11

3.4K 155 7
                                    

Balik lagi sama akohhh

Udah berapa bulan ya ga up 🦁💆🏻‍♀️💆🏻‍♀️💆🏻‍♀️💆🏻‍♀️💆🏻‍♀️

JANGAN LUPA VOTE





















WAJIB HUKUMNYA MWHEHEHEHEHEH MUCH.
......................................

Sudah 2 Minggu yang lalu. Setelah kejadian 'anu' terjadi, y/n tetep saja tidak bisa melupakan begitu saja. Ia masih terbayang betapa besar ukurannya dan ingin rasanya menikmati benda itu lagi.

Ia sudah melupakan dengan berbagai cara. Dimulai dengan abaikan Toji, cuekin Toji, bahkan tidak mengobrol dengannya. Sayangnya cara itu tidak berhasil dilakukan, yang berakhir malah ia harus menonton video porno dan membayangkan ia sedang melakukan seks dengan Toji.

"selamat siang y/n" 

"Gojou?! saya tidak menyangka kita ketemu, omong-omong sedang apa anda disini?"

"hehehehehe kebetulan saya mau ketemu duda penyet, udah lama juga saya tidak ketemu sama duda itu"

fyi, gojou memang sudah lama tidak bertemu Toji dikarenakan ia harus pergi keluar kota untuk melancarkan bisnis barunya.

"kamu pasti mau ketemu duda penyet kan? Bareng aja yu sekalian ngobrol" y/n mengangguk setuju, gojou tanpa sadar menggandeng tangan y/n mengajak ketempat Toji.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

BRAKKKKKK

"YAHOO GOJOU YANG GANTENG INI DATANG MEMBAWA CEWE CANTIK" teriak gojou

Toji yang tengah sibuk menatap GOJOU jengah, "cewe ke berapa ini yang dibawanya"  batin toji.

"hey hey duda, apakah kamu tidak ingin melihat cewe aku? Aku yakin kamu pasti suka" y/n hanya diam tanpa suara, saat ini, ia dan gojou sedang bekerja sama untuk menjahili duda.

"Tch kamu ini buta? Saya itu sedang bekerja, ini aja kerjaan kemarin" ucap toji tanpa mengalihkan laptopnya.

"ayolah kamu ini tidak asik"

"Tch terserah kamu"

Ide jailnya bangkit, gojou menggendong y/n layaknya karung dan berjalan ke arah toji. Y/n hanya mengikuti permainan, karena sesungguhnya ia juga ingin melihat reaksi Toji.

"Kenalin nih bos, cewe baru gue"

Toji akhirnya menatap gojou yang tengah menggendong y/n layaknya karung. Hawa atmosphere mulai berubah, setelah kejadian ini, pasti ada perang ke 90.

"bisa kau ucap ulang, gojou Satoru?"

Bangsat, gue yakin nanti malam kaki gue bakal sakit lagi batin y/n.

"kenalin, wanita Ter love, Ter sayang, Ter semok ini. Gimana? Cantik ga cewe gue bro? Susah nih gue carinya" ucap gojou memancing singa yang sudah bangun tidur.

"Gojou, sebelum saya bertindak lebih lanjut. Tolong lepaskan wanita itu"

"Oh tentu saja saya tidak setuju, untuk apa aku melepaskan cewe aku? Iri ya?"

"HAHAHAHHA wajahmu itu sangat lucu sekali Toji" batin gojou

"GOJOU SATORU APAKAH KAMU TIDAK TAU KALAU CEWE YANG KAMU GENDONG ITU SUDAH HAK MILIK SAYA?" Marah pria itu. Sudah habis kesabarannya, Toji mengambil alih paksa y/n, dan membawanya pulang.

"anjay pasti habis sampe rumah langsung di entot"

.................................................

Toji membiarkan mobilnya parkir sembarangan, dan menggendong y/n bridal style, membuka pintu kasar. Toji memandang payudara yang terlihat akibat kancingnya terlepas, walaupun hanya memandang payudara milik y/n, dick nya sudah begitu mengeras.

"ih lepasin saya tuan"

"no, saya tidak akan lepaskan kamu sebelum kita melakukannya"  y/n menatap toji geram, enak aja apa apa hukumannya entot, tapi enak sih.

"Tidak mau iih saya takut"

"Takut kenapa? Apakah sakit melakukan dengan saya?" Suara terdengar serak, saat ini ia sedang menahan hasratnya.

"gamau, nanti saya sakit lagi"

"saya janji, saya tidak akan kasar. saya mohon" ucap Toji memohon layaknya anak kecil yang tidak dikasih jatah.

"ih apaan sih"

"Lagian saya tau ko, kamu pasti kangen sama dick saya" Toji memegang dick nya yang sudah tegang, y/n yang menyadari hanya terdiam penuh arti.

"daripada kamu bengong liat dick saya, mending kita lakuin aja di ruang tamu. Kita belum pernah lakuin hal seperti ini di ruang tamu?"

..............................................................

Buahahahahhahah chapter kali ini pendek bgt

Sorry Yee pendek, soalnya mager MWHEHEHEHEHEH

Jangan lupa vote yaaaaaaasssss

Vote

Wajib

Untuk

Hukumnya

See U (⁠◕⁠દ⁠◕⁠)

marry with me, girl!Where stories live. Discover now