"Jeongguk?"

"I love you."

"I love you so much.". Tuturnya hati-hati.

Suara deburan ombak terdengar dari kejauhan sana, juga tangan itu, kini masih saling bertaut manja antar satu sama lain.

"Memiliki kamu saat ini, adalah salah satu anugerah besar bagi saya."

"Juga—dia."

Tangan besar itu kini meraba area perut Jeongguk yang menonjol dengan besarnya.

"Satu anugerah lain, yang saya miliki saat ini."

"Tolong ingat ini,"

"Ketika dia lahir, saya akan berusaha sebaik mungkin, untuk menjadi seorang Ayah yang baik untuk anak kita."

"Saya akan menjaganya dan juga memperhatikannya dengan sebaik mungkin."

Terharu akan ucapan manis suaminya itu, Jeongguk pun mengangguk dengan matanya yang kini sudah berkaca-kaca.

"Anak kita, pasti akan bangga sekali punya Ayah kayak kamu, Taehyung."

"Yang pandai menjaga, dan pandai memperhatikannya."

Senyuman itu tercipta di belah bibir masing-masing.

Lemparan senyum haru terlihat jelas disana.

Dan Taehyung, kini lebih memilih untuk menaruh kepalanya di salah satu paha Jeongguk yang terbuka bebas itu.

Terasa begitu nyaman rasanya.

Jeongguk pun mulai merapihkan rambut suaminya yang teracak oleh angin laut yang menerpa.

Tersenyum saat melihat tingkah suaminya yang kini begitu manja.

"Dulu, saya benci sekali dengan laut."

"Karena dulu, Kim Yong Ju selalu mengatakan, jika lautlah yang membuat kedua orang tua saya tiada."

"Tapi ternyata, itu hanyalah kebohongan semata."

Pria itu mendengus geli,

"Tapi rasanya, kini saya tak membencinya lagi."

"Saya akan terus menyukainya, seperti saya menyukai orang yang kini sedang mengelusi rambut saya."

Disana mata Jeongguk membola, sedikit terhenyak saat mendengar penuturan aneh suaminya tersebut.

Terkekeh dan sedikit menyentil dahi suaminya karena kegelian dengan ucapan itu.

"Lagi gamau di gombalin, lagian gombalanmu tuh selalu aneh!"

Taehyung terdengar mendengus geli.

"Saya sedang berusaha, tolong hargai, baby."

"Iya-iyaa.." yang terasa selanjutnya adalah tangan lembut Jeongguk yang semakin terasa nyaman mengelusi rambut pria tampan itu.

Taehyung sampai memejamkan matanya, karena terlalu nyaman dengan semua ini.

Bisa di bayangkan betapa sejuknya pemandangan kini?

Deburan ombak di sore hari yang terdengar bersahutan dengan suara kicauan burung yang beterbangan di atas lautan.

Cuacanya memang sedikit panas, tapi mereka tidak kepanasan, karena di atasnya, terhalang oleh pohon kelapa rindang yang tak berbuah itu.

Jeongguk duduk di atas batang pohon kelapa yang jatuh, dan Taehyung yang memilih duduk di atas pasir putih bebas itu.

Sungguh, ini pemandangan sederhana yang terlihat indah dan nyaman sekali.

Keduanya sampai-sampai terlarut dalam keheningan, dan pikirannya masing-masing.

Hingga akhirnya Taehyung mendongakan kepalanya dan ternyata masih ada Jeongguk yang sedang menatap lautan lepas itu.

Merasa di tatap, Jeongguk pun menoleh.

"Kenapa?"

Taehyung menggeleng.

"Ish, kenapa??"

"Cantik."

"Kamu cantik sekali, baby."

Sial. Seharusnya pemuda manis itu tidak usah menuntut bertanya,

Jika jawabannya seperti ini, siapa yang akan menanggung semburat merah di pipi itu? Selain dirinya sendiri?

"Gausah gitu ah! Aku malu tau!"

Taehyung terkekeh lalu mencolek jahil dagu suaminya dengan santai.

"Apasih colek-colek? Genit banget!" pekik Jeongguk dengan ekspresi kesalnya.

"Mau ciuman?"

Tawaran itu sempat membuat alis Jeongguk menaik sebelah, sebelum Jeongguk menjawab, suaminya itu lebih dulu kembali bertanya.

"Mau ciuman tidak?"

Jeongguk tersenyum penuh arti.

"Ada anakmu yang sebentar lagi bakal lahir, udah malu akunya."

Taehyung berdecak,

"Kemarin malam, yang meminta untuk di gagahi siapa? kok kenapa sekarang tiba-tiba menolak? Padahal hanya ciuman saja loh?"

Jeongguk sukses mencubit lengan suaminya, hingga pria itu mengaduh kesakitan.

"Ngga usah bahas yang udah-udah ah!"

Taehyung menampakan senyuman jahilnya.

"Saya tanya sekali lagi, dan kamu harus menjawabnya dengan pasti, oke?"

"Apa emangnya?"

"Ingin ciuman disini? Atau kita sex malam ini di villa yang akan kita sewa di tepi pantai?"

"What do you want? Pilih salah satu."

Bukan Jeongguk namanya jika tidak menggoda balik suaminya,

Sedikit merendahkan tubuhnya, lalu berbisik dengan seksinya tepat di telinga suaminya itu.

"Kalau aku maunya dua-duanya, gimana Daddy?"

"—boleh?"

Taehyung bukannya menjawab, ia malah mendengus, dan mencolek hidung suaminya dengan pergerakan kecilnya.

"Papa mode nakal, eh?"


















[]

gimana?

maunya gimana abis ini?

Ada dua pilihan tuh,

Bagusnya gimana menurut kalian? 🤔😋

ciuman aja?

atau mau ada panas-panasnya juga? 😣

kalo panas-panas, apa ngga kasian sama baby di perutnya :(









Ramein terus yaa, biar akunya makin semangat updatenyaa!!! <333

Pak Dokter - taekook ☑Where stories live. Discover now