Chapter 2: Sekolah Baru

Start from the beginning
                                    

"Lama amat sih, lo?! Gue bisa-bisa telat ke sekolah!" Sungut Juan begitu adiknya itu turun ke bawah dengan seragam lengkap khas SMA.

Anna hanya diam dan langsung berjalan ke luar rumah, sudah menjadi kebiasaan jika dirinya tak pernah ikut sarapan bersama orang tua dan juga kakaknya.

Fakta lainnya, meskipun kakaknya itu sakit-sakitan, tetapi Juan menolak untuk home schooling, sehingga kini ia juga menjadi anak baru di sekolah yang sama dengan Anna.

Anna kelas 11, sedangkan Juan kelas 12. Umur keduanya hanya selisih 1 tahun, dan tak ada seorang pun yang tahu jika keduanya adalah kakak adik.

Juan tidak suka jika teman sekolahnya mengetahui jika ia memiliki adik yang cupu, sehingga sejak dulu mereka sudah membuat kesepakatan tidak saling menyapa ketika berpapasan di sekolah. Pulang pergi sekolah pun Anna akan diturunkan jauh dari sekolah, sehingga gadis itu harus berjalan agar tak terlihat satu mobil dengan Juan.

Anna sadar jika dirinya di-anak-tirikan, namun ia juga sudah terbiasa dan masa bodoh dengan itu semua. Ia sudah bisa mandiri, dan sebenarnya pun ia sudah bisa hidup sendiri jika ia mau. Namun, ia tidak bisa karena terkadang ia harus menggantikan orang tuanya yang sibuk untuk merawat Juan jika kakaknya itu sakit.

"Aku jalan kaki aja, lagian sekolahnya deket, kan? Mulai besok kak Juan langsung berangkat sama pak Ajat aja, biar gak perlu nunggu aku." Ucap gadis itu tanpa menatap Juan yang sudah terlihat kesal. Jika tahu sejak tadi, Juan pasti sudah berangkat lebih dulu bersama supir keluarga mereka, pak Ajat namanya.

"Kenapa gak ngomong dari tadi, sih! Buang-buang waktu gue aja lo!" Sungut Juan sambil melangkah mendahului Anna. Lelaki berparas manis itu langsung masuk ke mobil dan membanting pintunya, lalu meninggalkan adiknya yang masih berdiri di halaman rumah.

"Sabar, kamu harus sabar, Anna. Satu tahun lagi. Bertahanlah sampai saat itu. Setelah itu kamu bisa hidup bebas." Ucap Anna dengan nada pelan, lalu mengunci pintu karena orang tua mereka sudah lebih dulu berangkat kerja.

Saat ini ibunya tengah mencari pekerja rumah tangga baru di sekitar daerah itu, karena pekerja rumah tangga sebelumnya tidak bisa ikut pergi ke rumah baru mereka karena tak diizinkan oleh suaminya dengan alasan terlalu jauh.

Baru saja Anna hendak melangkah, tiba-tiba saja angin berhembus pelan, membuat poni Anna tertiup angin dan menjadi sedikit berantakan. Ketika ia hendak merapikan poninya, ia merasa ada yang menyentuh keningnya dan menggantikannya untuk merapikan poninya tersebut.

Bulu kuduk Anna seketika meremang, dan ia pun langsung berlari kencang ke arah sekolahnya karena ia merasa ketakutan. Tanpa Anna sadari, sosok yang merapikan poninya itu sejak tadi terus saja memerhatikan Anna dengan raut wajah yang sendu, seakan baru mengetahui jika keluarga Anna ternyata tidak memperlakukan Anna dengan baik.

 Tanpa Anna sadari, sosok yang merapikan poninya itu sejak tadi terus saja memerhatikan Anna dengan raut wajah yang sendu, seakan baru mengetahui jika keluarga Anna ternyata tidak memperlakukan Anna dengan baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
JAYDEN, 18:23Where stories live. Discover now