Jeno memarkirkan kendaraan roda duanya tepat di area parkir sekolah. Ia turun dari kendaraan lalu dengan santainya berjalan menuju kelasnya.
Jam menunjukkan pukul 8.25, siswa itu sudah terlambat 25 menit.
Ceklek!
Jeno membuka pintu kelasnya, membuat atensi semua orang sontak beralih ke arahnya—termasuk guru yang ada di kelas.
Guru itu terlihat mengehela napas lelah, ia mengurut keningnya sendiri sambil menatap murid berandalannya itu.
"Lee Jeno, kali ini apa alibimu terlambat?"
"I got drunk and stayed at the club. Lalu baru pulang tadi pagi, so sorry kalau aku terlambat hari ini." Jawab Jeno yang di hadiahi oleh gelengan kepala dari guru itu.
Helaan napas kasar keluar dari belah bibir guru itu, "duduklah. Saat jam istirahat tiba, kamu datang ke ruangan saya untuk mengambil hukumanmu." Titahnya. Jeno mengangguk paham lalu berjalan dengan santai ke tempat duduknya yang berada tepat di samping kursi sahabatnya—Mark Lee.
Mark menoleh ke arah Jeno, ia menyenggol lengan Jeno. "Kamu semalam ke club Johnny Hyung?" Tanya Mark sambil berbisik. Jeno mengangguk paham, ia menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi.
"Really? Aku semalam datang ke sana juga tapi sama sekali tidak menemukanmu, kamu dimana?"
"VIP room."
Mark mengangguk paham, "oh, sendirian? John Hyung bilang kamu tidak menyewa siapapun," tanya Mark.
Jeno mendengus sebal, temannya ini banyak tanya!
Jeno menarik kerah seragamnya, menampakkan beberapa tanda kissmark yang tercetak jelas di tulang selangkanya. Mata Mark membola sempurna saat melihat leher Jeno yang di penuhi kissmark entah milik siapa.
Mark mengangkat tangannya ke udara lalu memberi gerakan bertepuk tangan. "Hey dude! This is the first time you've allowed someone to make a kissmark there! Apa dia orang yang sangat spesial hingga kamu memperbolehkannya meninggalkan jejak?!" Tukas Mark dengan nada yang agak keras. Berkat suara Mark yang sangat excited itu tentunya langsung membuat guru di depan sana menoleh ke arah mereka—Jeno dan Mark.
Guru di depannya itu menatap nyalang Mark dsn Jeno. "Mark Lee! Jeno! Kalian bisa diam?! Shut up and understand the subject matter on the blackboard!" Sentak sang guru yang sudah kepalang emosi.
Mark mengangguk paham dengan panik sedikit, sedangkan temannya itu hanya tertawa kecil.
Setelah di rasa aman, Mark kembali berbisik pada Jeno. "Hey, jawab aku?!" Imbuhnya pelan.
"Not a special person. Aku bertemu dia dengan ketidaksengajaan tadi malam, karena aku mabuk parah jadi aku tidak sadar bahwa dia membuat tanda," ujar Jeno. "Sudahlah, berhenti membicarakan ini," sentak Jeno. Wajahnya jadi agak memerah kalau harus membayangkan apa yang terjadi tadi malam dengan Na Jaemin!
Jeno menumpuk tangannya di atas meja lalu menelusupkan wajahnya disana, huft sialan ingatannya tentang kejadian semalam mulai masuk ke ingatannya lagi!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.