f

931 88 4
                                    

Betah banget di sini,ngarep apa?

Zee melepas paksa pelukan dira,dia mentap dira yg masih mengucurkan air mata.

"Saya melakukan yg harus saya lakukan.terima kasih juga untuk anda yg sudah mau melewati masa trauma itu dengn baik.saya tau tidak mudah untuk anda melawan rasa trauma tersebut"
zee menjawab semua pertanyaan dira dengn bahasa formal nya

"Sudah.jangan biarkan air mata itu jatuh lagi"zee tidak menghapus air mata dira,dia hanya menatap nya.

"kalau begitu saya permisi,sepertinya sy tidak ada urusan lagi dengn anda"

Dira tersenyum sesat,sebelum kalimat terakhir zee membuat senyum itu pudar.dira merasa tersentak dengan perkataan zee barusan,dia diam tak bisa mengatakan apapun lagi,ada rasa sesak di dada mendengar kalimat itu.dira menatap zee yg berlalu pergi dari hadapannya.

Zee turun sendiri ke bawah meninggalkan teman-teman yg masih bengong.

"Tu anak ya!!"

Aldo menegakkan tubuhnya yg sendari tadi ia sender kan ke tembok pembatas,ia menujuk zee sembari menghampiri dira

"Jangn di pikirin sama kalimat terakhir dia" aldo menepuk dira yg masih sedikit sesengukan menatap zee yg menuruni tangga

"Itu salah satu perubahan sikap dia yg harus kamu tau" kini bukan aldo yg berbicara melainkan sahabat zee yg lain.ia sedikit menjelaskan,yg mungkin itu akan menjadi jawaban dari pertanyaan yg ada di otak dira sekarang.

"Adel bener.dia udh ga kayak dulu lagi.hmm kalo gitu kita duluan ya,mau ke kantin"

aldo membenarkan perkataan adel,sepupunya itu.
Dan berpamitan ke dira.
Dira melirik kesekeliling melihat pasang mata yg sendari tadi memperhatikan dia,ia berlari masuk kembali kedalam kls dan menangis di sana.

"dir lu kenapa?" sahabat² dira melihat ny menangis merasa prihatin,mereka langsung memeluk dira agar dira bisa tenang.

Zee menunggu sahabatnya di bawah tepatnya di dekat tangga.Dia tidak mau jika ke kantin harus berjalan sendirian
"Lama bngt si?" Ucap zee melihat teman-teman nya turun dari tangga

"Lama² pala lo peang"adel menjitak kepala zee."lu tu ya! orang lagi berterima kasih,lagi bahagia dengn kedatangan dan kehadiran lu.tapi respon lu tdi kayak gitu? ga kasian apa? Hah! Oheb bngt si lu jadi orang"tanya aldo

"Ya terus gua harus gimana? Cium dia? Pacarin dia? Ga mungkin kan?"tanya zee membuat sahabat2 nyaa memutar bola mata mereka,malas berdebat dengan zee.

"Dahlah kumha sia weh"
Rendi yg kini malas mendengar zee,dia berjalan mendahului sahab2nya itu.

"Nah sundanya keluar tu anak.udah ah yuk makan" ucap adel

Mereka berjalan beriringan melewati beberapa warung2 kantin di sekolah ini dan tidak lepas dari pandangan para murid yg pd kepo dengn zee.

Zee dan lainnya   hnya berjalan tanpa meperdulikan bisikan2 dari mereka.

.
.

Marsha yg kini sedang duduk bersama 3 temannya itu melirik ke arah zee dan kawan2 nya.mereka terlihat memasuki area kantin,berjalan ber iringan melewati tempat duduk marsha dan teman2nya.

Harum parfum yg semerbak masuk dalam indra penciuman ke 4 perempuan itu.mereka saling melirik satusama lain mengisyaratkan dngn mata seolah berkata 'anjir harum bngt'

"Bisa pada biasa aja ga sih liatinnya?"marsha menatap aneh pada 3 sahabat nya ini.

"elu lagi khatrin! se menarik itu kah zee di mata kmu? dari pagi kmu liatin zee sambil jingrak2,kya orang kesurupan tau ga?"

jodoh orangWhere stories live. Discover now