03

19 7 4
                                    

Januari-14-2021
•Aula Place Hotel Tokyo

Sebuah hari yang penting dan bersejarah untuk rakyat pebisnis, terutama Direktur Perusahaan Kimia Farma.

Di dalam aula gedung terkenal yang luas dan nampak elegan. Lampu gantung yang indah nampak menawan di lihat dari bawah, bercampur cahaya kuning yang berasal dari lampu gantung itu.

Banyak kursi merah empuk yang sudah di isi oleh hadirin yang di undang. Banyak tokoh penting yang menjadi saksi atau sekedar di undang dalam acara ini. Banyak juga reporter yang bertebaran di seluruh pojok ruangan.

Suara merdu Opera menyambut indah di gendang telinga tamu undangan. Kuroo hadir di atas panggung, berucap sepatah kata untuk pembukaan acara peresmian proyek nya.

"Ini adalah proyek besar saya. Pentahouse pertama di Jepang, yang memiliki 100 lantai dengan fasilitas premium. Dan lokasi yang strategis untuk kehidupan mewah kita."

"Sebuah apartemen yang berada dekat dengan sekolah Bertaraf internasional. Berada dekat dengan pusat perbelanjaan dan jalan alternatif."

"Sebuah Pentahouse atau Apartemen, yang memiliki struktur modern-klasik dan memiliki sorotan utama yaitu berdiri nya pahatan Dewi keberuntungan, FORTUNA." Sebuah tepuk tangan terdengar megah. Cahaya potret kamera bersinar di mana-mana.

"Saya jatuh cinta saat melihat pertama-kali lukisan paras cantik dewi Fortuna, membuat saya tertarik untuk menaruh sebuah pahatan dirinya di proyek saya."

"Kali ini. Di hari ini. Saya berbangga hati, akan meresmikan kerja sama dengan Investor saya. Di persilahkan tuan Aran dan tuan Daichi, untuk ke panggung."

Secara bergantian keduanya menuju ke meja yang sudah di persiapkan, dengan di atasnya adalah sebuah dokumen perjanjian.

Baru sedetik Kuroo memegang bolpoin yang tersedia, sebuah keributan terdengar dari luar.

"Kegaduhan apa ini!?" Gerutu Kuroo. Sugawara yang berada di samping panggung ikut heran. Semua tamu undangan ikut menoleh penasaran, Aula menjadi ramai.

"SEMUA NYA KELUAR!" Tidak lama, beberapa orang berbaju tentara lengkap dengan pelindung diri menyelonong masuk ke Aula.

"CEPAT SEMUA KELUAR, TERDAPAT BOM DI DAERAH INI!"

KRIING! KRIING!

Di susul Alarm kebakaran yang terdengar sangat rinci di telinga. Dari atas panggung, Kuroo melihat kepanikan tamu undangan nya yang berhamburan keluar.

"Tuan Direktur, kita juga harus keluar dari sini!" Sugawara menarik Kuroo untuk turun. Para bodyguard Kuroo ikut serta mengamankan Kuroo ke pintu darurat.

Pikiran Kuroo berantakan. Semua rencananya hancur. Dalam hati Kuroo melontarkan amarah nya.

Bagaimana ini bisa terjadi, tidak, tidak! Rencana ku tidak boleh hancur seperti ini. Tunggu, apa itu..

Mata Kuroo tidak rabun. Dari jauh, Dirinya menangkap sosok perempuan yang dari jauh terlihat berkelas, lengkap dengan busana dan pernak pernik nya. Sosok itu berdiri di bagian kursi paling atas khusus untuk undangan Donatur, sosok itu berdiri santai di tengah riuh nya orang-orang.

Tanpa membuka kacamata hitam nya, sosok yang diyakini adalah PEREMPUAN, Tersenyum melihat awal kesengsaraan orang yang dilanda kepanikan.

Pintu darurat sudah tertutup sempurna. Semua orang juga sudah di evakuasi. Tetapi suara Alarm masih berbunyi nyaring.

"Kuroo Tetsurou, kehidupan mu sangat memprihatinkan."

***

Januari-14-2021
•Pengadilan tinggi

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 24, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

<Ilegal/Love3Where stories live. Discover now