TL 11 : Bersama Klavior.

24.7K 3.6K 288
                                    


(Gasempet baca jadi tandai aja typo nya.)

_Tekan dulu bintangnya_

𝐇 𝐚 𝐩 𝐩 𝐲 𝐑 𝐞 𝐚 𝐝 𝐢 𝐧 𝐠


Albiru fokus untuk menerangkan beberapa hal selama rapat kali ini tetang proses pembangunan pabrik yang akan mereka dirikan nanti didepan para karyawannya.

"Jadi, ada yang bisa menjelaskan lebih lanjut tentang rencana ini?" tanya Albiru saat sampai pada sesi tanya jawab.

Salah satu perempuan mengangkat tangannya.

"Ya, Berikan tanggapan mu Cika," Albiru mempersilahkan.

"Bagaimana-"

Ucapannya terpotong kala ponsel Albiru berdering nyaring didalam saku celananya, pria itu mengambil ponselnya dan melihat siapa si penelpon.

"Maaf," ucapnya mulai mengangkat video Call yang ternyata dari Dion.

"Daddy... hik... M-mommy gaada dirumah..." terlihat wajah Dion yang tampak berderai air mata ditambah hidung dan pipi memerah hebat.

"Dion, ga Nakalin Mommy... Tapi... Mommy nya gaada... Ngilang... D-daddy bawa... Cantiknya Dion pulang..." ucapnya dari sebrang sana dengan tersengal-sengal.

Netra Albiru membulat, ia tak perlu susah untuk bertanya kembali apa yang sebenarnya terjadi pada Dion. Pria itu mematikan ponselnya tanpa berkata apa-apa, melihat wajah penuh keresahan Atasannya membuat mereka yang berada disana melemparkan pandangan bertanya-tanya.

"Rapat cukup sampai disini," Albiru mulai beranjak pergi dengan langkah lebarnya.

Jantung pria itu berdegup kencang dipenuhi rasa khawatir, namun bukan pada Dion tetapi pada gadis itu, ia tak pernah merasakan perasaan gelisah juga takut seperti ini.

Dan semua ini kembali dirasakannya, hati yang keras itu mulai meretakan penghalangnya, hanya satu yang dipahami Albiru saat ini, semuanya tak akan terjadi jika bukan karena satu nama.

"Lisa."

_______________...

Lisa melotot kan matanya mendegar teriakan Sistemnya, ia ancang-ancang ingin berlari tapi lengannya ditarik seseorang hingga menubruk dada bidang pria jangkung di depannya.

"A-aduh hidung gue," aduhnya mengusap hidungnya yang kini memerah lucu.

Mister! Anda tidak apa-ap-

Hidung gue sakit Tio! Yakali gue bilang gapapa! Ngotak kek lu!

"Sakit?" Lisa sontak mendonggakan kepalanya dan saat berbarengan juga jari besar pria itu mengelus hidungnya lembut.

Netranya yang cerah kini membulat dengan getaran kecil dikedua bola mata emasnya, sebenarnya tidak apa-apa jika ini orang lain, tapi masalahnya pria itu adalah Alfa! Alfa woy!

"Eh?! Lepasin gue sialan! Gue mau kabur ini!" rontanya mengibaskan lengan Alfa yang begitu lengket menggenggamnya.

"Lisa! Kita ketemu lagi!" belum selesai yang satu, kini ditambah pelukan Nolan yang langsung menubruk tubuhnya erat. "Ayo pulang sama Nolan! Lisa tinggal sama Nolan ya..."

"Heh! Enggak! Ngadi-ngadi lo! Lepasin gue!" bentak Lisa seakan angin lalu bagi keduanya. "Eit! Ngapain lo pegang-pegang rambut gue! Lepasin!"

Lisa menatap tajam Alfa yang menyentuh rambutnya kemudian mencium wanginya rakus.

"AAAAA!!! ITU KAN CEWE YANG VIRAL ITU!!!"

"Cantik banget!"

Netranya seketika membulat melihat kerumunan pria yang memenuhi tempat dibelakangnya saat ini.

Lisa Transmigrasi (Diberhentikan) Where stories live. Discover now