Halte Bus

144 15 7
                                    

"aku menyukaimu"

Satu kata yang membuatmu terperanjat kaget,suka? Apa itu!

"Yuna,aku menyukaimu" ucap Alan untuk kedua kalinya,dan untuk kedua kalinya juga aku masih membisu

Tidak mengeluarkan sepatah kata lagi aku menggeser kan tubuhku membuat jarak diantara kami.

Alan meraih sebelah tanganku"apa kau tidak mendengarkanku?" Lirihnya

Dengan segera aku menepis cekalannya,aku terbangun dari dudukku seperti orang linglung

"Aku tidak menyukaimu"

"Mengapa? Kekurangan apa yang kumiliki?"

Kekurangan? Tidak! sepertinya dia salah satu manusia yang dilengkapi dengan kesempurnaan oleh tuhan

"Yuna apa alasanmu?"

"Aku hanya tidak menyukaimu"

"Itu bukan alasan!"

Kebetulan sekali saat kamu sudah terpojok akhirnya sebuah bus berhenti disana membuatmu tergesa-gesa pergi dari tempat itu.Meninggalkan Alan yang saat ini sedang mematung menatap kepergianmu

"Ck jawaban macam apa itu?! Lihat saja gadis gurun kau akan menjadi milikku!milikku!"

Kamu menghela nafas lega setelah duduk di kursi penumpang,akhirnya kamu terbebas dari orang menyebalkan itu,menyukai? Cih omong kosong

"Kuharap dia tidak memunculkan batang hidungnya lagi! Pria menyebalkan itu"

Setelah beberapa saat akhirnya bus pun berhenti,kamu turun dan berjalan memasuki salah satu gang disana,Kamu berjalan cukup lama sampai kamu berhenti disalah satu rumah sederhana disana

"Aku harus menghubungi ayah untuk mengirim uang lagi! Ck apa ada helm semahal itu? Aku jadi harus mengirit untuk mengumpulkan uang dan menggantinya"

Kamu melemparkan tasmu ke sembarang arah dan segera menghempaskan tubuhmu ke atas sofa

"Haaahh lelah sekali"

Ting! Suara pesan masuk terdengar

Kamu merogoh ponselmu dan melihat isinya
"Aku ada diluar,diluar?siapa?"
Kamupun bergegas keluar dan membuka pintunya

Braakk
"Hay" sapanya dengan senyuman lebar
Di bibir tipisnya itu

"Kau lagi?! Kenapa kau bisa ada disini?!"

"Aku mengikutimu dari tadi,oh ayolah aku meninggalkan motorku di depan gang sana,aku kehausan"

"Lalu?"

"Beri aku minum sayaaang"

"Haaah?!"

Dengan lancangnya Alan masuk tanpa permisi meninggalkanmu yang masih diam mematung.

"Hey jangan diam di ambang pintu itu tidak baik untuk seorang gadis"

Berbalik" Alan! Jangan masuk ke rumahku sembarangan cepat pergi!"

"Jahat sekali,aku ini seorang tamu"

"Aku tak mengundangmu!"

"Aku haus"

"Aku tidak peduli"

"Kau!"

"Apa?hah apa?!"

Alan melangkahkan kakinya mendekatimu yang masih bersidekap dada di ambang pintu mengkisi jarak diantara kalian dan kini jarak kalian hanya 1 meter saja.Kamu benar-benar harus menelan ludah saat Alan kini menatapmu dengan tatapan tajamnya Ayolah Yuna jangan sampai kau kalah!

My First love is a gangsterWhere stories live. Discover now