The Untouched 'Chunhyang' (Part 1)

Mulai dari awal
                                        

Keduanya disambut kepala kelompok itu dengan ramah. Terutama Doyoung yang sudah lama tak berkunjung. Mereka sempat bermain sebentar dengan anak-anak disana juga.

Seharian menghabiskan waktu bersama Doyoung, Jaehyun makin tenggelam akan pesonanya. Tak hanya rupawan dan menawan dengan bakat menari dan bermusiknya, Doyoung ternyata memiliki keterampilan pengobatan dasar. Begitu sempurna. Bahkan masakan sang Omega yang dimasaknya tadi siang benar-benar enak. Paket lengkap untuk seorang pasangan hidup tercermin jelas pada Omega ini. Pantas jika Rowoon sangat ambisius ingin memilikinya. Bolehkan Jaehyun saja yang memilikinya?

.
.
.
.

Tak pernah ada kata menyerah dalam kamus Kim Rowoon mendapatkan si sepupu Omega cantik. Tak bisa dengan cara baik-baik, maka cara licik pun akan dia tempuh.

Sekarang, di kamar cukup gelap yang hanya mengandalkan sinar bulan yang terletak di sudut bangunan samping rumah Bordir itu, Rowoon dengan semangat melucuti helai demi helai kain pada sosok cantik yang terbaring tak sadarkan diri di atas futon. Rowoon yang sedikit mabuk tambah berhasrat rasa merasakan kulit mulus si Omega.

Tak ingin membuang waktu, pemuda Kim itu turut menanggalkan semua pakaiannya dan langsung mencumbu Omega idamannya. Memagut bibir manis itu dengan rakus.

Tak sia-sia dia bersekongkol dengan seorang gisaeng langganannya untuk menjebak Doyoung. Begitu gisaeng itu berhasil membuat Doyoung lengah dan tertidur setelah meminum obat yang dia berikan, Rowoon segera bergegas menuju kamar yang mereka sepakati.

Kamar yang jarang dipakai karena letaknya agak jauh dari keramaian bangunan utama. Justru karena suasana ini lah semakin mendukungnya menikmati setiap keindahan si Omega tanpa adanya pengganggu.

Desahan lirih dari Omega itu semakin membuat Rowoon kalap. Tangan nakal sepupu Doyoung itu semakin gencar merabai setiap jengkal kulit halus itu. Hingga dibatas sabarnya, Rowoon mulai mengukung tubuh ramping itu. Menyiapkan hidangan utama pergolakan panas mereka.

Batang kerasnya dilesakkan menembus lubang rapat si Omega hingga pekikan nyaring tertahan didengar Rowoon. Rowoon mendesis merasakan nikmatnya jepitan pada kesejatiannya. Benar-benar masih perawan dan Rowoon berhasil mewujudkan hasrat terbesarnya pada sang sepupu. Malam itu berlanjut dengan panas untuk memuaskan hasrat Putra Menteri Kim itu.

Hyuna bergerak gelisah tak melihat Doyoung sedari tadi sore. Ini sudah sangat malam, tapi kemana keponakannya itu? Biasanya meski tak ada pertunjukan, sang keponakan akan selalu menyapanya barang sebentar sebelum makan malam.

Raut gelisah Hyuna tertangkap mata Nayeon. Saat wanita milik Tuan Oh itu berjalan menghampirinya, seorang berlari mendekat dan mencegatnya. SuA dengan terbata membisikkan sesuatu pada Nayeon. Mata Nayeon terbelalak. Langkah lebarnya menghampiri sang Nyonya.

"Nyonya, kita harus bergegas." Ucap Nayeon tegas sarat akan kekhawatiran.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" Gerak mata gelisah Nayeon membuat Hyuna ikut bertambah gelisah.

"Doyoung-" baru menyebut nama Omega itu, Hyuna sudah menyeret Nayeon untuk berjalan meninggalkan bangunan utama.

Dalam perjalanan mereka, Nayeon mengatakan berita yang disampaikan SuA. SuA yang gelisah dan gemetar di belakang Nayeon mengekori mereka sambil terus bergumam maaf.

Saat ketiganya sampai di depan kamar yang di maksud SuA, mereka terdiam kaku. Suara desahan dan geraman menjijikan terdengar bersahutan dari dalam.

Hyuna meremat chimanya penuh amarah. Wajahnya datar dan dingin.

Saat tangannya akan membuka pintu itu, sebuah tangan lain mencegahnya.

Hyuna menoleh.

"Sunmi? Lepaskan!" Ucapnya tegas. Amarah itu masih menguasainya.

Oneshoot JaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang