"Ayah jelas marah. Karena kamu sudah dewasa, Jeongguk. Kamu sudah seharusnya bisa menangani masalah rumah tangga sendiri dengan baik."

"Tapi apa sekarang? Kamu lihat? semuanya jadi kacau gara-gara kekanakannya kamu!"

Ayah Jeon benar-benar murka pada kelakuan Jeongguk, Jeongguk sudah tak kuat menerima amarah itu semua.

Maka dengan cepatnya, Jeongguk pun berlari dari kedua orang tuanya, dan keluar kamar dengan menutup pintunya kasar.

"Ayah.. Jangan keras-keras kalau memarahi, Jeongguk dari kecil ngga terbiasa sama hal ini, kamu tau sendiri kan—"

"Mulai saat ini, kita jangan terlalu memanjakan dia lagi, Mom. Jeongguk sudah dewasa, dia patut di keraskan karena tindakan bodohnya." tutur Ayah Jeon sekali lagi.

Menghela nafasnya lalu memijat kepalanya karena pusing.

"Ayah malu sama Nak Taehyung, Mom."

"Untuk mengobrol tadi di depan saja, rasanya Ayah sudah tidak punya muka untuk mereka."


















[]

Jeongguk pergi keluar rumah dengan tergesa sambil menahan tangisannya yang dikira akan semakin membesar.

Membuka pintu utama, lalu berlari dan tak disangka ternyata di halaman depan sana, masih ada Taehyung dan Om nya yang sedang akan bergegas untuk pergi dari halaman rumah nya.

Tak mempedulikan itu, Jeongguk malah lebih dulu berlari ke area pagar.

Taehyung yang melihat Jeongguk keluar dari rumah pun segera mengejar pemuda itu dengan langkah cepatnya.

Jeongguk sangat tak mempedulikan penampilannya kini, tak memakai sepatu atau sendal, benar-benar tak memakai alas kaki apapun.

"Jeongguk!"

"—Jeongguk tunggu dulu!"

Taehyung mencoba berlari mendekat pada Jeongguk yang kini sedikit kesusahan membuka pintu gerbang.

Ketika mendengar ada suara Taehyung yang memanggilnya di belakang sana, Jeongguk semakin di buat panik, dan semakin mempercepat membuka gembok gerbang tersebut.

"Sialan! kenapa susah banget sih?!"

Ketika dirinya semakin kesusahan, disaat itu juga jaraknya dengan Taehyung semakin dekat.

Dan setelahnya, Jeongguk bisa merasakan jika ada tubuh tegap besar yang kini memeluknya dengan cukup kuat.

"Jangan pergi.. please jangan pergi.." ucap Taehyung berbisik.

Jeongguk menangis, total menangis.

"Engga! gue mau pergi! gue mau pergi kemanapun asal aman dari orang-orang yang gamau pahamin perasaan gue!"

"Ternyata Ayah sama aja kayak lo!"

"Gue benci semuanya!" teriak Jeongguk sambil menangis disaat itu juga.

Taehyung menggelengkan kepalanya, lalu memeluk suaminya dengan begitu penuh perhatian.

"I love you, Jeongguk.."

"Saya sayang sama kamu, please jangan pergi, ya?"

Jeongguk menggeleng ribut.

"Gue bilang engga ya engga! Gue ngga mau sama lo! Gue ngga suka perjodohan ini!"

"—gue beneran ga suka.." di sela-sela teriakan, suara Jeongguk tiba-tiba memelan dan dilanjut dengan rengekan kecilnya yang menangis.

"Tidak ada perpisahan, oke? Kita coba lagi sama-sama, mau?"

Pak Dokter - taekook ☑Where stories live. Discover now