilakukan oleh seorang gadis muda berusia 23 tahun demi mencari nafkah untuk  dirinya sendiri. Tak ingin bergantung pada keluarga mengingat uang sangat sulit di dapatkan.

Aku Tamae Hasukko, 23 tahun, MBTI ku adalah  INFJ, Zodiak Taurus, tinggi ku 159 cm. Sejak kecil aku sudah di buang kedua orang tua ku karena ke egoisan mereka masing masing. Setiap harinya aku selalu mendengarkan pertengkaran mereka, sampai aku muak dan tidak tahan lagi.

Setelah kedua orang tua ku bercerai, Ibu ku... Memberikan ku kepada orang tuanya, Ia ingin melakukan apapun yang ayah lakukan. Sekarang ayahku sudah memiliki kehidupan nya sendiri.

Ibu ku menikah dengan orang kaya, sedangkan itu, aku hanya hidup sebatang kara, dalam artian miskin kehilangan kedua orang tua. Pada awalnya.. Orang tua ku mengirim ku ke rumah keluarga besar ayahku, tapi semua menolak kehadiranku.

"ANAK PEREMPUAN TIDAK PANTAS!"

Benar sudah zaman apa sekarang? Masih membedakan kesetaraan gender, kedua orang tua ku tidak peduli aku di terima atau tidak oleh keluarga itu. Karena keluarga pihak ayahku menolak, aku menangis di jalan raya yang besar.

Kedua orang tua ku... Kenapa mereka membuatku tidak berdaya? Terkadang aku iri dengan pengemis di jalanan. Walaupun hidup dengan belas kasihan orang dan tidur di emperan jalan. Mereka tetap bersama keluarga, meskipun badai sedang menerjang.

Aku menangis di trotoar, sampai suara klakson mobil terus di bunyikan. Aku tidak bisa menahan air mataku, semakin banyak orang khawatir denganku, semakin ingin aku menangis.

"TAMAE!"  Di saat aku bersedih di trotoar jalan raya besar, kakek dan nenek ku melihat diriku yang tak berdaya seorang diri. Mereka turun dari motor skuter nya, dan segera mengajakku ke rumah mereka.

Sebenarnya tidak enak tinggal bersama keluarga pihak ibu, bagaimana pun aku adalah cucu luar ( pihak ayah ). Tapi mereka tidak menginginkan keberadaan ku. Kakek dan nenek ku dari pihak ibu sangat baik dan menyayangiku.

Aku sampai ingin menangis...

"TAMAE?! Kamu sedang apa? Lihat antrian pelanggan begitu panjang!"

"YA! Maaf kan saya senior! Saya melamun karena kelalaian saya sendiri. Tolong jangan beri tahu Pak Manager ya?"

·˚ ༘₊· ͟͟͞͞꒰➳♡˗ˏ✎*ೃ˚  As It Was *¨༺ ༻¨*:·.

Kakek dan nenek ku sibuk mengurus Restoran Ramen mereka. Saat jam istirahat  aku akan mengunjungi  restoran itu. Pertama layani semua pelanggan, dan bersiap pergi ke Kafe Perancis.

Di restoran Italy ini aku bekerja sebagai kasir sekaligus chef disini. Aku di tetima di sini karena bisa di andalkan. Akhirnya sudah menjelang siang, aku akan mengunjungi restoran ramen kakek nenek dan memberi kejutan sebelum pergi ke Kafe Perancis.

"HEI! Mamoru? Ini sudah pergantian shift kerja. Aku akan pergi sekarang, semangat kerja ya!"

"Yup! Kakak jangan khawatirkan aku~! Pergi saja ke Kafe Perancis itu kak, cari uang yang banyak, nanti aku akan traktir makan kakak."

Di dunia ini semua mengenal ku dengan 'Tamae'. Padahal aku ini seorang komikus terkenal di aplikasi komik dunia. Wajar saja sih, aku tidak memakai identitas asli.

"Seharusnya taksi sudah datang, aku sudah memesan taksi 30 menit yang lalu."

Sembari menunggu taksi, aku mengecek uang tabungan ku di rekening melalui ponsel. "Sudah 10 juta lebih, setengah nya aku berikan pad kakek dan nenek, karena sudah membiayai kehidupan ku."

Mobil taksi pun datang, "Pak! Sebelum ke restoran ramen, pergi ke  toserba dulu ya pak?"   Pak tua, mengangguk. Taksi pun pergi ke Toserba, Tamae akan membeli beberapa disana.

Di dalam Toserba begitu ramai pengunjung, aku sedang memilih belanjaan, setelah selesai, di sana aku mendengar keributan. Berasal dari area kasir...

"Mohon maaf pak, tapi semua yang bapak beli tidak bisa di bawa jika tidak bayar."

Seorang kakek berpakaian sederhana sedang sedih karena tidak bisa membeli belanjaannya, padahal dia sudah bersikeras, tapi kasir hanya melakukan tugas nya saja.

"Cucu saya akan segera datang! Saya lupa membawa uang karena dompet saya tertinggal di rumah! Saya bisa bayar 2 kali lipat kok!"

Tamae yang sedang mengantri menjadi penasaran, dan mengetahui penyebab ini dengan bertanya pada para antrean. 
  "Permisi, saya akan bayarkan tagihan kakek ini. Tolong biarkan kakek ini membawa belanjaan nya."

Tamae tidak tega melihat kakek tua  itu, kakek itu merasa senang ada orang baik menolong, Tamae sudah membayar belanjaan nya juga. Tapi kakek tersebut menyuruh nya untuk menunggu.

"Tunggu sampai seseorang datang mengembalikan uang Anda. Terima kasih sudah membantu orang tua ini nak. Ini adalah informasi mengenai saya, jika Anda ada masalah bisa menghubungi saya."

Tunggu... di dalam kartu terlihat jelas dia adalah.. "Presdir IDEA furniture? Wah luar biasa! Saya belum pernah pergi ke IDEA untuk membeli perabotan rumah!"

Kakek itu tertawa, "Ahahaha, kamu jangan sungkan, datang saja kesana, saya akan berikan potongan harga!"  Tamae menjadi senang. Dia sangat senang bercanda dengan kakek ini.

Sampai anak muda datang memanggil kakek nya, "Kakek, kamu baik baik saja? Bagaimana kamu bisa melupakan dompet mu?"  Laki laki tampan dengan setelan jas hitam, memakai kaca mata anti radiasi.

"Kenzo! Gadis ini 'Dewi Penyelamat' kakek! Cepat kamu gantikan tagihan kakek. Oh ya! Ini semua karena faktor U, jadi kamu tidak boleh menyalahkan kakek mu ini."

Tamae tertawa, kakek dan cucu ini benar benar membuat nya teringat kakek dan nenek nya sendiri. "Oh astaga! Kakek, simpan saja uang itu, aku tidak butuh lagi! Jika aku memang memerlukan uang itu pasti aku akan hubungi! Pergi dulu ya.."

Gadis itu berlari menuju taksi. Seketika mobil taksi di kemudikan dengan kecepatan penuh!  "Kenzo, cepat cari tahu siapa gadis itu! Aku suka dia!"

Cucu nya sangat ketus, "Kakek sudah tua, jangan macem macem."  Namanya Kenzo Nakamura, usia 27 tahun. Dia adalah cucu generasi keempat konglomerat.

"Ah! Mana ada, aku bukan suka karena hal 'itu' mengerti? Kamu tahu kakek mu ini orang nya baik hati, jadi kembalikan semua uang nya padanya."

Di waktu yang sama, Tamae harus memberikan hadiah ini kepada kakek dan neneknya lalu pergi bekerja lagi. Bekerja non stop untuk membeli rumah dan kuliah di luar negeri.

'Aku pikir, lebih baik menetap di luar negeri bersama kakek dan nenek. Apa boleh aku egois seperti ini?'

Aku adalah anak semata wayang, tidak ada keluarga yang mendukung ku selain kakek dan nenek yang merawat ku. Bagaimana pun aku hanya bisa membalas kebaikan mereka dengan kesuksesan dan hidup bahagia.

Aku tidak akan bisa membayangkan jika mereka meninggalkan ku... Apakah aku akan terus kesepian? Aku tidak kuliah jadi para bibi bibi tetangga selalu menyombong kan anak anak nya di depanku.  Tapi mereka tidak pernah melihat sisi kerja keras ku.

Jika aku lebih giat bekerja, itu bisa membuat semua menjadi lebih terpandang. Aku bisa menjadi manager bukan? Aku berharap, semoga tidak akan lagi bertemu dengan kedua orang tua kandungku.

Bisakah aku? Seperti itu...

˚ ༘♡ ·˚꒰ᥕᥱᥣᥴ᥆꧑ᥱ꒱ ₊˚ˑ༄

《As It Was : Thank You For Coming Into My Life》Where stories live. Discover now