"Arghh! Sial, aku ereksi lagi!" Umpat Jeno saat merasa penisnya mulai ereksi lagi hanya karena mengingat adegan bercintanya dengan Jaemin, ditambah anehnya lubangnya juga ikut berkedut.

Jeno mengusak surainya frustasi, "sialan! Hanya dengan membayangkan penisnya saja aku langsung ereksi! Dia dan penisnya sama-sama brengsek!"

"Fuckk!" Umpatnya lagi dan lagi. Huft, bersyukurlah kamar ini di desain kedap suara, jadi mau seberapa banyak dan kencangnya umpatan, cacian atau bahkan desahan yang ia keluarkan, semuanya tidak akan terdengar sampai keluar.

Tanpa pikir panjang, pemuda Lee itu langsung membuka resleting celananya, ia mengeluarkan penis ereksinya dari sana lalu mulai mengurutnya.

"A-ahh! Shh, lebihh kuathh!" Jeno mempercepat kocokan pada penisnya, ia bahkan mendongakkan kepalanya sambil mulutnya terus terbuka menggemakan desahan-desahannya.

"Shh! Sialhh, lebihh cepat, jaemhh!"

Fuck! Ia masturbasi dengan membayangkan bahwa tangan Jaemin lah yang tengah bermain di kejantanannya.

"Morehh! Na Jaeminhh, morehh~! Aku, ham-arghh! Samphh ARGGHHH~!" Jeno memekik kala ia sampai pada putihnya, ia mendongak dengan napas yang tersengal.

Jeno meremas sepreinya frustasi, ia memejamkan matanya. "Ini kurang, aku mau lebih dari yang ini!"

Jeno tersenyum miring, ia merapikan celananya lalu berjalan ke arah kamar mandi. Jeno berjongkok, membuka lemari kecil yang ada disudut ruangan kamar mandi.

Jeno menyeringai kala menemukan yang ia cari, sebuah kotak berwarna hitam dengan isi.. eum.. begitulah isinya.

Jeno membawa kotak itu kembali ke kasurnya, ia membalikkan kotak itu, membuat semua isi di kotak itu keluar.

Dan kalian tahu isinya apa? Berbagai macam alat sex toys.

Jeno membuka celananya lalu kembali duduk diatas kasur. Tangannya bergerak mencari sesuatu diantara semua sex toys miliknya.

Dildo, yang seukuran milik Jaemin.

Ya, dia mau itu!

Jeno terus mencari, hingga akhrinya ia mendapatkan yang ia inginkan, dildo yang besarnya 'hampir' seukuran milik Jaemin.

Jeno menyenderkan tubuhnya pada headboard kasur, ia menghela napasnya sebelum memulai permainannya.

Pertama-tama pemuda itu memasukan jari tengah dan jari telunjuknya kedalam mulutnya, ia mengulumnya dengan gerakan sensual seolah-olah jari itu adalah jari milik dominannya.

"Eughh~!" Lenguhan keluar dari bibirnya kala ia mulai memasukkan jarinya kedalam lubang analnya.

"Shh~ ughh!" Jeno memejamkan matanya kala tangannya mulai bergerak, mengeluar masukkan jarinya didalam holenya.

"Ughh, yeshh~!" Jeno mendesah kala merasa sensasi nikmat dari lubangnya. Dirasa cukup, Jeno kembali meraih dildo yang tadi ia pilih, Jeno menyeringai ia mulai memasukkan dildo itu kedalam lubang miliknya.

Jeno memejamkan matanya dengan kepala mendongak keatas. Sebelah tangannya sudah masuk kedalam baju dan memilin nipple nya dari dalam sana.

"Eughh~! Arghh, yeshh, therehh~!" Desah Jeno, ia memejamkan matanya dengan tangannya yang sibuk mengeluar masukkan dildo itu didalam lubangnya.

"Shh, yeshh~! Jaemhh, therehh pleasehh~!" Desah Jeno lagi, kali ini bayangan Jaemin yang tengah mengukungnya benar-benar ada didepannya.

"Shh, yeshh Jaemhh~! Lebih, dal-ARGHHH! Ak-akuhh sam-ARGHH!" Jeno memekik nikmat kala ia benar-benar sampai pada pelepasannya, ia mendongakkan kepalanya dengan mata terpejam.

SWITCH! | JAEMJENWhere stories live. Discover now