Bab 19

34K 2.6K 188
                                    

Olivia ditatap sinis oleh Enola dan juga Ibu Darius, tapi Olivia masih duduk santai memeluk lengan Darius yang duduk di sebelahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Olivia ditatap sinis oleh Enola dan juga Ibu Darius, tapi Olivia masih duduk santai memeluk lengan Darius yang duduk di sebelahnya.

"Apa-apaan kau Darius, kau pergi dari rumah lalu kau pulang membawa wanita lain. Apa kau tidak menghargai perasaan Enola?"

Darius menghembuskan nafas berat, ia pikir Ibunya sudah berubah pikiran soal memaksakan Darius untuk menikah dengan Enola tapi sepertinya tidak. Mungkin pergi dari rumah selama sehari belum cukup, memblokir nomor mereka semua juga belum cukup untuk membuat Ibunya sadar kalau Darius tidak suka disetir hidupnya.

"Aku kemari bukan untuk pulang, aku kemari untuk mengambil barang-barang ku dan kekasih ku ikut kemari untuk menemani ku." Darius tidak tahan berlama-lama duduk di ruang tamu ini bersama Ibunya sendiri, memang kemarin Ayahnya sudah mengantarkan beberapa pakaian dan juga barang untuk Darius tapi Darius sudah membulatkan tekatnya sebelum kemari kalau Darius tidak ingin tinggal serumah lagi dengan Ibunya.

Darius harus mengambil langkah tegas dan inilah salah satunya.

"Kau tinggal di mana? Untuk apa pergi dari rumah ini kalau belum menikah, kau baru boleh pergi dari rumah ini kalau kau sudah menikah dengan Enola dan tinggal di rumah baru kalian yang sudah Mama siapkan."

"Aku tidak meminta izin Mama untuk pergi dari rumah ini, aku sudah sangat dewasa. Keputusan yang ku ambil tidak bisa Mama campuri." Darius bangkit berdiri, mengulurkan tangannya ke arah Olivia agar Olivia ikut dengannya ke kamar mengemas semua barang-barangnya.

"Pasti perempuan sialan ini kan yang membuat mu jadi pembangkang. Darius.. wanita itu tidak baik untuk mu, kau lihat sekarang? Karna dia kau jadi melawan Mama, kalau kau menikah dengan Enola pasti kau tidak akan melawan Mama seperti ini karna Enola tidak akan mungkin menghasut mu untuk bersikap tidak sopan pada Mama."

Darius tidak menggubris perkataan Ibunya, Darius tetap menggandeng tangan Olivia untuk ikut dengannya ke kamar. Darius mengambil koper kosong dan memasukkan semua barang-barangnya pentingnya ke dalam koper.

Tak sedetik pun tangan Darius melepas tangan Olivia meski itu membuatnya terhambat untuk mengemas semua pakaiannya ke dalam koper. Darius juga mengabaikan teriakan Ibunya dan juga tangisan memuakkan Enola.

"Jangan gila kau Darius, kau mau tinggalkan rumah ini demi wanita yang tidak sebanding dengan Enola ini?!" teriak Maria-Ibu Darius- lagi saat Darius menyeret kopernya keluar dari kamarnya masih dalam keadaan menggandeng tangan Olivia erat-erat.

Langkah Darius terhenti, Darius menatap Ibunya dengan tatapan dingin.

"Bukan Olivia yang membuat aku pergi dari rumah ini, tapi Mama, Dariel, dan Enola yang membuat ku tidak sanggup lagi seatap dengan kalian. Mama tahu kalau aku tidak bersalah, tapi hanya karna Mama ingin Enola jadi menantu di rumah ini Mama sampai melupakan perasaan ku, aku bukan robot yang bisa Mama mainkan sesuka hati Mama. Selama ini aku bertahan di rumah ini karna aku tidak ingin Mama kesepian. Tapi ku rasa tinggal di rumah ini adalah sebuah kesalahan, seharusnya aku pergi dari rumah ini setelah aku dewasa. Hidup mandiri dan mengurus hidup ku sendiri, hanya karna aku tinggal dengan Mama dan aku ini putra Mama, Mama jadi merasa kalau Mama punya hak untuk menyetir kehidupan ku!"

Lost in Lust [END]Where stories live. Discover now