12

1.8K 331 36
                                    

Sunoo menghabiskan beberapa menit dengan hanya berdiri terpaku dan kebingungan harus berbuat apa.

Matanya mengamati seluruh ruangan dan mengagumi interiornya yang indah. Mereka seperti berada di rumah - rumah bangsawan eropa dari jaman dahulu kala. Sepertinya memang Yujin sengaja membuat nuansa butiknya kuno tetapi elegan.

Kursi - kursinya berukir dengan warna cokelat gelap, berpadu dengan tirai merah yang bersemburat emas, tampak sangat kontras dengan tembok yang dicat putih bersih dan atap plafon dengan ukiran indah yang semuanya berwarna putih bersih.

Sementara itu di bawah kakinya, karpet mahal yang sangat tebal berwarna cokelat tua tampak sangat berpadu dengan keseluruhan ruangan.

Setelah lama berdiri, Sunoo sadar, sepertinya Sunghoon akan lama di dalam sana. Seorang pelayan muncul dari dalam, membawa nampan, ada teko sepertinya berisi teh dan juga cangkir - cangkir indah bergambar bunga dengan gaya victorian. Lalu ada sepiring kue cokelat yang tampak lezat dengan krim di atasnya.

Pelayan itu meletakkan nampan di meja, dan Sunoo menyadari ada tatapan kaget di matanya ketika melihat penampilan Sunoo yang sangat sederhana, tetapi pelayan itu berhasil menutupinya dengan cepat, dengan sopan dia mempersilahkan Sunoo untuk menikmati hidangannya selama menunggu.

Dengan hati - hati Sunoo duduk di kursi di samping meja kecil yang telah disediakan, dia menuang teh yang harum itu, dan kemudian menyesapnya pelan - pelan.

Enak. Ada rasa pedas yang khas, aroma daun mint yang membuat rasa teh itu istimewa.

Sunoo lalu mengicipi kue yang sangat menggugah selera itu, dan kemudian mengunyahnya dengan nikmat.

Kue itu enak sekali! Mata Sunoo melirik dengan penuh rasa bersalah ke beberapa kue yang masih tersisa di piring, pasti akan sangat memalukan kalau Sunoo menghabiskan kue itu ..... tetapi kue itu enak sekali .....

Mata Sunoo memandang ke sekeliling, berusaha mengalahkan dorongan untuk menghabiskan kue yang enak itu, demi kesopanan.

Akhirnya Sunoo berdiri dan dengan hati - hati mendekat ke arah rak pakaian. Jemarinya menyentuh bahan sebuah atasan dari sutera halus yang begitu indah, warnanya baby blue, dengan bros berwarna perak sebagai aksen di dadanya, iseng - iseng karena ingin tahu, Sunoo melihat price tag yang menempel di baju itu, dan kemudian membelalakkan matanya kaget.

500.000 won untuk sebuah atasan?

Dengan ketakutan, Sunoo melangkah mundur dari rak berisi berbagai atasan indah yang digantung.

Astaga, harga atasan itu mungkin cukup untuk Sunoo hidup beberapa bulan. Dengan gugup, Sunoo duduk lagi di kursinya, dia tidak berani memegang pakaian - pakaian itu setelah mengetahui harganya. Kalau sampai sentuhan tangannya membuat itu rusak, bisa gawat, karena Sunoo tidak akan mampu menggantinya.

Dengan cemas dan penuh rasa ingin tahu, Sunoo menatap tempat Sunghoon dan Yujin menghilang tadi.

>>>

"Itu rencana yang sangat licik Hoon, dan murni kejam." Yujin tidak bisa menahan diri mengucapkan kata - kata itu setelah Sunghoon selesai bercerita, perempuan itu lalu menatap ke arah butik tempat Sunoo masih menunggu di sana, "Dan kalaupun aku mau membantumu, dari semua orang di dunia ini, kau bisa memilih perempuan maupun lelaki yang berpengalaman, dengan sedikit polesan, dia akan lebih mudah dimasukkan dalam rencanamu, dan kenapa kau malahan memilih pemuda lugu, polos dan tidak tahu apa - apa itu?"

Sunghoon menyandarkan tubuhnya ke kursi dan tersenyum tenang,
"Mereka yang berpengalaman akan berbahaya karena kadang kala mereka memberontak, menginginkan lebih, atau bahkan menggigit balik."

Crush in Rush (Sungsun)Where stories live. Discover now