bab 1 sekolah baru

5 0 0
                                    

Jakarta, 2022~~

Tit tit tit

Suara alarm berbunyi di sebuah kamar yang gelap. "Rey, bangun! Hari ini kau sekolah bukan?!", suara wanita terdengar di balik pintu kamar. Seorang gadis masih tertidur lelap.

"Rey! Bangun, waktu nya mandi. Ini hari pertama mu ke sekolah bukan!", teriak wanita itu lagi dari luar kamar.

Dubrakkk

"Rey, apa yang kubilang kau-", Wanita itu pun membuka pintu kamar Rey yang tak lain adalah bibi Fiona, kakak dari ayah Rey.

"Ughhh baiklah bibi", jawab Rey dengan beranjak dari tempat tidur nya sambil menggaruk leher belakang nya. Bibi Fiona bisa dipanggil Fiona.

Fiona saat itu sibuk membantu Rey mengemasi barang barang sekolah nya, hingga seragam nya juga. Rey pun pergi mandi berendam air panas.

Saat itu Fiona masih merapikan lemari Rey, datanglah Gelvis Shermin anak nya Fiona sepupu Rey. "Buk, ngapain di kamar Rey?", tanya gelvis.

"Rey sudah telat pergi ke sekolah hari ini", ujar Fiona. "Oh, yaudah. Nanti aku suruh pelayan bawa makanan ke kamar Rey", ujar Gelvis sambil mengucek ngucek mata nya.

Fiona hanya mengangguk, gelvis pun pergi dari kamar Rey. Tak lama, Rey siap mandi nya lalu memakai baju di ruang ganti.

"Rey, bibi sudah siapkan buku mu. Aku menaruh nya di kasur, nanti para pelayan akan membawa kan mu makanan kesini", sahut Fiona.

"Baik bi!", jawab Rey dengan lantang. Rey pun selesai memakai baju nya, saat keluar, Rey melihat makanan di meja sudah tertata rapi. Rey pun makan sambil menonton TV acara kartun.

Disaat Rey menikmati makanan nya, datang lah kembali Bi Fiona sambil membawa kan selembar kertas. Fiona menyerahkan kertas itu kepada Rey.
Sambil makan, Rey membaca nya.

Dokumen palsu Rey

    Dear, anak ku Rey Shermin. Aku punya beberapa biodata palsu yang akan kau ingat untuk sekolah baru mu, agar kau tidak ketahuan jika kau keluarga Shermin. Anak anak sekolah itu mengenal keluarga Shermin dan takut kepada nya.

    Kebanyakan dari mereka adalah bawahan dari Keluarga Shermin, walaupun rata rata orang tua mereka pembisnis dan menejer perusahaan, ayah adalah atasan mereka semua.

    Kini untuk biodata palsu mu Rey, ayah sudah merencanakan ini dari dokumen ke dokumen, beserta kartu keluarga, akte kelahiran, dan golongan darah.

Biodata palsu.

Nama: Rena Cintya
Asal: Banten
Nama orang tua. 
Ayah: Gilang
Ibu: Tia
Pekerjaan orang tua
Ayah: guru
Ibu: penjual bakso

Faham Rey?, jangan malu jika kau dibully karena ini bukan dirimu yang asli.
Sincerely.

Norman Shermin

"Aku harus menyamar sebagai Rena Cintya?", tanya Rey ke Fiona. "Benar Rey, kau juga berpura pura sebagai rakyat jelata disana", ujar Fiona. "Yaudah, tidak masalah aku pergi dulu".

Rey pun bersalaman dengan Fiona lalu berjalan cepat melewati koridor lalu keluar rumah. Terlihat taman depan rumah sangat lah luas, mobil mobil mewah berderet di ruang parkir khusus, bangunan 4 tingkat besar memanjang. Apalagi kalau bukan rumah keluarga Shermin.

Tak lama sebuah mobil mengkilap datang ke arah nya. Mobil itu di supir oleh pak yayan, sopir pribadi Rey. Setelah menaiki mobil, mereka pun berangkat menuju sekolah baru rey, SMA  Sharvier. Di tengah perjalanan mereka sempat berbincang bincang. "Mbak Rey?" Sahut pak yayan.

"Ya pak yayan? Ada apa?" Jawab rey dengan sopan. "Apa mbak rey tidak khawatir jika mbak di bully? Bahkan wig yang mbak rey pakai..." pembicaraan pak yayan terpotong oleh rey. "Gak papa kok pak yayan, lagian aku mental nya baja" ujar rey dengan  ekspresi joker. "Yaudah. Yang penting kata bi fiona. Mbak rey harus kuat" ujar pak yayan.
"Iya pak makasih" jawab rey, pak yayan hanya tersenyum.

(Keluarga shermin merupakan keluarga kaya raya dan ayah rey merupakan C.E.O shermin di luar negri. Ajaran formal keluarga  shermin telah di ajarkan dari umur 5 tahun agar menjaga bahasa yang di gunakan dan sopan santun kepada orang yang lebih tua)

"Mbak rey, sekolah nya sudah sampai ni" ujar pak yayan sambil keluar dari pintu mobil. "Iya pak, rey keluar ni" rey pun keluar dari pintu mobil, dan ternyata pak yayan memarkir mobil nya 2 blok dari sekolah dan entah kenapa. Rey hanya menatap bingung pagar sekolah dari jauh.

"Baik pak yayan, saya pergi dulu ya" ujar rey sambil salam ke pak yayan. "Iya mbak rey, hati hati"

~~~♧~~~

~~~♧~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The SherminWhere stories live. Discover now