Pemandangan itu tak membuat Qiel iba, hatinya sudah gelap. Ia justru mengambil dildo dengan ukuran yang sama persis dengan miliknya. Dildo itu ia arahkan di hadapan hole Ciko yang berisi vibrator.

"QIEL TIDAK HIC SUDAH, SAKIT QIEL KUMOHON. AKU AKAN MELAKUKAN APAPUN TAPI TIDAK DENGAN ITU, KU MOHON HIC SAKIT QIEL HIC" Ciko memohon.

"AKHHH"

Benda itu masuk seluruhnya dengan hentakan kuat..darah, darah mengalir dari sana. Ciko tak sadar kan diri setelah itu.

Qiel menatap Ciko yang tak sadarkan diri. Tubuh itu benar-benar lemah dengan gerakan perut Ciko yang bernafas sangat cepat. Qiel menatap dildo yang masih bersarang di lubang Ciko. Qiel menarik dildo itu hingga darah mengalir dari sana. Qiel tak menghentikan aksinya, jangan mimpi.

Qiel mengambil beberapa vibrator lagi, 3 vibrator ia paksa masuk kedalam hole yang sudah terluka. Semuanya, berada di mode maksimal.

"Heummhh ahh" Ciko kembali tersadar. Tubuhnya sakit, ia ingin sekali kabur, bagaimana cara nya ?.

"Qiel eghh sakit Qiel. Ku mohon akhh keluar kan..ku mohon Qiel" pinta Ciko berusaha menahan sakit pada seluruh tubuh nya. Air matanya terus mengalir deras.

"Eumhh" Qiel melumat bibir Ciko dengan acak. Ciko memejam kan matanya tak niat untuk membalas.

"Hah eumhh Qiel umhh"

Qiel menggerakkan tangan nya untuk meremas dada Ciko, jari-jari nya memainkan puting yang sudah menegang itu.

"NGEUNGH" Ciko mengalami pelepasan pertama nya. Itu ulah vibrator yang semakin jauh kedalam dan menyentuh titik manisnya.

"Qiel keluar kan, sensitif" adu Ciko, ia baru saja mengalami pelepasan dan vibrator itu justru terus bergetar dengan mode cepat.

"Nikmati saja sayang" bisik Qiel tepat di sebelah telingga Ciko.

Ciko menggeleng kan kepalanya, ngilu terasa dibagian bawah perutnya. Ubun-ubun nya juga terasa pening.

"Ahh ahh Qiel"

Kini, Qiel tengah memainkan penis Ciko. Mengerakkan tangan nya maju mundur dengan cepat

"Qiel Qiel akhh Qiel ahh" desah prustasi Ciko.

Tubuh nya saat ini terasa aneh. Sakit, ngilu, nikmat, semuanya bercampur menjadi satu yang membuat Ciko pening.

"Ouhh ahh Qiel" ciko hendak mencapai pelepasan keduanya.

Tangan Qiel bergerak lebih cepat dari sebelumnya.

NGHHHH

Ciko mendapat pelepasan keduanya

"Hah hah" ciko mengantur nafas dengan susah.

Qiel mengambil benda panjang tipis (plug cateter), lalu memegang penis Ciko. Memasang benda itu pada lubang penis Ciko.

"HEUNGGHH NGILU" Ciko meremas kembali tali yang mengikat tangan nya dengan kuat.

"hic keluarkan itu Qiel, rasanya tidak nyaman" pinta Ciko.

"Kau tidak usah berbicara banyak, tugas mu hanya mengangkang dan mendesah kan nama ku. Atau kau ingin aku merobek-robek kulit mu hmm ?" Ancam Qiel yang di hadiahi gelengan ribut dari Ciko

[BXB🔞] PSYCOPATH BF S¹-S² END!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang