A JAEMYANG FIC!
Yangyang tidak pernah mengerti kenapa Jaemin melakukan hal itu padanya, jujur Yangyang lelah, tapi siapa sangka jika alasan Jaemin melakukannya benar benar membuat Yangyang pasrah, seperti tidak ada jalan lain yang bisa dia lakukan...
Dengan cepat Jaemin merogoh kantong celana dan meraih gawainya untuk menelepon Lucas dan memberitahukan keadaan Yangyang agar sang kekasih memiliki orang yang bisa mendampinginya.
Sebetulnya Jaemin sangat sangat sanggup untuk menemani Yangyang seberapapun lamanya. Tapi Jaemin juga sadar betul bahwa Lucas pasti orang yang paling tepat untuk menemani Yangyang di situasi sekarang. Jaemin mengerti, Lucas adalah orang yang sudah menemani Yangyang di masa sulitnya dulu dan pasti akan selalu seperti itu selamanya. Maka tidak ada pilihan lain lagi menurutnya selain mengantarkan Lucas pada sang adik tersayang.
Panggilan telepon yang semulanya hanya berdering dalam waktu cukup lama, akhirnya memberi sinyal bahwa panggilan itu sudah tersambung. Jaemin pun membuka suara,
"Lucas! Dimanapun lo sekarang, gue harap lo cepetan bal–"
"Hai kembaran kesayangan gue!"
Kening Jaemin mengernyit bingung. Kenapa suara yang begitu familiar ini yang menjawab panggilannya? Apakah dia salah memencet kontak? Jaemin mengecek nya untuk memastikan, tapi dia tidak salah, sambungan telepon itu memang tertuju pada Lucas, tapi kenapa–
"Jeno. Kenapa lo bisa pegang hp Lucas? Dia dimana sekarang?" Tanya Jaemin tanpa babibu. Kekehan riang terdengar dari ujung sana.
"Lucas? Nih, dia lagi tidur di sebelah gue." Jawab Jeno dengan nada penuh jenaka.
Jaemin merengut kesal. Di situasi genting seperti ini, Jaemin sama sekali sedang tidak ingin diajak bergurau. "Berhenti becanda, Jen. Gue serius. Dimana Lucas? Kasih hp nya ke dia sekarang, gue ada keperluan penting."
"Ga asik lo! Lagian gue ga becanda. Lucas beneran lagi tidur di sebelah gue. Kalau lo ga percaya lo kesini aja deh. Lo liat sendiri." Seru Jeno kelewat santai, sembari menyunggingkan senyum seringai yang pastinya tidak bisa dilihat oleh sang saudara kembar.
Buru buru Jaemin memutus panggilannya dan menghampiri Yangyang. Tubuhnya bergetar lebih hebat sekarang. Air matanya pun mengalir lebih deras dari sebelumnya hingga kedua pipi tirusnya sangat basah.
Tidak lupa untuk meremat bahu Yangyang, Jaemin berujar, "Yangyang dengerin gue baik baik. Gue mau cari Lucas sebentar, dan gue ga akan pergi ninggalin lo. Gue cuma mau jemput Lucas kesini. Lo jangan takut ya? Lucas pasti pulang buat peluk lo, Yang. Percaya sama gue. Oke?"
Yangyang tersenyum manis walau lemah. "Bang Lucas ninggalin gue, Jaemin."
Jaemin langsung mendekap dirinya sangat erat. Merengkuh tubuh ringkih nya, berharap membuat Yangyang sedikit lebih kuat.
"Engga. Lucas ga mungkin ninggalin adik kesayangannya, Yangyang. Gue yakin Lucas bakal pulang. Lo tenang ya?" Balasnya setengah berbisik.
Yang bisa dilakukan Yangyang sekarang hanyalah membalas rengkuhan Jaemin walaupun dirinya sudah sangat rapuh. Yangyang tidak yakin dengan ucapan Jaemin tadi karena dia tahu pasti, Lucas tidak pernah susah dicari jika Yangyang sedang membutuhkan kehadirannya.
Lucas akan selalu meninggalkan kepentingan apapun hanya untuk memberikan pelukan terhangatnya untuk Yangyang saat diri Yangyang sedang hancur seperti saat ini. Karena bagi Lucas, Yangyang adalah prioritas paling utama dalam hidupnya melebihi apapun. Adik satu satunya yang paling dia sayang. Satu satunya anggota keluarga yang dimilikinya.
Karena itu, firasat Yangyang dengan lugas mengatakan bahwa Lucas pergi. Meninggalkannya sendirian dengan ketakutannya disini. Meninggalkannya dengan rasa cemasnya. Membiarkannya sendiri ditengah gelapnya dunia yang sedang Yangyang rasa.
Perlahan Jaemin melepas pelukannya. Menghapus jejak aliran air mata Yangyang di pipinya. Menempelkan kening lalu memagut bibir pucat Yangyang sangat lembut. Jaemin benar benar berharap dapat menyalurkan rasa tenang untuk sang terkasih. Berharap Yangyang percaya bahwa Jaemin tidak akan meninggalkan Yangyang dengan sepi. Berharap Yangyang percaya kalau Jaemin pasti akan selalu menemani di tengah kesendiriannya.
Senyum teduh Jaemin dibalas dengan senyum kecil yang masih dan selalu terlihat cantik menurut pandangannya, setelah pagutan lembut mereka terlepas. Setidaknya Jaemin bisa sedikit lega untuk pergi meninggalkan Yangyang sebentar demi mencari Lucas karena senyum itu.
Tanpa ingin terlalu lama membiarkan Yangyang menunggu kehadiran Lucas. Maka Jaemin pun langsung saja menancap gas dengan kecepatan penuh setelah mendapat info lokasi dimana Lucas berada dari Jeno yang mengirim pesan padanya tadi.
'Perasaan gue juga ga enak tapi semoga lo ga kenapa-napa, Cas. Yangyang beneran butuh lo sekarang.'
Ditengah perjalanannya, hanya itulah satu harap di benak Jaemin.
TBC
heheheh haiii😖👉🏻👈🏻 kelamaan lagi ya updatenya??? hehehehh sorryyy tapi ini beneran hasil saya berusaha :'D HEHEHEH MAAF YAAAA
TAPI AYANG AYANGNYA AKU TOLONG KALIAN TENANG DULUUUU!!!!✋🏻 aku bawain sesuatu buat kalian sebagai permintaan maaf karena masih aja kelamaan update xixixi🤭🤭
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.