Transmigration to a Different World

Chapter lima

Itachi hendak berjalan maju ketika Kyuubi menghentikan dan malah menarik Itachi untuk bersembunyi dibalik batu besar. Mereka menutup mulut rapat, saat itu juga Itachi bisa mendengar sebuah ketukan sepatu yang berjalan perlahan dari tangga. Itachi memperhatikan dari balik batu. Ketukan sepatu semakin keras dan seseorang keluar dari sana. Itachi tidak bisa melihat wajah seperti apa itu karena pria itu tertutupi oleh jubah yang sama dengan apa yang digambar hingga atas kepala, dia bahkan memakai sebuah topeng.

Saat Itachi memperhatikan. Pria itu mendadak membalas tatapan Itachi "Kyuubi kita ketahuan." Kyuubi baru menghela nafas pasrah ketika batu tempat mereka bersembunyi diledakan begitu saja. Tapi mereka berdua telah melompat untuk menyelamatkan diri. Itachi melempar sebuah kunai pada pria itu tapi pria itu terlihat tidak tertarik pada Itachi dan malah berlari menghampiri Kyuubi. Tapi Kyuubi bukan wanita lemah, jadi ia balik menghampiri pria itu sambil membawa katana.

Itachi juga tidak tinggal diam. Ia mengambil kunai dan menghampiri pria itu. Kyuubi menyerang depan dan Itachi belakang. Mereka beradu senjata tapi pria ini terlihat begitu lihai. Bahkan bisa menangkis semua serangan Kyuubi dan juga Itachi. Saat mereka bertarung, air panas yang tadinya tenang kini mendadak gelisah. Air itu tiba tiba meluncur dan mengenai Kyuubi sehingga pertarungan mereka mendapatkan celah dan laki laki itu berhasil melukai tangan Kyuubi dengan belati.

Itachi tidak tinggal diam, ia mengeluarkan jurus dan menembakkan api tapi pria itu sudah mundur kebelakang "Jangan pernah ikut campur." Setelah mengatakan itu dia mendadak hilang ditiup angin. Kyuubi memperhatikan tempat pria misterius menghilang bahkan belum sampai sepuluh pukulan dia sudah kabur. Ia yakin jika pria itu sedang merencanakan sesuatu. Saat ia berfikir apa itu, ia bisa merasakan jika jantung Kyuubi mulai berdenyut.

"Apa kau terkena sebuah racun? Wajahmu pucat." Itachi menarik tangan Kyuubi, ia menyayat luka akibat belati tadi dengan belati baru. Membuang daging dan darah yang terkena racun "Sial tidak ada air normal." Ia berujar kesal karena ingin membasuh darah Kyuubi tapi tidak menemukan air yang tepat. Kyuubi lalu menyodorkan sebuah botol minum "Terima kasih." Setelah mengatakan itu Itachi membasuh luka Kyuubi dengan air. Ia juga memberikan sebuah bubuk obat sebelum menutup luka dengan kain yang ia sobek dari kaosnya. Dia bukan ninja medis, hanya ini yang bisa ia lakukan untuk mencegah penyebaran racun.

Saat ia selesai, Kyuubi tampak memperhatikannya dengan sebuah senyum aneh "Apa yang membuatmu tersenyum?." Itachi merasa aneh dengan sikap Kyuubi "Kau tahu jika racun itu menyebar sangat cepat. Aku bisa merasakan jantungku sakit sekarang." Itachi terkejut, ia tidak menyangka jika Kyuubi masih bisa tersenyum disaat seperti ini.

"Ayo kita kerumah sakit, sekarang." Kyuubi menggeleng tapi kedua kakinya sudah terasa lemas sehingga ia bisa jatuh kapan saja jika Itachi tidak menangkap tubuh Kyuubi. "Aku tidak butuh rumah sakit. Aku hanya butuh tidur uhuuk." Kening Itachi mengkerut tidak menyetujui "Tidak bagaimana jika kau tidak bangun?."

"Percaya padaku, aku hanya perlu tidur. Aku tidak akan mati hanya karena racun konyol. Lagipula kita tidak tahu siapa dia dan seberapa banyak penganut aliran sesat. Bagaimana jika orang orang yang berada di rumah sakit adalah salah satu dari mereka. Kita tidak boleh percaya terhadap orang lain terlalu cepat." Apa yang dikatakan Kyuubi benar. Itachi tidak punya pilihan lain selain percaya "Baik aku akan menurutimu, tapi jika kau mati aku tidak akan bertanggung jawab."

Kyuubi tersenyum sambil mencibir "Dasar bodoh." Setelah itu ia memejamkan mata. Itachi merasakan deru nafas Kyuubi dan meyakini jika wanita itu tertidur. Ia menggendong Kyuubi dengan kedua tangannya lalu membawa Kyuubi kembali pada kamar. Itachi meletakkan Kyuubi dengan perlahan diatas kasur lalu menyelimuti wanita itu. Ia kembali menarik tangan Kyuubi untuk memperhatikan luka dibalik kain lalu bergumam "Jika kau punya cara untuk sembuh kenapa kau tidak bilang? Kau membuatku bersalah dan terlihat bodoh."