Chapter 21

3.6K 348 16
                                    

Suara derap langkah berbunyi di lorong lantai office berisikan beberapa karyawan yang jumlah nya masih bisa dihitung jari tengah sibuk dengan pekerjaan di tangan mereka yang masih belum tuntas, jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam namun mereka masih setia duduk di tempat nya

"—Malam sir"

Rupanya suara langkah kaki itu berasal dari Jeongguk yang turun dari ruangan nya, setelah hampir seharian bos nya itu hanya diam di ruangan nya tanpa makan ataupun minum. Hal yang jarang sekali terlihat oleh penglihatan mereka jika Jeongguk keluar dari kantor nya dengan penampilan yang cukup dibilang berantakan

Sepertinya lembur kali ini benar benar berat untuk bos mereka, bisa dilihat dari rambut yang tidak lagi tertata rapih kemudian jas yang selalu berada di bahunya kini dilepas bersama lengan kemeja yang dia lipat

Sepertinya lembur kali ini benar benar berat untuk bos mereka, bisa dilihat dari rambut yang tidak lagi tertata rapih kemudian jas yang selalu berada di bahunya kini dilepas bersama lengan kemeja yang dia lipat

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Jeongguk berjalan melewati setiap meja yang menjadi sorotan pekerja nya. Mereka menyaksikan dirinya berjalan menuju dapur kantor, yang kemudian setelah kepergian nya seketika lantai yang tadinya sepi sontak ricuh oleh obrolan mereka

"—Dang it! IS THAT REALLY OUR BOSS??!! HE'S SO FINEE OH FUCK"

"—Aku dapat melihat nya setiap hari tanpa bosan bahkan laporan kerja ku selalu ditolak pun aku bersedia"

"—He's married guys"

Ucapan pria dengan koyo di dahinya itu mendapat delikan tajam dari teman nya, dia yang lesu seketika membulatkan kedua matanya panik dengan terbata dia berucap

"What? aku mengatakan kebenaran"

Mereka yang tadinya berkumpul, langsung kembali ke meja kerja nya masing masing. Meninggalkan pria tadi dalam keadaan bersalah, teman teman nya memberikan tatapan sinis dan sedikit membanting benda benda di meja nya sampai sampai pria lugu itu bergetar terkejut

Beralih pada Jeongguk yang sekarang dengan tenang tengah membuat secangkir kopi di dapur ditemani dua office boy yang baru saja mendapat waktu istirahat agar keduanya bisa mengisi perut barang sebentar

Kedua pekerja itu sudah menawarkan diri agar membuatkan kopi untuk  nya namun ditolak oleh Jeongguk dengan tujuan dia sengaja turun karena ingin membuat pikiran nya rileks dengan berjalan sekitaran kantor, sebab itulah Jeongguk tidak seperti biasa memilih membuat kopi nya sendiri

"Eh"

Kedua office boy itu menoleh kearah sumber suara, melihat satu wanita yang menjatuhkan name tag nya ke lantai. Berbeda dengan keduanya, Jeongguk sama sekali tidak tertarik dan sibuk dengan kopi panas nya

Setelah adegan drama yang baru saja wanita itu lakukan, Jeongguk kemudian berbalik berniat kembali ke ruang kerjanya berjalan lurus tanpa memperdulikan keberadaan ketiga orang tersebut sebelum langkahnya terpaksa berhenti akibat wanita tadi menghadang jalan nya

ooqʎpuɐƆ || KV 1 ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt