Doyoung menoleh mendengar seseorang memasuki kamar mandi itu lagi. Dia kira, itu Nayeon tapi ternyata seorang pelayan Omega dengan pakaian bagus ditangannya.
"Siapa kau? Kenapa bukan Nayeon Noona yang kemari?"
Pelayan tadi sedikit tersentak kaget sebelum menunduk meminta maaf.
"Nona Nayeon menyuruh saya membawakan ini untuk anda. Dia harus menemani Tuan Oh yang datang berkunjung."
Tuan Oh? Jangan-jangan pejabat militer itu? Doyoung tersenyum remeh. Ternyata lelaki beristri yang tersohor akan ketampanannya itu tak sebaik yang dikatakan orang.
Setelah selesai memakai pakaiannya, Doyoung diantar ke kamarnya. Si pelayan tadi juga membantu Doyoung berbenah kasur.
"Tuan Muda Kim ingin menemui Nyonya Hyuna sekarang atau nanti?" Tanya si pelayan.
Doyoung berfikir sejenak. Sebenarnya lebih cepat lebih baik. Tapi tubuhnya lelah dan cukup mengantuk setelah semua kelelahan selama seminggu ini.
"Nona Nayeon berpesan untuk menunggu Nyonya Hyuna kemari saja. Karena sepertinya Tuan Oh juga sedang ada urusan dengan beliau. Sebaiknya Tuan Muda Kim beristirahat saja. Saya akan kembali bekerja."
"Tunggu! Boleh aku bertanya?" Melihat anggukan si pelayan, Doyoung langsung mengutarakan rasa penasarannya. "Siapa Im Nayeon disini? Maksudku, dia bukan seperti gisaeng biasa."
Si pelayan menatap sejenak Doyoung sebelum berjalan lebih dekat dan berbicara agak berbisik. "Nona Nayeon adalah milik Tuan Oh yang dititipkan disini."
Maksudnya? Alis Doyoung bertaut tak paham.
"Nona sudah dibeli sejak menginjakkan kaki disini. Jadi hanya Tuan Oh yang boleh dilayaninya." Bibir Doyoung membeo mengerti. Jadi dia seorang simpanan?
Doyoung terkekeh remeh. Semakin mengenal dunia luar, semakin banyak kejutan menyambutnya.
Srek!!!
Pintu kamarnya dibuka. Si pelayan segera mundur dan mempersilahkan Nyonya pemilik rumah masuk. Lalu mundur meninggalkan kamar itu.
Doyoung masih duduk di futonnya.
Menghiraukan ketidak sopanan si pemilik kamar, Hyuna segera mengambil duduk di depannya.
"Aku sudah mendengar dari Nayeon. Aku sudah memutuskan kau akan belajar bermusik di rumah kenalanku. Nanti malam, kau akan berangkat dengan Sua." Tanpa basa basi, Hyuna berkata pada Doyoung.
"Sua?"
"Pelayan tadi." Doyoung mengangguk mengerti. "Sekarang, bisa kau ceritakan tentang kakak sepupu Jongwoon? Bagaimana bisa dia ditangkap?"
Doyoung melotot mendengar ucapan Hyuna. Kakak sepupu? Ayahnya? Berarti wanita cantik pemilik rumah bordir ini Bibinya?
.
.
.
.
.
Setelah mengendap dan melewati jalan rumit dan menakutkan -menurut Doyoung-, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah cukup besar. Terdengar beberapa irama yang tumpang tindih dari beberapa sudut rumah itu.
Kedatangan mereka disambut seorang wanita dengan wibawa tinggi dan wajah cantik. Sepertinya dialah pemilik rumah penih melodi ini.
SuA langsung maju dan menyerahkan surat yang katanya dari Hyuna. Si Nyonya rumah membacanya sekilas lalu menatap Doyoung menelisik dari bawah hingga atas beberapa kali. Nyonya itu lalu mengisyaratkan mereka untuk masuk.
Yang Doyoung pahami setelah masuk adalah, ternyata mereka masuk lewat pintu belakang. Terkesan sangat rahasia, bukan?
"Aku Kwon Boa. Pemilik sekaligus Guru mu selama di sini. Hyuna ingin kau mempelajari musik selama di sini. Dia sendiri yang akan menjemputmu nanti setelah keadaan aman. Namamu Kim Doyoung? Putra Omega Kim Jongwoon dan Kim Ryeowook?" Dengan nada tegas namun suaranya jelas terdengar merdu di telinga Doyoung.
YOU ARE READING
Oneshoot Jaedo
FanfictionKumpulan Oneshoot Jaedo. Ada juga repost dari oneshoot spesial Jaehyunisme di akun @piceboo. Rate random. jangan kaget jika ada rate M nantinya.
The Untouched 'Chunhyang' (Part 1)
Start from the beginning
