Pikiran liar Jeno membuat sesuatu terbangun, ia mengeram kala merasa kejantanannya mulai mengeras.

"Oh! Shit!" Geramnya. Pemuda dengan marga Lee memejamkan matanya kala merasa penisnya mulai ereksi.

"Permisi, pesanan anda," bartender itu meletakkan sebotol Everclear di hadapan Jeno. Jeno menoleh, tanpa berbicara apapun ia segera meneguk alkohol itu langsung dari botolnya.

Jeno meletakkan beberapa lembar uang di atas meja, "ini untuk minumannya."

"Tapi uang anda kelebih-"

"Ambil sisanya."

Setelah mengatakan itu, Jeno langsung bangun dan meninggalkan meja bartender. Alkohol di tangannya ternyata membuatnya makin napsu!

Kesadarannya juga makin lama makin menipis, Everclear benar-benar berbahaya!

Kakinya berjalan menuju toilet, ia tidak ingin menjadi dominan malam ini, ia ingin memuaskan dirinya sebagai submisive. Sepanjang jalan menuju toilet tentunya sudah banyak submisive yang menggodanya, entah dari kalangan pria ataupun wanita, tapi Jeno sama sekali tidak bernapsu pada submisive itu. Oh ayolah! Dia napsu karena submisive tadi!

/Brak!

Jeno mendobrak pintu toilet, toilet bar itu lumayan sepi, sebuah keuntungan bagi Lee Jeno.

Ia memasuki satu bilik toilet, ia meletakkan botol alkohol yang sejak tadi masih di tangannya ia letakan di lantai. Dengan tergesa-gesa ia membuka kancing bajunya dan menurunkan celananya, dominan itu menjilati dua jarinya dengan sensual lalu memasukkannya ke dalam lubangnya.

"Shh.. ahh!" Desah Jeno kala jarinya berhasil memasuki lubangnya sendiri. Ia mulai mengeluar masukkan jarinya di dalam lubangnya, mengocoknya dengan cepat.

"AaHhh! Shh! He-herehh!" Desahnya makin kuat, Jeno memejamkan matanya, ia juga mendongakkan kepalanya. Sialan, ia benar-benar di puncak napsunya!

Hingga ia tak sadar bahwa sejak tadi ada pemuda lainnya yang memperhatikannya dengan tatapan lapar.

Lee Jeno, kamu dalam bahaya!

"Sekali lagi kamu berhasil mengalahkan orang-orang itu! You are very, very great Na!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sekali lagi kamu berhasil mengalahkan orang-orang itu! You are very, very great Na!"

Jaemin tersenyum bangga, ia melepaskan helm miliknya lalu meletakkan di atas motornya. Ah, apa kalian sudah tau dimana Jaemin sekarang?

"Selamat atas kemenangan anda, dewa arena." Ujar salah wanita disana, ia mengulurkan bucket bunga pada Jaemin.

Jaemin tersenyum bangga lalu menerima bunga dari orang itu, "terimakasih."

SWITCH! | JAEMJENWhere stories live. Discover now