"Aku...pernah masuk sekolah biasa..tapi kemudian aku di bully karena aku ini anak adopsi." ucapku sambil menunduk,takut mereka menjauhiku karena aku hanya anak adopsi.

"Apakah kau di adopsi Louis yang tadi?" Tanya Luna,aku mengangguk.

"Apa kalian akan menjauhiku setelah ini?" bisikku pelan.

"Memangnya kenapa kalau di adopsi ? toh kau dicintai kan? Jangan salah, diluar sana walaupun anak kandung juga banyak yang disiksa dan tidak disayangi.jadi kau tidak usah minder,kau diadopsi bukan karena tidak ada yang perduli padamu,tapi justru karena kau dicintai,sangat dicintai." Ucapan itu keluar dari mulut Asa,yang kukira tidak akan membuka suara apapun untuk kami.

"Ya,kakakku benar! Walaupun ia terkadang menyebalkan tapi dia memang baik dan pintar." ucap luna,asa menoyor kepala adiknya itu,membuatku tersenyum.

"Jadi,jangan pikir kalau kami akan menjauhimu gara-gara kau anak adopsi. aku menyukaimu,kau cantik dan baik. aku ingin menjadi temanmu." ucap Luna sambil memelukku,aku tersenyum bahagia.

"Ralat. kami akan menjadi temanmu." Ucap Asa . "Aku pulang dulu ya,aku mau main basket bersama Dad. see you soon, Sky." ucap Asa lagi,kali ini ia tersenyum sebelum berlari keluar.

"Hey jangan lupa sampaikan mom kalau aku disini!" seru Luna,terdengar sahutan 'ok' dari Asa.

"Kau tau?sepertinya Asa menyukaimu." ucap Luna sambil tersenyum jahil,aku tersenyum dan menggelengkan kepalaku.

"Bagaimana bisa menyukaiku?kan kita baru pertama kali bertemu." ucapku sambil menggeleng.

"Pernah dengar yang namanya cinta pada pandangan pertama?" Ucap Luna sambil memutarkan matanya.

"Walaupun aku susah mengucapkan ini,tapi Asa itu tampan. Dia juga baik dan walaupun kelihatan acuh padaku,tapi ia selalu melindungiku . pernah suatu kali aku dijahatin orang,lalu asa datang dan memarahi orang itu. pokoknya aku jamin , kalau kau dengan dia pasti aman!" ucap Luna promosi,aku tertawa kecil.

"Kurasa kita masih terlalu kecil untuk 'suka-sukaan'"ucapku sambil tertawa.

"Baiklah terserah padamu. bagaimana kalau sekarang kita main ?" ajak Luna,aku mengangguk dengan semangat.

"Ayo!"

Aku senang sekali hari ini,aku punya teman baru yang sangat baik..

*****

Besoknya...

Liam Payne

Aku memasuki rumah dengan senyum yang merekah , membayangkan kejadian kemarin.

Aku sedang bahagia sekali hari ini....

Kemarin seharian aku tidak pulang karena sedang pergi kencan bersama Dani,dan aku baru pulang hari ini.

Setelah memasuki rumah,aku langsung menuju ke ruang keluarga dimana teman-temanku sedang berkumpul dan bermain ps,mereka hanya menyapaku biasa karena sedang fokus pada playstation mereka. sedangkan Skylar, ia sedang menatapku sambil tersenyum manis.

"Someone happy." ucap Sky sambil mengamatiku,aku terkekeh dan duduk di sebelahnya,lalu merangkul nya erat seperti merangkuk boneka besar.

"You know me so well,sweetheart." ucapku .

"Jadi...apa yang terjadi antara kau dan Dani?apa kau sudah balikan?" aku terkekeh mendengar ucapan Skylar,dia ini tau sekali.

"Sudah!" jawabku semangat,ia tersenyum lebar.

"Benarkah? bagaimana ceritanya?" tanyanya penasaran. Aku terkekeh dan mengingat kejadian kemarin.

"Jadiiiiii....." dan aku pun menceritakan nya pada Skylar.

Flashback

"Thanks Li,aku senang sekali hari ini.terimakasih ya." ucap Dani sambil tersenyum manis ketika kami sedang dalam perjalanan pulang. hari ini , aku mengajaknya bermain seharian di disneyland,seperti dulu..

"Aku juga terimakasih karena kau mau pergi bersamaku. tapi kencan kita hari ini belum berakhir." ucapku sambil mengedipkan sebelah mataku padanya , dia tertawa kecil.

"Seriously? ini sudah jam setengah dua belas malam lebih." ucapnya. aku tersenyum misterius.

"Justru harus jam segini agar kencannya sukses." ucapku lagi. ia mengerutkan alisnya, bingung.

"Memang kita mau ngapain?" ucapnya.

"Rahasia." hanya itu yang ku katakan.

------

"Liam,kenapa kita kemari?" ucap Danielle bingung ketika aku membawanya ke sebuah atap gedung .
"Untuk melihat bintang." ucapku sambil menuntunnya mendekati teleskop yang telah kusiapkan disini.
"Melihat bintang?" ucapnya bingung.
"Duduklah dulu." aku menyuruhnya duduk di kursi yang juga kusediakan di sebelah teleskop itu. dani pun duduk sedangkan aku mulai mencaria apa yang kucari dengan teleskop itu . setelah beberapa lama mencari,akhirnya itu muncul!
"Nah! ini dia!kemarilah Dan! lihat ini!" ucapku sambil menarik tangan Dani untuk mendekati teleskop nya,ia pun melihat ke dalam teleskop.

"Apa itu?" ucapnya bingung.
"Itu meteor." jawabku.
"Waaaaah....indah sekali.." ucap Dani senang,aku tersenyum dan memeluknya dari belakang.
"Kau tau?konon katanya...jika sepasang laki dan perempuan melihat meteor jatuh,maka mereka akan selalu bersama dan tidak mudah terpisahkan.." Ucapku. "Dan karena aku melihatnya bersamamu... berarti kita akan selalu bersama dan tidak mudah dipisahkan." ucapku sambil tersenyum. dani melepaskan pandangannya dari teleskop dan memandangku.

"Dani...aku mencintaimu , dari dulu,hari ini,dan esok hari selalu mencintaimu. dibawah langit berbintang ini...aku ingin mengatakan sesuatu padamu...." ucapku. aku menghela napas dan memberanikan diri. "dani...would you be my girl? kali ini..aku tidak akan membiarkanmu pergi dariku lagi..aku tidak akan me-"
Ucapanku terpotong oleh bibir manis Danielle yang mencium bibirku.

"I would." ucapnya sambil tersenyum. aku tersenyum bahagia dan mencium bibirnya lagi.

Flashback off.

"Jadi sekarang kalian sudah bersama lagi?asyiiikk...." seru Skylar senang,aku ikut tersenyum senang. "Berarti sekarang semua sudah punya pasangan ya,kecuali Niall sih...Niall,kapan kau punya pacar?" ucap Skylar jahil,semua orang jadi tertawa

"Sebentar lagi,jangan galau ya kalau aku punya pacar." jawab Niall cuek,gantian Skylar yang tertawa.
"Wait a minute . semua orang punya pacar? apa Harry juga sudah?" ucapku bingung sambil melihat ke arah si keriting yang sedang asyik bertelpon.

"Dia sudah jadian dengan miss Chloe!tapi dia tidak mau bercerita padaku!sombong sekali ya." bisik Skylar menggebu-gebu, membuatku tertawa kecil.

"Yaaah biarkan sajalah. aku tidur dulu ya Sky?aku ngantuk nih." ucapku sambil mencium pipi Skylar dan beranjak dari ruang keluarga,menuju kamarku sendiri.

*****

Adopted by One DirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang