part 6

460 7 0
                                    

"Idih, tu bocah napa dah, gua yakin banget nih ada sesuatu tadi, mana gak sempat nanya nomor kursinya berapa lagi, gua kan kepo banget ini" gumam Rachel menyusul Morie.

****

2 jam berlalu dari pesawat take off, akhirnya pesawat akhirnya akan landing di Changi Airport.

Morie dan Rachel akan kembali sibuk untuk mengarahkan penumpang menuju jalan keluar dan membantu mengambilkan barang penumpang.

Morie bertugas di pintu keluar menangkupkan kedua tangan di depan dada sembari mengucapkan terima kasih dan tersenyum kepada setiap penumpang. Hingga tiba giliran Alvin untuk keluar pesawat dengan mengedipkan sebelah matanya dengan genit ke Morie, Morie pun membuat muka karna tidak ingin terlihat pipi merahnya, setelah Alvin berlalu barulah Morie tersenyum kepada penumpang selanjutnya hingga telah kabin telah sepenuhnya kosong, menyisakan para awak pesawat yang bertugas.

Morie lega, aahh akhirnya tugas pertamanya selesai juga. Setelah berberes-beres selama 10 menit, para awak pesawat pun berkumpul dan saling mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya. Hingga akhirnya mereka menyeret koper mini yang selalu dibawa disetiap penerbangan untuk berjalan keluar bandara. Maskapai telah menyiapkan hotel tempat awak pesawat yang bertugas istirahat sejenak sambil menunggu jadwal penerbangan berikutnya.

Setelah memesan taxi, Morie langsung menuju hotel dan menikmati suasana kesibukan orang di negeri singa tersebut.
10 menit kemudian Morie sudah berada didepan lobbi hotel untuk melakukan check in, setelah mendapatkan kunci kamar yang akan ditempatinya, Morie pun berjalan menyeret koper kecilnya menuju lift, 2 menit menunggu lift turun dan pintu lift pun nampak terbuka, namun pandangan Morie jatuh kepada pria tinggi yang berada di dalam lift.

'sial, kenapa bisa sehotel sama dia sih' batin Morie merutuki kesialannya yang bertubi hari ini.

"Eh, ada nona seksi disini, wah wah, Singapura bakalan seru nih, kamar berapa cantik?" Ujar Alvin menggoda Morie.

"Jangan berisik deh, Udah sana keluar!" Judes Morie.

"Idih, cantik-cantik kok judes sih, terserah gua dong kalau mau keatas lagi, gua kan juga tamu disini, yuk masuk cantik, mau ke lantai berapa?" Balas Alvin sembari mengedip genit

Morie masuk ke dalam lift dengan menekan angka 23, ya kamar Morie berada di lantai 23 kamar nomor 308. Alvin tidak nemekan tombol lain, kemudian lift naik dengan keterdiaman mereka masing-masing hingga tiba di lantai 23. Ya Alvin juga berhenti di lantai tersebut kemudian mengikuti Morie dari belakang, Morie yang risihpun mempercepat langkahnya menuju kamar.

Semakin cepat Morie melangkah, Alvin juga mengejarnya dibelakang, hingga Morie berhasil mencapai pintu 308 dan menempelkan key card nya ke pintu hingga pintu otomatis terbuka. Moriepun berlalu segesit itu dengan membanting pintu di depannya, tak peduli Alvin yang kaget mendengar bantingan pintu di depan wajahnya yang hanya berjarak beberapa centi, untung saja wajah tampannya, tak lecet sedikitpun.

'huh, dasar cewek galak, but semakin seksi dan menggoda, duh jadi penasaran gimana rasanya' gumam Alvin sambil beranjak pergi menuju lift.

****

Aku penuhi permintaan kelen untuk update nih, semoga aja aku bisa konsisten buat update tiap hari. Bantu doa ya guise, supaya kemageranku menghilang dari diri ini✨✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

love her 17+ (pramugari & dokter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang