PRIMOGENITURE
Commissioned by anonymous
JAEHYUN X TAEYONG
TW: very mild sexual intercourse, depression, murder, gun violence.
PLEASE REMEMBER THAT THIS IS THE WORK OF A FICTION! READERS DISCRETION IS ADVISED!
Suhu tubuh Taeyong meningkat tajam dan membuatnya lemah. Matanya enggan terbuka dengan bibir kering yang sesekali diusap madu oleh Jaehyun. Ia khawatir Taeyong demam karena dia terlalu lama berada di dalam air. Selama Taeyong masih lemah, ia berinisiatif meminta sistem untuk mengirimkan tenaga medis ke kabin mereka agar Taeyong tidak sampai kekurangan nutrisi dan mengalami dehidrasi.
Taeyong masih tidak bangun hingga hari ketiga dan Jaehyun semakin khawatir. Tetapi dada yang naik turun masih menjadi pertanda jika Taeyong masih ada di sana dan masih bernapas. Apa yang tidak ia tahu adalah, dalam tiga hari tidurnya, Taeyong mengalami mimpi yang sangat panjang.
.
.
.
Taeyong hidup di rumah besar yang bahkan tidak tersentuh oleh jalan raya. Lapangannya luas, butuh kendaraan untuk mencapai gerbang agar tenaga tidak terkuras. Taeyong yang berada di balkon berniat untuk pergi ke arboretum pribadi miliknya untuk menikmati harum mekarnya bunga. Namun, matanya lebih dahulu menangkap Jaehyun yang melihatnya dari bawah dan memberikan senyum lesung pipinya. Taeyong balas tersenyum, tangannya melambai tersambut lelaki di bawahnya.
Adegan selanjutnya berganti dengan dia dan Jaehyun yang tengah menikmati hangat badan satu sama lain. Seprai kamarnya kusut, baju tergeletak tidak pada tempat diindahkan oleh cumbuan yang saling bertaut. Mereka saling bertukar tawa, Jaehyun dengan lembutnya mengecup ujung bibir Taeyong yang tersenyum malu-malu.
"Kau tahu betapa bangganya aku padamu?" Ungkapnya sambil menaikkan gerak pinggang.
Taeyong mendesah, dia memukul dada Jaehyun main-main dengan tawa renyah yang nikmat didengar telinga. "Tentu saja aku tahu," ungkapnya. "Siapa yang tidak bangga jika kekasihnya adalah orang yang memiliki kekuatan mengubah dunia?"
"Benarkah?" Jaehyun menaikkan alis. "Kalau begitu..." Ia mengambil kaca mata milik Taeyong yang berada di atas laci sebelah tempat tidur dan memasangkannya. "Mari kita lihat apakah tuan ilmuwan ini mampu mengubah duniaku hingga jungkir balik."
Keduanya saling bertukar tawa renyah dan melanjutkan apa yang sempat tertunda hingga membawa mereka ke ujung kenikmatan dunia.
Dunia memang tidak selamanya berisi yang indah. Dunia ini seimbang. Ketika Taeyong merasa apa yang ia inginkan sudah tidak ada, dia harus dihadapkan oleh masalah yang membuat titik warasnya berada pada tingkat yang paling bawah.
Dia mengalami depresi berat.
Dia mengacaukan segala hal yang ada di atas meja laboratoriumnya dan meminta semua orang untuk pergi. Dia menjerit, menangis dan menjambak rambut hingga badannya meringkuk kecil di bawah meja. Tangisnya bahkan sampai tidak mengeluarkan suara. Ia bahkan tidak peduli ketika kedua lengan Jaehyun terulur untuk merengkuh, dia menghajarnya dan berusaha untuk lepas. Tetapi Jaehyun tetap diam, hanya pelukannya yang semakin erat hingga hanya ada napas terisak yang tersisa dari patah hatinya.
"Pergi dariku...pergi!!!" Taeyong menjerit. "Aku tidak pantas untuk kau cintai! Lupakan aku! Pergi!!" Teriaknya lagi, tetapi Jaehyun bergeming. "Penjaga!!!" Taeyong memanggil. "Penjaga!! Penjaga!!! Bawa dia pergi dariku! Bawa dia!"
Jaehyun masih berusaha memeluk Taeyong bahkan ketika badannya dipaksa untuk mengikuti para penjaga yang masuk. "Taeyong, aku mencintaimu, kau dengar? Bagaimanapun dirimu, aku tetap mencintaimu." Bisiknya.
VOUS LISEZ
PRIMOGENITURE || JAEYONG
Fanfiction[ARCHIVED] commissioned by anonymous. Taeyong terjebak dalam sebuah fasilitas yang mengharuskan dia menjawab sepuluh pertanyaan untuk bisa keluar. attn: readers discretion is advised. beta reader: jtyriri PLEASE READ TRIGGER WARNINGS ON EACH CHAPTE...
