"Terimakasih pak." ucap Niall sambil menyodorkan selembar uang kepada penjual gulali,lalu penjual gulali itu memberikan Niall uang kembalian tapi Niall menolaknya.

"Ambil saja pak.." ucap Niall sambil tersenyum.

"Tapi..."

"Tidak apa pak,saya ada rezeki lebih kok." ucap Niall lagi,membuat sang penjual tersenyum.

"Terimakasih banyak,tuan..semoga kalian berdua menjadi pasangan bahagia selamanya." ucap penjual itu lagi,membuat pipiku semakin memanas,kulihat wajah Niall yang juga memerah tapi ia memasang senyumnya.

"Terimakasih banyak atas doanya." ucap Niall lagi,lalu ia menggandengku menjauh dan mengajakku berkeliling.

"Sepertinya kita pasangan cocok ya? gimana kalau kita langsung nikah saja?" ucap Niall ,membuatku tersedak dan semakin malu.

"Apaan sih...." gumamku sambil mencubit perut Niall,ia mengaduh kesakitan namun tidak mengurangi tawanya.

"Habisnya aku suka melihatmu blushing seperti ini,bikin aku semakin ingin menggodamu." ucapnya.

"Kayak kau gak blushing saja." Ucapku telak,membuat ia terdiam malu. hihi,senjata makan tuan.

"kau mau ini tidak?" ucapku menawari Niall gulali yang lezat ini.

"Mau. suapin." ucapnya manja. aku memutar mata tapi aku tetap menyuapinya juga sih.

"Aw!sakit bodoh!" gerutuku ketika Niall menggigit tanganku. kurang ajar,minta disuapin malah menggigit tanganku.

"Biarin,habisnya aku gemas padamu." ucapnya sambil terkekeh .

"Eh,ayo kita main itu!" seru Niall sambil menarik tanganku menuju wahana roller coaster. karena ramai,kami pun harus mengantri . tapi mengantri lama pun tidak masalah buatku,asalkan diseelahku ada Niall yang menemani. hehe.

*****

"Aduh Sky,tanganku sakit kau cakar-cakar begitu..." gerutu Niall sambil memegangi lengannya yang merah terkena cakaranku,aku menyeringai.

"Hehehe...maaf deh...habisnya tadi seram sekali." Ucapku . ia memutar mata.

"Kalau takut kenapa tidak bilang." gumam Niall.

"Tapi aku juga ingin naik itu walaupun takut...lagipula aku memberanikan diri karena ada kau yang menemaniku." Ucapku pelan,seketika itu juga wajah Niall berseri-seri.

"Aw....you are so cute,little one...." ucapnya sambil tertawa dan menarikku ke pelukannya.

"Aku tau kalau aku imut." gumamku di pelukannya,berusaha menyembunyikan degupan jantungku dengan suara dan ucapanku.

"Yeah whatever..sekarang kau mau naik apalagi?" ucapnya sambil melepaskan pelukannya,membuatku kecewa. tapi kemudian ia melingkarkan tangan nya di pinggulku.

"Kita kesitu saja! aku mau boneka jerapah itu!" Seruku sambil menunjuk ke salah satu stand games yang ada disana. Niall tertawa dan mengajakku kesana,tapi tetap merangkul pinggulku.

stand games itu seperti stand pada umumnya. yaitu menembak sesuatu semacam botol dan jika berhasil menembak semua botol kau bisa mendapatkan hadiah yang kau mau.

"Pak! aku mau main ya." Ucapku riang. hari ini aku benar-benar senang sehingga jadi seperti ini.

"Memangnya kau bisa?" ucap Niall padaku, aku mengedikan bahu.

"tidak tau,aku belum pernah mencoba nya. tapi aku mau boneka itu,jadi aku mau mencoba main." Ucapku sambil menerima pistol-pistolan yang diberikan padaku.

Adopted by One DirectionWhere stories live. Discover now