Kematian dan kelahiran adalah siklus bagi makhluk hidup. Menyakitkan bagi yg tinggalkan karena kematian, ketenangan dalam tidur abadi bagi yg mati. menggembirakan bagi orang yg menyambut kedatangan anggota keluarga baru, jiwa putih tak berdosa yg akan menghadapi teka-teki dan segala drama kehidupan yg terkadang menggembirakan terkadang menyedihkan juga menyakitkan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bunyi menggema jam alarm terdengar jelas di seluruh kamar, menganggu tidur nyenyak gadis cantik. Evelyn dengan malas dan setengah mengantuk, menggerakkan tangan nya ke jam alarm kuningnya-jam alarm wajah naruto yg tersenyum--yg ada di meja nakas di samping tempat tidur queen sizenya, di samping lampu tidur nya. Mematikan jam alarm.
Perlahan bangun dari tidurnya, duduk mengumpulkan jiwa, melihat sekeliling kamar barunya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ah ya....benar, ini rumah paman dan bibinya. Ia pindah dan tinggal disini sekarang. Ia akan mulai menjalani hidup baru nya disini, setelah kematian kedua orang tuanya, dan dirinya yg baru bangun dari koma semala 4 tahun lebih.
Menghela nafas panjang. Masih menyesakkan dan masih agak sulit ia mempercayai itu, tapi mau bagaimana, itu adalah kenyataannya.
Sekarang ini adalah kehidupan baru nya, kehidupan baru nya di forks.
Berjalan menuju kamar mandi yg ada di kamar. Mencuci muka, menghilang kan rasa kantuk yg tersisa. Menatap ke cermin di kamar mandi.
"Evelyn Venice Romanov. Ingat kau hidup sekarang, nikmati hidupmu, berhenti bersedih dan murung karena semua telah terjadi, sudah berlalu. Lakukan apa yg kau mau dan jangan pernah tunjukkan kesedihan mu. Jangan terlalu memikirkan Masa depan, cukup jadikan rencana saja. Semangat, tak ada yg bisa menghentikan mu, Evelyn Venice Romanov, kecuali kematian. " Ujarnya menatap dirinya di cermin, menyemangati diri sendiri. Mencuci muka sekali lagi, kembali menatap ke cermin, mencipratkan sisa air yg di tangan kanannya tersenyum.
Bersiap pergi ke sekolah barunya.
"Oke.... Sempurna!" ujarnya melihat penampilan nya di cermin full body di kamarnya, memang sudah terpasang di lemari putih.
