Siapa kau? Mengapa kau mengambil alih tubuh dan perasaanku? Ku mohon... jangan sakiti dia. Aku mencintainya dan tak ingin ia terluka karenamu
Aku sisi jahatmu. Aku bisa melakukan apapun yang ku mau dengan tubuhmu ini. Tidurlah, dan aku akan membuatnya meninggalkanmu untuk selamanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
At Seoul University
Seorang lelaki melangkah tergesa-gesa menuju sebuah ruangan. Sesekali melirik arloji yang melingkar di pergelangan kirinya. Ia pun kembali mempercepat langkahnya dan mulai berlari. Lelaki itu terlihat sangat gelisah dan cemas. Hingga akhirnya ia tiba di sebuah ruangan. Ruang Kesehatan.
Sang lelaki melangkahkan kakinya memasuki ruangan. Dapat ia lihat seorang gadis terbaring di atas ranjang dengan seprai berwarna putih bersih. Wajahnya pucat pasi dengan keringat sebesar biji jagung mengalir dari pelipisnya. Lelaki bernama lengkap Choi Yeonjun itu, langsung menghampiri dan menggenggam tangannya.
"Yeji... are you alright?" Cemasnya tepat ketika gadis itu perlahan membuka matanya. Sementara yang ditanya langsung melihat sekelilingnya.
"Oppa... Dimana... aku...?" Tanyanya lemah.
"Kau di ruang kesehatan sekarang. Aku sangat cemas ketika Jisu menelepon dan mengatakan bahwa kau jatuh pingsan setelah selesai menghajar kelompok Jimin." Yeji menaikan sebelah alisnya.
"Menghajar? Maksudmu aku memukuli mereka?" Kini giliran Yeonjun yang kebingungan.
"Kau tidak ingat?" Yeji berusaha mengingat kejadian sebelum terbaring disini. Namun nihil ia tak mengingatnya sama sekali.
"Benar aku memukuli mereka?" Tanyanya lagi.
"Aku juga tidak tahu pasti. Tapi itu yang Jisu ceritakan padaku." Yeji memegangi kepalanya yang sedikit pening.
"Sebaiknya kau istirahat disini saja. Aku akan memberitahu Dosen yang mengajar di kelasmu bahwa kau sedang sakit." Yeji mengangguk dan membiarkan Yeonjun meninggalkan ruangan.
Yeji mencoba untuk bangkit dan turun dari ranjang. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, berniat mencuci muka. Setelah selesai ia menatap refleksi dirinya di cermin datar yang tersedia disana.
"Bagaimana mungkin aku tidak mengingat sedikit pun kejadian yang baru saja ku alami? Seingatku aku masih tertidur di kamarku, lalu mengapa sekarang aku sudah ada disini? Pakaian ini juga sama sekali bukan gayaku." Gerutunya kesal dan saat ia hendak meninggalkan tempat itu tiba-tiba...
"Yah! kau tak ingin berterimakasih padaku?"Yeji membeku mendengar suaranya sendiri berbicara padanya. Perlahan ia menoleh dan matanya melebar menemukan bayangan dirinya di cermin tersebut menatapnya serius. Tentu hal itu membuat Yeji melangkah mundur karena terkejut.
"S-siapa k-kau...?" Tanyanya terbata, membuat sosok itu menyeringai dan kembali menatapnya.
"Aku... adalah dirimu Hwang Yeji. Aku sisi jahatmu." Lagi sosok itu menampakkan seringai jahatnya.
