#1

855 112 18
                                    

Hai, akhirnya aku balik lagi setelah cukup lama ngga update. Aku bawain cerita fresh buat kalian dan aku harap kalian suka dengan sedikit ke non-bakuan ini ya ♡

Btw, aku tetep bakal update cerita aku yang lain khususnya Home yang bakal aku run bareng sama Unscripted. Mohon doa dikasih sehat sama lancar terus buat nerusin 2  project ini ya.

Dan lagi, boleh aku minta like, komen di bawah sama share kalau kalian suka? Jangan lupa tag instagram aku ya. @dialy.me

Ini babak permulaan, jadi aku harap kalian terbiasa dengan intro yang sedikit—

Terima kasih.
Selamat membaca.

.

.

Langkahnya sudah tergopoh tak karuan, napasnya saja sudah tampak ngos-ngosan, Sinji bahkan tak peduli jika kakinya akan lecet karena sepatu heels yang ia gukanan berlari saat ini

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Langkahnya sudah tergopoh tak karuan, napasnya saja sudah tampak ngos-ngosan, Sinji bahkan tak peduli jika kakinya akan lecet karena sepatu heels yang ia gukanan berlari saat ini.

Gadis itu masih berlari mengejar waktu sembari beberapa kali ia membenarkan tas selempangnya yang melorot. Dandanannya pun sudah berantakan berganti dengan bulir keringat, serta anak rambut yang sudah mencuat ke mana-mana.

Tak disangka jalanan akan macet tadi karena ada kecelakaan. Itu berhasil membuat waktunya terbuang selama sepuluh menit. Ternyata sepuluh menit itu cukup berharga di saat-saat seperti ini. Ingatkan Sinji untuk tidak lagi berangkat dengan jam yang super mepet.

Hal yang jadi masalah kenapa ia harus seterburu-buru ini untuk sampai kelas adalah, hari ini ia ada kuis penting. Sinji bukan orang yang bodo amat tentang hal seperti ini, justru ini adalah nyawanya walau pun ia bukan termasuk mahasiswi yang rajin atau pintar. Paling tidak ia harus selamatkan reputasinya sebagai gadis disiplin.

Mungkin saja jika tak ada hal penting seperti kuis begini, sudah tau telat lebih baik sekalian saja ia absen daripada malu karena telat masuk. Toh sangat jarang juga ia absen kelas.

Saking tak pedulinya dengan apa pun dikala pelariannya yang mengejar waktu, Sinji tak sadar tali pengait sepatunya lepas dan terinjak oleh kaki kanannya hingga membuat tubuhnya limbung ke depan dengan tidak elegan.

"Aw!" Ia meringis kesakitan saat sikunya membentur lantai dengan keras.

Gadis itu langsung mendengkus sambil memegang sikunya. Kenapa hari ini ia bisa sesial ini? Mungkinkah karma ia menjahili sang adik sepupunya pagi ini?

Beruntung sekali koridor tampak sepi hingga tak ada mata yang melihatnya jatuh terjembab dengan tidak cantik.

"Kamu nggapapa?"

Salah. Ternyata ada seseorang dengan suara basnya yang melihat insiden ini tak jauh tempat Sinji jatuh. Apa pria itu melihatnya tadi? Sudah, pasti iya.

Sinji menengadahkan kepala dan melihat pria yang sedang mengulurkan tangan ke arahnya.

UNSCRIPTED || KTHحيث تعيش القصص. اكتشف الآن