TL 11 : Bersama Klavior.

Start from the beginning
                                    

Tiooo!!! Bantu gue!

Mister, tidak ada cara lain selain kabur!

Lisa menggigit lengan Alfa lalu melepas paksa lengan Nolan dari tubuhnya, beruntung mereka berdua tengah menoleh kebelakang kerumunan pria itu.

Gadis itu segera berlari menjauhi supermarket tersebut.

"Eh! Bidadari nya kabur!"

"Kejar!"

"Yaaakkk!!! Jangan kejer gue!"

Demi apapun Lisa seperti tengah dikejar-kejar masa akibat nyolong Ayam orang lain saat ini.

Nolan menatap kepergian Lisa dengan manik cerahnya, ia berbalik menatap Alfa yang masih terdiam sembari mengelus lengannya yang dipakai untuk meraih helai panjang Lisa tadi.

"Bukankah gadisku cantik? Aku akan mendapatkannya lagi dengan cara apapun."

"Milikmu, artinya milikku juga. Kau, akan ku bebaskan jika dengan suka rela berbagi dengan ku," ucapan yang tak pernah disangka-sangka Nolan akan keluar dari bibir Alfa.

Pria imut itu memejam lantas menghembuskan nafas dari bibir pinknya, mau bagaimana lagi, pesona yang tak pernah disangka-sangka Nolan akan bertambah pada wajah gadisnya itu.

"Silahkan, tapi itu jika kau berhasil. Lilis ku tidak akan menyukai pria sepertimu Alfa," ledek Nolan membuat kerutan kesal diberikan wajah rupawan nya.

Pria itu lantas pergi dahulu keluar, ia harus mencari gadisnya dan membawanya pulang kerumah, karena wajah cantiknya bahaya untuk dipamerkan pada para manusia-manusia itu.

Sementara Alfa masih diam, ia memandang coklat bola ditangannya lalu tersenyum.
"Kamu menyukai coklat sayang?"

Berbeda dengan Lisa yang saat ini tengah kejar-kejaran, gadis itu menoleh kebelakang dan betapa terkejutnya kala kerumunan pria yang tengah mengejarnya itu kian bertambah.

"Sistem tolong gue!!!"

Tio juga dibuat bingung sekarang, apa ia rubah saja dirinya menjadi manusia? Ah, tidak-tidak! Itu akan semakin menyusahkan Lisa.

Terus saja berlari Mister, saya akan memikirkan caranya.

"Gue mau teleportasi aja!"

Tidak bisa, teleportasi hanya bisa dilakukan satu kali untuk satu hari Mister.

Mendengarnya semakin membuat Lisa kalang-kabut, tepat di sebuah persimpangan tiba-tiba mobil hitam berhenti di depannya.

"Aaaawaass!!!"

Bruk!

Mister!

"Hidup gue gini amat..."

Wajahnya menempel sempurna dengan kaca mobil tersebut, matanya tak sengaja melihat sosok pria dari dalam sana.

"Masuk!" perintah si pengendara membukakan pintu belakang, dengan segera Lisa menegakkan tubuhnya kembali lalu masuk kedalam tanpa pikir panjang. "Jalankan mobilnya secepat mungkin."

Akhirnya ia bisa menarik nafas lega, matanya melirik keluar jendela yang ternyata masih dikejar-kejar para pria itu, ya walaupun mereka tampan tapi tetap saja mengerikan jika harus dalam jumlah sebanyak itu.

"Anjir, ngeri banget Hih," tubuhnya merinding seketika.

"Ekhm," deheman dari sampingnya membuat Lisa menoleh dan mendapati wajah tampan, tegas, serta berwibawa seseorang. "Siapa namamu?"

Lisa mengerjap, suaranya benar-benar memabukan.
"Eh, nama ku Lisa Gebyana Om. Makasih banget udah mau tolongin Lisa."

Pria itu menatapnya lalu tersenyum kecil, bahkan namanya dipanggil Om oleh Lisa ia seakan rela, Asisten di depannya terus melirik Lisa dari kaca spion yang tergantung.

Lisa Transmigrasi (Diberhentikan) Where stories live. Discover now