Berbanding terbalik dengan Lee Jeno, Jaemin malah tengah tersenyum-senyum sendiri.
Pemuda dengan marga Na itu sesekali terkekeh saat ingatan tentang bagaimana ia menyetubuhi Jeno kembali masuk ke pikirannya.
Oh shit, Jeno adalah opium nya saat ini!
Tiba-tiba ada sebuah tangan yang terulur ke dahinya, "tubuhmu tidak panas, apa kamu salah makan?"
Jaemin mencebik kesal, ia menghempaskan tangan Renjun—sahabatnya yang ada di dahinya.
"Aku tidak kenapa-kenapa Ren!" Pekik Jaemin kesal, Renjun yang mendengar ucapan Jaemin tentunya hanya menggelengkan kepalanya. "Sepertinya Haechan memberikan makanan atau minuman yang salah padamu tadi malam, tunggu-tunggu aku akan telepon Haechan untuk bertanya," lugas Renjun. Jaemin mendengus sebal, ia memukul bahu Renjun pelan.
"Diamlah Renjun! Aku tidak kenapa-kenapa tahu, aku hanya sedang jatuh cinta!" Cibir Jaemin, ia kembali menatap lurus ke depan.
Renjun yang mendengar itu tentunya langsung membolakan matanya, "wow wow! Siapakah yang membuat most wanted kita ini jatuh cinta? Apa dia Wong Lucas? Atau siapakah dia?" Ledek Renjun, ia menumpu wajahnya dengan kedua tangannya sambil menatap Jaemin.
Jaemin menoleh, ia tersenyum jahil. "Kalau soal itu tidak akan aku beri tahu. Nanti juga kamu tahu sendiri," sahut Jaemin. Renjun mencebik kesal, "beri tahu aku Na!"
"Tid—"
Ceklek!
"Permisi, ada siswa bernama Na Jaemin?"
Suara itu membuat atensi semua orang di kelas teralih pada satpam yang berdiri di ambang pintu kelasnya.
"Saya Jaemin," Jaemin mengangkat tangannya. Petugas sekolah itu tersenyum ke arah Jaemin, "Jaemin nanti saat jam istirahat kamu di suruh ke ruangan bk untuk mengambil jatah hukumanmu karena terlambat."
Jaemin mengangguk sambil tersenyum kikuk, ini pertama kalinya ia terlambat.
"Baiklah, nanti saya ke sana."
"Tenang saja kamu tidak sendiri kok, Lee Jeno itu juga di panggil jadi kamu mungkin akan menjalani hukuman dengannya. Kalau begitu saya pamit, permisi."
Petugas sekolah itu pergi dari kelas Jaemin. Jaemin kembali duduk, ia menumpu wajahnya dengan tangannya.
Ah, dia jadi bingung, ia harus sedih atau harus senang ya? Sedih karena di hukum dan pasti akan mengurangi nilai keteladanannya, tapi juga senang karena bisa dekat dengan Jeno.
Huft, ini adalah hell and heaven.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
→ MARK LEE
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
→ HUANG RENJUN
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.