The Untouched 'Chunhyang' (Part 1)

Mulai dari awal
                                        

Sumni menggeleng.

"Ikut aku. Kau yang lebih berhak menghukum orang yang berniat mencelakai keponakanmu itu." Suara tegas penari tersohor juga temannya yang baru saja datang berkunjung tadi pagi seakan tak terbantahkan.

Mereka akhirnya meninggalkan kamar itu dan berjalan mengikuti Sunmi.

Kamar belakang yang di khususkan untuk para tamu istimewa seperti sahabat baiknya itu, Hyuna terdiam melihat seorang pegawai andalannya sedang di pegangi oleh dua orang pemusik pendamping Doyoung.

"Jihyun? Ada apa ini?" Tanya Hyuna tak mengerti.

Jihyun segera berdiri lalu bergerak gelisah menatap sang Nyonya.

"Katakan! Katakan apa yang kau lakukan tadi." Ucapa Sunmi dengan nada tajam.

"Nyonya.... Masfkan saya. Saya...,." Jihyun mulai bercerita dengan terbata. Ketakutan menyelimuti setiap ucapannya.

PLAK!!

"Kau!!!!! Berani-beraninya!!!!! Wanita sialan! Tidak tahu diri!" Hyuna mulai kehilangan kendali. Sunmi segera melerainya. Menahan sang sahabat menganiaya pegawai cantiknya itu.

"Hyuna, tenanglah. Tahan emosimu."

"Bagaimana bisa! Wanita itu-"

"Doyoung selamat." Satu kata yang membuat Hyuna seketika terdiam. Menoleh, menatap menuntut pada sang sahabat.

"Dia selamat. Dia tertidur di kamar sebelah. Aku yang memindahkannya." Ucapan Sunmi makin membuat Hyuna bingung.

"Tidak mungkin. Tadi aku mendengar desahan dari kamar itu."

"Bukan Doyoung."

"Bukan Doyoung? Lalu?"

Sunmi terdiam. Hyuna yang tak mendapat balasan turut terdiam. Matanya menatap Sunmi meminta penjelasan. Tapi ada yang aneh ketika menyadari seseorang yang selalu setia mendampingi sang kawan tak disampingnya.

"Dimana Inseong? Dia tidak pulang meninggalkanmu sendiri di sini, kan?" Tapi Sunmi hanya terdiam. Menatap Hyuna tanpa emosi. Hyuna terbelalak ketika otaknya berpikir sesuatu yang amat tak ingin dipercayainya. "Jangan katakan....."

"Dia sendiri yang bersedia. Aku tak bisa mencegahnya." Sunmi berkata dengan nada datar namun terdengar menyakitkan.

Hyuna teringat lagi saat mereka menyambut kedatangan Sunmi dengan Inseong tadi pagi. Sahabatnya yang lama tak berkunjung itu datang dengan pelayan kesayangannya. Pelayan yang biasa menemani pertunjukan si penari tersohor Sunmi dengan suara merdunya.

Hyuna bersama Doyoung sempat bercengkrama dengan mereka. Hingga Sunmi berceletuk.

"Kalian sama-sama Omega cantik. Lihatlah, perawakan kalian mirip. Apa keponakanmu ini juga pandai bernyanyi?"

"Tentu. Dia memiliki suara merdu tak kalah dengan Inseong. Hanya saja, aku melarangnya bernyanyi disini. Cukup memainkan alat musik saja sudah membuat gempar." Lalu mereka tertawa.

"Aku tak sengaja melihat wanita ini berbicara dengan seorang Alfa di sudut rumah utama. Semula aku tak ingin menghiraukan. Tapi ketika nama Doyoung disebut, aku menjadi penasaran. Hingga aku ingin marah mendengar rencana busuk mereka. Aku mengatakan pada pelayan Doyoung untuk mencegahnya, tapi terlambat, dia sudah lebih dulu di sekap oleh orang suruhan wanita ini saat berbelanja tadi siang."

Hyuna menatap tajam lagi pada Jihyun yang terisak duduk memohon ampun padanya.

"Aku ingat kau pernah bercerita jika keponakanmu itu istimewa. Dia adalah keagungan keluarga kalian. Dan kau sangat menjaganya di sini. Seperti dulu kau juga menjagaku. Jadi aku ingin menolongnya."

Oneshoot JaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang