WHITE LOTUS - TAEGYU

09【WL❦】-Bukan Orang yang langka

Beomgyu membuat gerakan penghormatan dengan lancar, "Telah melihat Yang Mulia Permaisuri, semoga * Niang-niang panjang umur seribu tahun." Itu halus tapi tidak rapuh, tidak menerpa namun masih memberikan getaran seperti cabang willow yang tertiup angin. Sisanya tepat!

Permaisuri Lee memerintahkan para dayangnya untuk membantu Beomgyu bangkit dari sujudnya. "Baolin Choi telah bekerja keras tadi malam. Sebenarnya kasim Jung telah memberi pesan pada Ben Gong bahwa Yang Mulia Kaisar telah membebaskanmu dari kehormatan."

Beomgyu melihat Permaisuri lantas memberikan senyum malu-malu dan berkata dengan genit, "Yang Mulia perihatin tetapi selir ini baik-baik saja. Selama selir ini sehat, selir ini akan menggangu Yang Mulia Permaisuri setiap pagi dengan penghormatnnya."

Senyum Permaisuri lebih baik didengar, tampaknya Baolin Choi adalah orang yang masuk akal. "Ya, datanglah kepada Ben gong jika kamu menginginkan sesuatu. Ben gong tidak pelit dalam hal apapun selama permintaan mu masuk akal."

Beomgyu memberikan busurnya tanpa tergesa-gesa, "Terimakasih Niang-niang atas kemurahan hatimu."

Permaisuri melambaikan tangannya, "Ayo cepat duduk."

Karena statusnya yang masih rendah, tempat duduk Beomgyu berada jauh di bawah semua orang. Meski begitu, dia tidak merasa tertekan dan terus mempertahankan senyum lembutnya.

Ahn Somyi adalah selir dengan pangkat Xiurong peringkat ketiga kelas menengah. Dia tidak mencolok di harem ini tetapi penampilannya dapat dikatakan bagus, karena itulah Kaisar menyukainya untuk sementara waktu di masa lalu. Melihat sosok Beomgyu yang berjalan di karpet merah, dia tidak bisa mendesah. "Pendatang baru tahun ini benar-benar luar biasa." Pujinya dengan nada yang tidak berdaya. Suaranya sebenarnya rendah tapi karena semua orang diam, itu masih bisa di dengar oleh mereka yang berada di kursi teratas.

Chen Fei, Han Mia mengembangkan senyum di bibir merahnya yang menggoda. Jika Bang Junhyuk adalah kecantikan seperti gunung es dan Shin Yuna adalah kecantikan yang menyenangkan dengan tempramen seperti mawar berduri. Maka Choi Beomgyu adalah kecantikan yang penuh kelembutan dan memikat. "Musim semi hampir berakhir tetapi bunga-bunga di Istana kita masih mekar dengan baik, sama seperti para adik-adik baru yang memasuki harem. Lihatlah saudara baru kita, Baolin Choi... Cantik dan lembut seperti bunga pir."

Lee Geonwoo di sebrang Han Mia merasakan sudut mulut agak kaku, pendatang baru hari ini mungkin karena dia ceroboh membuat perjamuan hari itu. Jika dia tidak mengabaikan sosok Choi Beomgyu yang sunyi ini, di mana orang itu bisa bertemu Kaisar? Hatinya sudah lama tidak nyaman tetapi dia tidak bisa menurunkan martabatnya sebagai bagian dari empati Fei hanya untuk seorang Baolin kelas rendah. Matanya jatuh pada beberapa kursi yang lebih rendah dan menangkap sosok Zhaorong Heo yang tenggelam dalam kecantikan Choi Beomgyu. Sudut penyelesaian naik lebih tinggi dengan cepat. "Kakak perempuan, Chen Fei benar. Adik Baolin Choi sangat cantik seperti bunga pir putih. Ben gong melihat dia menyenangkan, tidak heran Yang Mulia menyukainya."

Beomgyu mendengar diskusi itu dan hanya bisa berpura-pura malu di tempat. Menundukkan kepalanya dalam-dalam sambil berharap mereka akan berhenti membuatnya berdiri di pusat perhatian. Dia sangat jelas bahwa pujian itu tidak tulus! Ini hanya trik para atasan untuk menarik Beomgyu ke dalam air berlumpur.

Zhaorong Heo adalah satu-satunya selir di bawah peringkat kedua saat dia memandang Beomgyu dengan perasaan tidak senang yang kentara. Baginya, tampilan lembut yang menarik belas kasihan adalah yang paling tidak tertahan. Jenis ini adalah mereka yang suka berpura-pura untuk mendapatkan segalanya! "Para saudara terus membicarakan bunga ah! Selir ini ingat bahwa di musim panas, bunga-bunga di taman tata letak akan lay dan jelek. Sangat disayangkan bisa melihat bunga itu tumbuh kembali perlu waktu yang lama setelah musim dingin. Itu pun jika pohonnya masih mampu bertahan." Suaranya terdengar menyenangkan tetapi kata- katanya jelas menusuk.