Semua berawal dari kegagalannya menjadi seorang Dokter. Sifat manis yang dulu selalu ia berikan, kini berubah menjadi kasar dan kejam. Lebih kejam dari seorang pembunuh, lebih buas dari seekor binatang sekalipun.
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Yuna POV
Seoul, 26 Juli 2022
"Argh!" erangku saat punggungku membentur dingin dan kerasnya dinding. Ku dapati pria berparas tampan itu melangkah mendekat. Tubuhku gemetar, saat ia semakin mempersempit jarak diantara kami. Seringai jahat terpampang jelas di wajahnya.
"Yuna sayang... kau tahu ini apa?" Ia menunjukkan sebuah jarum suntik berisi cairan berwarna kuning transparan tepat di depan wajahku. Aku menggeleng cepat.
"Please... jangan lakukan itu oppa... aku tahu ini bukan dirimu yang sebenarnya." Ia menarik salah satu sudut bibirnya. Menampakkan senyuman yang sangat menyeramkan.
"It won't hurt. Aku yakin kau pasti akan menyukainya." Ungkapnya saat jarak diantara kami kian terkikis. Tak membutuhkan waktu lama ia mengecup bibirku lembut.
Hanyut dalam kecupan itu, tanpa sadar jarum itu telah menembus permukaan kulit lengan atasku. Mataku melebar ketika merasakan cairan itu masuk, mengalir di pembuluh darahku. Sensasi nyeri yang teramat sangat perlahan menjalar ke kepalaku. Membuatku terduduk lemas dengan pandangan yang mulai mengabur. Apa aku akan mati?
Third Person POV
Melihat Yuna terbaring lemah dengan mulut penuh dengan buih. Membuat pria yang tak lain adalah kekasihnya itu, mulai panik ketika menyadari wanitanya sudah sekarat. Ia mengangkat tubuh lemah Yuna dan membaringkannya di tempat tidur. Sembari mencari obat untuk menyembuhkannya.
Setelah menemukannya, pria itu menyuntikan cairan berwarna bening ke pembuluh darah Yuna. Aneh memang, ia yang menyakitinya, ia juga yang menyembuhkannya. Raut penyesalan tergambar jelas di air mukanya.
"Yuna... I'm sorry... ku mohon, bertahanlah..." mohon pria itu penuh harap cemas.
Jung Kai, atau yang biasa di panggil Kai, merupakan seorang mahasiswa kedokteran yang gagal mendapatkan gelar Dokter-nya. Dikarenakan malpraktek kepada salah seorang pasien di rumah sakit tempat prakteknya dulu.
Sejak saat itu, ia mengalami depresi akut yang sangat mengganggu kehidupannya. Untuk meluapkan emosinya, ia melampiaskan semuanya pada Yuna, kekasihnya sendiri. Namun setelahnya, Kai akan menyesal dan khawatir pada wanita itu. Kejadian seperti ini sudah sering terjadi sejak empat bulan yang lalu.
****
Yuna perlahan membuka matanya, silau akan cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela kamarnya. Merasakan sepasang lengan kekar memeluknya erat, ia mendongkak dan terkejut melihat Kai tertidur lelap di sampingnya.
