5

522 69 1
                                    

"pagi pagi udah ada nongkrong aja," pak Ukai selaku kades dan pemilik warung memarahi beberapa pemuda yang nongkrong ditempatnya.

memang tak merugikan, tapi merusak pemandangan. pak Ukai duduk disebelah Ushijima menyeduh kopi hitam.

"pak info lowongan pengangguran dibayar dimana ya?" Bokuto membuka suara. Akashii disebelah hanya menghela nafas.

ya gini kalo tolol dikasi nyawa, batin Kuroo memakan keripik gajah.

"daripada nanya ga berguna mending kalian cari kerja gih," sahut Oikawa.

"dih emang ku kerja?" tanya Kuroo ketus.

"kagak si lagian 2 Minggu libur mending healing."

"hilang yang ada!" ucap Bokuto.

pak Ukai hanya menyimak. dirinya lelah mendengar bacotan anak-anak. Kenma yang sedari tadi diam hanya menggeleng. dirinya paling lega, main game pun digaji.

kini perhatian mereka teralihkan. terlihat Suna dengan [name] yang menuju kearah mereka. Suna dengan santai langsung memakirkan motor dan menurunkan [name].

"tumben ni pada ngumpul, bahas konspirasi yang mana lagi?" tanyanya.

"pak Ukai beli... nganu apa tu namanya," seketika Suna lupa dengan apa yang akan di beli.

"tadi beli apa si? sabun, jamu, bensin, susuk, santet, jarum apa pot?" gumamnya.

pak Ukai mengerutkan kening. Suna sendiri langsung duduk dan memakan jelly stick.

"emang mamah mu suruh beli apa?" tanya pak Ukai mulai menjadi wartawan.

"lupa, kalo tau udah ku sebutin dari tadi," balasnya.

[name] sendiri langsung digendong oleh Kitashin. dirinya disuguhi beberapa jajanan yang menurutnya menggiurkan.

"mau yang mana? cepet nanti ku bayar semua," ucapnya.

"apa ya pak aku lupa," ucapnya pasrah.

pak Ukai memandang serius Suna. kasus berat yang mengancam nyawa anak yang harus segera diselesaikan. dirinya mulai mencari pertanyaan yang tepat.

"oh iya, tadi mama mu lagu ngapain pas nyuruh kau ke warung?"

"nganu... itu masak si pak," ucapnya menjelaskan keadaan.

"oh mungkin mama mu suruh beli Baygon!"

"bener banget pak!"

"Alhamdulillah tak ambilin dulu," ucapnya. Suna sendiri lega.

"ini Baygon rumput laut, jeruk, strawberry
apa yang anggur?"

"rumput laut aja pak," ucap Suna memberi uang.

"udah gitu aja saya pulang dulu," ucap Suna segera menyalakan motor Supra.

"kembaliannya buat ongkos bensin ajalah," ucapnya tanpa sadar meninggalkan [name] di warung.

"loh, ini adiknya ditinggal?" ucap pak Ukai sedikit terkejut.

"iya pak gapapa ga rewel kok," Kitashin berucap membuat pak Ukai lega.

"dek sini sama aku yuk," ajak Oikawa sambil mengedipkan sebelah matanya.

"jyjyk Jamet, alergi sama Jamet," ucap Iwaizumi memukul tangan Oikawa. "eh ini adeknya Suna namanya siapa?" tanya Iwaizumi.

"[name], Suna [name]," jawab Kitashin. "dia pernah pindah ke luar negeri ikut papahnya terus balik ke sini lagi," sambungnya.

"oh pantes aku ga pernah lihat [name], kupikir dia dititipin orang. [name] juga lebih fresh ga kek tukang sabu," kini Bokuto ikut berbicara.

"Shin-ni nii-chan mana?" tanya [name] setelah sadar saat tak ada Suna.

"lagi berak," ucap Kuroo mengambil [name] dari pangkuan Kitashin. "duh [name] lucu amat pengen ku bawa pulang ajalah," ucapnya melempar [name] tinggi-tinggi.

"matamu bawa pulang, diamuk kakaknya baru tau rasa lu," Kenma langsung memperingati Kuroo.

mari kita lihat keadaan Suna

"mamah ini belanjanya," ucap Suna membuka pintu. dirinya melihat sang mama yang sedang bergulat dengan masakan.

"lho Rin? kok Baygon?! mamah mintanya garem Rin," ucap sang mama membuat Suna terkejut.

"lho bukan Baygon toh?"

"bukan sayang!!"
"adekmu mana?"

"hah?"

"adekmu cewe?"

"oh [name]?"

"iya!"

Suna memutarkan badan. dirinya segera pergi keluar lagi.

"mau kemana Rin?" tanya sang mama yang memegang pundak Suna.

"ambil [name] ketinggalan di warung," ucapnya segera melajukan motor.

"sekalian beli garem ya jangan lupa."

"siap."

dirinya langsung mempercepat kecepatan motor. beberapa kali dirinya bergumam garam dalam hati.

"mampus udah salah beli, adek ketinggalan, nanti apa lagi? motor mogok?" ucap Suna kesal.

"lah an*jing mogok beneran."

•❅───✧❅✦❅✧───❅•

𝐎𝐧𝐢𝐢-𝐜𝐡𝐚𝐧 | S. 𝐑𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫𝐨𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang