Chapter 3

110 28 3
                                    

Opening song!

**********************

"Allahuakbar.."

""Allahuakbar.."

Mahmud saat ini sedang memimpin seluruh pasukannya untuk menunaikan ibadah sholat subuh hal itu dilakukan guna berdoa agar peperangan yang mereka lakukan nanti dipermudah oleh tuhan.

"Assalamualaikum.."

""Assalamualaikum..""

Setelah selesai melakukan sholat seluruh pasukannya segera bersiap untuk berangkat Mahmud pun sudah siap dengan menaiki kudanya dan melihat pasukannya yang berada pada semangat yang tinggi.

"Saatnya kita berangkat."

10.000 pasukan turkiye melanjutkan perjalanan mereka menuju ibukota Svir yaitu kota kerajaan Gomish yang saat ini sedang diserang.

Sesampainya di lokasi yang tak jauh dari benteng ibukota pasukan turkiye berhenti untuk melihat sekitar peperangan.

"Sepertinya benteng ibukota belum jatuh ke tangan paladin, Abbas Pasha bagaimana menurutmu?"

"Ini sungguh mengejutkan pangeran sepertinya pasukan kerajaan berhasil menahan tentara paladin dengan mati-matian."

"Tentu saja itu wajar lagipula siapa yang ingin kota kelahiran mereka direbut paksa? Siapkan meriamnya."

Mendengar perintah dari Mahmud 20 meriam langsung diisi dengan bola peluru dan diarahkan menuju pasukan paladin yang tengah mendirikan kemah didepan benteng.

"Shara aku akan memberikanmu 1.000 cavalry setelah tembakan dari meriam selesai aku ingin kau maju menuju kamp musuh, kau bisa kan?"

"Tentu pangeran lagipula aku berasal dari suku Hisr jadi anda tidak boleh meremehkan penunggang kuda dari suku Hisr."

"Senang mendengarnya, meriam..tembak!!"

BOOM! BOOM! BOOM!

Sebanyak 20 meriam langsung memuntahkan isi mulut mereka menuju kamp musuh yang mana terlihat pasukan musuh mulai panik akibat sedang mendadak dari meriam Turkiye.

"ARGHH!!"

"SERANGAN MUSUH! SERANGAN MUSUH!"

"DARIMANA MUSUH ITU BERASAL?!"

Pasukan paladin yang tengah beristirahat menjadi sangat panik setelah diserang secara tiba-tiba menggunakan meriam. Banyak dari mereka yang tewas akiba terkena ledakan bola meriam itu.

"Nona Iris lihat disana terdapat pasukan turkiye dibelakang kamp kita!"

"Apa?! Sial disaat kita sedang mengepung kota ini malah ada pasukan turki dibelakang kita."

"Jendral Iris apa yang kita lakukan?! Pasukan kita sekarang sedang panik terlebih ada pasukan turki tak jauh dari kita."

"Berapa banyak pasukan mereka?"

"Itu..sekitar 10.000 prajurit jendral Iris."

Wanita yang memiliki rambut merah muda dengan pakaian putih nya itu pun mendecikkan lidahnya 10.000 pasukan turkiye masih terbilang banyak, walaupun jumlah pasukannya masih tersisa 20.000 pasukan tapi bila pasukan kerajaan ikut bergabung maka mereka akan dalam posisi mendesak.

"Perintahkan 10.000 pasukan kita untuk menghalau pasukan turki sedangkan sisanya tetap pada rencana, kita harus segera menaklukkan ibukota Svir sebelum pasukan turki bisa membantu mereka."

The second prince of Turkiye.حيث تعيش القصص. اكتشف الآن