a

3.6K 148 8
                                    


Gua bikin cerita ini sesuai imajinasi gua,dan bahasa demi bahasa sesuai dengan karangan gua.jadi kalo klean ga setuju dengan kalimat yg gua tulis jangan di lanjutin bacanya,karna ini cuma karangan!! murni karangan jdi ngga beneran ada di dunia nyata.


Hari ini hari terburuk yg di alami oleh salah satu anak SMA Arganta.48
Dan juga menjadi sejarah baru yg kelam untuk sekolah,sejarah menyeramkan untuk anak motor black skay.

Gerombolan remaja di kantor polisi sedang di amankan dan salah satunya adalah perempuan,yang kini berada di ruangan khusus introgasi bersama 1 polisi.

.....
"Kamu sadar dengan apa yang kamu lakukan?"tanya polisi

"Sadar,sangat sadar"jwab nya dengan santai

"Kamu membunuh 3orang sekaligus,ga bikin kamu takut?"

"Takut? untuk?"

Dia menegakkan tubuh dari duduknya "yang seharusnya anda tanya takut apa tidak bukan saya,tapi korban yang mau di lecehkan ke 4 jalmaan setan itu"
Terlintas kembali kejadian kemarin malam membuat ia geram, ia menyaksikan perempuan yang sedang di lecehkan di depan mata kepalanya sendiri.

"Tapi kamu menghilang kan nyawa ke 3 preman itu"tanya polisi dengan tenang seakan meminta jawaban yang lain

"Jika saya hanya diam ketika melihat korban di lecehkan lantas siapa yang akan menolong?"

"Kamu bisa telpon pihak polisi untuk mambantu"

"Lantas jika saya menelepon polisi Apakah polisi akan langsung bertindak?bukankah meminta bantuan kepada polisi akan lebih memakan waktu karna proses melapor polisi di Indonesia membutuhkan waktu.dengn banyaknya prosedur dan juga pembuktian agar pihak polisi percaya.kemungkin besar korban akan meninggal di tempat jika seperti itu"jawabnya dengan tegas "saya tidak mengatakan bahwa cara kerja polisi di Indonesia buruk,namun bukankah fakta dengan apa yg saya ucapkan?."
Ucap gadis itu sembari melipat tangan dan bersandar di bangku.

"Bukan hanya di Indonesia prosedur dan proses itu di terapkan,di negara-negara lain pun sama.karna banyaknya penipuan dan juga sikap tidak tanggung jawab mempermainkan pihak kepolisian,kejadian tersebut sering kali terjadi 'bilangnya ada ini itu di tkp' dan ketika proses pengecek ke tkp tidak ada masalah apapun di sana,dan itu menjadi alasan kenapa pihak kepolisian meminta keterangan terlebih dahulu dan pembuktian yang jealas terhadap pelapor"jelas sang polisi karna melihat gadis di depannya sepertinya kurang pemahaman.

Gadis itu diam sejenak,mencerna penjelasan dari orang di hadapanya,kemudian mengajukan pertanyaan
"Apakah Anda akan diam saja di tempat ketika pelecehan tersebut berlangsung?" Ucap gadis itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Pertanyaan kamu sama jawabannya dengan pertanyaan kamu yg sebelumnya"jawab polisi tegas

"Anda tau tidak dengan yg di maksud 'berlangsung'?.saya Tidak ada pilihan lain selain membantu!! saya perempuan! selagi saya mampu dan bisa bela diri.dengan tangan saya'siapapun pelaku pelecehan sexsual terhadap perempuan akan saya bunuh!!"Gadis itu mengeluarkan emosi nya.
"Anda tau kejadian nya?anda tau apa yang dilakukan ke 4 setan itu?... Tidak kan?? Jika anda berada di posisi saya,saya yakin anda akan melakukan hal yg sama! mungkin lebih dari apa yg saya lakukan"dengan suara yg tegas sambil mengetuk ngetuk meja gadis itu menahan emosinya.

"Memang seperti apa yg di lakukan pelaku terhadap korban?". Pertanyaan itu membuat emosi gadis di depannya kembali memuncak "anjing!! Lu tau korban di pegang di bagian payudara!! di remes anjing di remes!!!"emosi dia sudah tak tertahan mengingat apa yg ia liahat kemarin malam,sampai bahasa hormat pada polisi tidak di gunakan lagi.

"di pukul-pukul bagian bokong!! ngeremes bagian miss V, nyium secara brutal!!! Di tarik sana sini,sama babi sialan itu.dan lu anjing ya!! make nyaranin gua harus telpon polisi segala!! padahal depan gua orang butuh pertolongan bego!!" Dia berdiri dan mendorong meja membuat polisi di depannya yg duduk di kursi ikut terdorong.
"Gimna kalo korban itu anak perempuan dan istri lo hah?! atau ibu lo sodara perempuan lu!!! Gimna anjing gimna!!" suara gebrakan meja terdengar nyaring di dalam ruangan kedap suara itu.sang gadis menggebrak meja dan menendang bangku yg sendari tdi dia duduki.

Rasa ingin memukuli orang yg sedang behadapan dengannya,namun tertahan mengingat siapa yg ia hadapi.
Beberapa orang dari pihak kepolisian yg sedang memantau proses introgasi berlangsung dari luar kaca hanya bisa terdiam,bigitupun polisi yg sekarang ada di hadapan gadis itu.mereka terdiam mendengar pengakuan sang gadis yang kini sedang berdiri menahan emosi dengan nafas yg terengah engah.

Emosi sang gadis tidak bisa melanjutkan introgasi,tidak di sarankan jika gadis itu tetap di introgasi dengan pikiran dan hati yang masih terselimuti emosi.
Yang ada pertanyaan polisi tidak akan di jawab dengan kalimat melainkan pukulan. Introgasi di tunda sementara,membiarkan gadis itu sendiri di ruang kedap suara.

Semua orang yang berada di bawah pengawasan polisi lainnya seketika menengok dengan kommpak ke arah polisi yg keluar dari ruang introgasi, yan mereka ketahuii tadi membawa temannyaa ke dalam ruangan tersebut.
Tatapan remaja-remaja yang kini sedang duduk di lantai seakan menanyakan 'di mna temen gua?!'

Detik berikutnya mereka melirik ke arah pintu masuk yang memperlihatkan  suami istri yg terlihat khawatir akan sesuatu.

"Om"ucap salah satu dari remaja itu, memanggil 'ayah' dari temannya yg sekarang sedang berada di ruangan introgasi,dengan muka memohon bantuan.

"Mana anak saya!" Tanya suami istri itu kepada polisi dengan begitu tegas.
"Pa natio?"polisi itu terkaget melihat sosok laki-laki yg di ketahui berprofesi sebagai pengacara,mendekatinya.
"Di mna anak itu?dia melakukan apa sampai di tangkap dan di baw ke kantor polisi" laki-laki yg bernama natio itu menatap polisi dengan datar.

Sebuah laporan yang sangat membuat nya terkejut bukan kepalang sekaligus malu dan juga bertanya-tanya,ketika mendapati telpon dari pihak kepolisian bahawa anaknya sedang di introgasi di kantor polisi atas kasus dugaan pembunuhan.
Beliau yang sedang fokus bekerja pun langsung berlari menuju kantor polisi setelah mendengar kabar tesebut.
bersamaan sang istri kini pengacara itu terlihat fokus mendengarkan penjelasan dari pihak kepolisian, alasan kenapa anaknya di tangkap.

Ibu dari gadis itu hanya menangis dan memohon agar anaknya di keluarkan dari ruangan introgasi,berharap bisa memeluk dan mengajaknya pulang.

..
Sudah berjam jam semua orang yg ada di kantor polisi sekarang menunggu gadis itu keluar dari ruang introgasi.
Dan Yang di tunggu2 pun muncul,dengan polisi di belakangnya.dia di bawa menuju ruangan khusus penjengukan napi,mengbaikan panggilan dari teman temannya karna dia hanya fokus pada ayah dan ibunya yg sudah menunggu di sana.

"Zee sayang!!"suara seorang ibu yang terdengar serak dan bergetar melihat anaknya yg kini menghampiri dia dan suaminya. "Bunda" suara dari gadis yg di panggil dengan sebutan nama 'zee' itu terdengar,dan langsung di peluk sang ibu yg terlihat menangis sesengukan dengan tubuh yang bergetar.

"Ga mungkin kan kamu ngelakuin itu?"tanya sang ibu yg masih setia memeluk nya,dengan suara yg bergetar."Aku memang melakukan nya bun,tapi itu bukan kesalahanku"

Sang ayah hnya menyaksikan istri dan anaknya dengan tatapan yg sulit di jelaskan dengn rasa ingin mengintrogasi dam melemparkan pertanyaan2 yg sekarang ada di dalam otaknya kepada sang anak.
"Ngga ngga mungkin!! kamu ga mungkin kaya gitu zee,bunda sama ayah tau kamu bandel tapi ga mungkin kamu sampe ngilangin nyawa orang!!"
Ibunda dari zee tetep keukeh, dia masih belum mau menerima kenyataan bahwa anaknya memang benar melakukan pembunuhan terhadap ke 3plaku pelecehan.

"Maaf bunda"zee hanya bisa mengatakan kata maaf dan mengeratkan pelukan pada sang ibunda kesayangan nya.
Dia tau dan sadar dengan apa yang tlah di perbuatnya.namun dia tidak merasa menyesal sedikit pun atas tindakan nya,menurut nya itu hukuman yang setipal untuk mereka si 'manusia biadab'.

Sang ayah nepuk pundak anak dan istrinya"biar aku yang jadi pengacara atas kasus anak ku sendiri"
Zee menatap ayahnya dan sang istri menatap dengan tatapan terkejut tak percaya,Detik berikutnya ia merasa aman, mendengar sang suami yg mengatakan akan menjadi pengacara untuk membela sang anak.







Ni gua bikin cerita ga bkl bnyak-banyak part nya ko.
Gua takut keteteran sendiri,nanti mlh ngga bisa fokus dan ngelag sama jln cerita nya.

jodoh orangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang