The Untouched 'Chunhyang' (Part 1)

1.8K 122 113
                                        

---JAEDO--- LONG Oneshot

Side-Story from
The Curse of Royal Blood

Genre : Saeguk, ABO, Fantasy.

Sebenarnya ada beberapa orang yang tanyain berulang kali soal ini. Dan kebetulan salah satu readernim Na_Fiaa ngingetin buat buka kisah masa lalu orang tua Na Jaemin. Ya udah... Dibuatin aja mumpung lagi mood nih... Hahahaha....

Note:
Rumah Bordir : rumah pelacuran
Gisaeng : pelacur/penghibur
*Di sini aku pakai istilah 'Alfa' bukan 'Alpha' sesuai dengan book The Curse of Royal Blood. Jadi mohon pengertiannya.





Sebuah usungan tahanan kerajaan mulai menurunkan laju ketika mereka sampai di depan sebuah gerbang rumah besar yang sangat sering dikunjungi oleh orang-orang, terutama mereka yang menginginkan 'hiburan'. Sosok lelaki manis bergender Omega mendengus melihat papan nama sebuah rumah bordir terkenal di Hanyang. Pakaian putihnya sudah lusuh dengan gores tanah dan beberapa bercak darah.

"Keluar!" Bentak prajurit sok garang itu setelah pintu usungan dibuka.

Doyoung, Omega manis tadi mendengus. Lagi. Tak mau lama-lama juga duduk mendekam di kotak jeruji kayu sempit itu.

Suara beberapa langkah kaki mendekati mereka dari arah halaman. 3 orang wanita dengan pakaian bagus dan sanggul besar di kepalanya. Wanita yang berada di tengah maju lebih dekat. Mereka menyapa dengan senyum pada rombongan Doyoung tadi. Dua prajurit dan satu Letnan.

"Apa kabar, Tuan Yeon? Senang bertemu anda kembali." Ucap si wanita berbaju merah cerah yang berdiri ditengah. Doyoung duga, dari riasan dan pakaiannya, dia memiliki kedudukan tinggi di rumah bordir ini.

Tuan Yeon, Letnan tadi tertawa, tangannya dengan nakal mengelus dagu si Nyonya yang masih memasang senyum manis. "Aku membawa calon pengisi uang lagi kemari."

Biadap!!! Dasar tua bangka menjijikkan!! Gerutuan Doyoung dan segala macam umpatan udah membombardir di ujung lidahnya.

Dengan senyum manis, Nyonya tadi melepaskan tangan lelaki kurang ajar itu dari wajah cantiknya. Masih dengan lagak lembutnya. "Betapa beruntungnya kami mendapat saudara baru di rumah ini. Kali ini, siapa yang anda bawa, Tuan?"

Tawa menjijikkan itu terdengar lagi. "Dia putra Omega pejabat Kim Jongwoon. Yang dua hari lalu diekseskusi di balai. Dan istri cantiknya mati kemarin setelah disiksa dan dinikmati para penjaga penjara." Diikuti tawa menggelegar si bajingan itu.

Doyoung mencengkram kedua tangannya yang masih terikat kuat. Biadab sekali mereka!

"Baiklah. Kami menerimanya disini. Terimakasih sudah mengantarnya pada kami, Tuan. Apa anda ingin mampir?"

"Tidak perlu. Aku harus mengurus beberapa hal lagi. Persiapkan saja dia. Besok malam, Tuan Muda Kim Rowoon ingin memakaian."

Ucapan terakhir si bajingan itu semakin menyulut emosi Doyoung. Sialan sekali sepupunya itu! Kim Rowoon bangsad! Keluarganya dijebak oleh pamannya sendiri dan sepupunya yang terobsesi padanya itu ingin mengotorinya disini? Jahanam!

Setelah rombongan tadi pergi, kini Doyoung ditinggal bersama ketiga wanita tadi. Doyoung masih menampakkan wajah dingin meski hatinya sakit dan terluka penuh dendam akan segara peristiwa yang terjadi pada keluarga bahagianya seminggu ini.

"Kau putra Kim Jongwoon dan Kim Ryeowook?" Doyoung tersentak dari lamunannya ketika suara merdu si Nyonya bertanya.

Dia diam. Tak sudi menjawab. Dipalingkan mukanya dengan angkuh. Mencoba isyarat jika dia keberatan dan tak mau berada di tempat menjijikkan ini.

Oneshoot JaedoWhere stories live. Discover now