part of my life

✧cinta pertama/cinta monyet?✧

💌

__________________ʕ·ᴥ·ʔ___________________

Cinta pertama tidak pernah mati.
Walau tak sempat dimiliki,
Ia hidup dalam sebuah tempat dihati.

_________________ʕ·ᴥ·ʔ___________________

Di suatu malam yang hening dengan suara permainan sepakbola dari televisi membuat rumah yang dihuni dengan 4 jiwa di dalamnya kini terasa riuh.

Tiba-tiba terbesit bayangan masa kecilku dulu. Dengan ehm, my first love.

Jika harus kuceritakan lebih detailnya, dan hal apa saja yang bahkan hingga kini aku masih merasa berdebar hanya dengan mendengar namanya saja.

A---- ------a. Dia teman SD ku dulu, sekaligus teman di hati mungkin. Haha.
Dia itu sempurna. Meskipun di dunia ini tidak ada yang sempurna, tapi sempurna versi aku itu sempurna dalam wujud manusia bukan sebagai saingan Tuhannya.
Dia tampan, untuk ukurannya anak SD. Rapi dan bersih untuk alasan tampannya.
Dia pintar, tentu saja. Bahkan dia pernah membuat posisi ku bergeser dari peringkat kelas, aku cukup kesal.
Dia humoris dan cuek, bagaimana bisa dua kepribadian itu ada pada dirinya. Tsundere.
Tapi, itu yang membuat dia menarik dan mencapai sempurnanya.

Entah sejak kapan aku mulai menyukai dia.
Aku saja tidak tahu apa itu perasaan cinta, kalau suka aku bahkan banyak menyukai beberapa hal di dunia ini, sesederhana aku beli Barbie seharga 20 ribu yang saat itu aku tak minta izin ke orang tua dan akhirnya dimarahi, tapi aku menyukainya, lucu saja.

Aku bahkan tak punya alasan untuk menyukai Dia.

Aku pernah baca salah satu statement
"kalau kamu jatuh cinta pada seseorang karena fisik itu bukan cinta tapi nafsu.
Kalau kamu jatuh cinta pada seseorang karena kepintaran, perilaku atau kepribadian itu bukan cinta tapi kagum.
Tapi kalau kamu jatuh cinta pada seseorang dan kamu tidak tahu alasannya apa itu baru cinta."

Dan sekarang aku percaya waktu itu aku jatuh untuk cinta kepadanya.

Senang sekali rasanya bila setiap hari bertemu dia. Mungkin itu yang dirasakan setiap manusia yang sedang kasmaran.
Senang sekali rasanya bila melihat dia tersenyum dan tertawa meski aku bukan salah satu alasannya.
Tapi senyum dan tawanya menyuntikkan kepadaku agar ikut merasakan euforia nya.
Senang sekali rasanya bila berinteraksi dengannya.
Aku menikmati setiap momen saat ia berbicara kepdaku dengan dua kepribadiannya itu.
Senang sekali rasanya bila ternyata ia juga diam-diam menyukaiku. Tidak, itu hanya asumsiku saja. Kebenarannya aku tidak tahu.

Tapi setiap tingkah lakunya seolah ia juga berkata bahwa dia menyukaiku, ditambah sepupu perempuan dia yang juga temanku, tetangganya yang merupakan kakak kelas kita berdua, teman-teman kelas, dan bahkan wali kelasku dulu ikut menjodoh-jodohkan kami berdua. Aku senang, tapi harus ku tutupi itu agar tidak kentara bahwa aku menyukainya. Malu aku.

Ketiak aku latihan untuk lomba FLS2N (lomba puisi).
Saat matanya bersibobrok dengan mataku terlihat ada makna didalamnya, yang jelas itu bukan hanya sekedar tatapan tapi jauh dari itu ada kata yang tak sempat terucap sampai di tahun 2022, bahkan setelah sebelumnya kami berpisah hanya berbeda SMP dia sudah bertemu dengan seorang gadis yang menurut dia rumahnya, dan akupun sama aku bertemu 1,2 sampai 3 pria mungkin, setelah kami berpisah saat itu.

Saat ini, di tahun 2022, di akhir tahun, tepatnya bulan Desember. Untuk yang pertama kali aku jujur dengan perasaanku sendiri, aku masih mengingatmu.
Untuk cinta, aku tidak tahu. Mungkin sudah pudar tapi jika memang semesta menyetujui kita, aku akan senang dan berterimakasih telah mempersatukan kita dalam garis takdir.
Tapi jika memang tidak, aku tidak akan memaksa semesta untuk mengubah jalan takdir kami, seandainya takdir itu bisa dirubah.

Ku akhiri wisata masa kecil yang penuh dengan cinta ini, aku ucapkan terimakasih kepada cinta pertamaku yang telah mewarnai masa kecilku dengan warna merah muda yang sangat indah dan manis. Semoga suatu hari nanti kita bertemu dengan seseorang yang mau menjadikan dirinya tempat berpulang.

💌

Withluv, lilcasya_♡

6 January 2023.