Chapter 27 : Where's Lucas?

Magsimula sa umpisa
                                        

Jaemin tertawa kecil. Orang orang ini benar benar sialan. Rahang mengeras dan tangan mengepal, ingin sekali rasanya Jaemin menghabisi kedua orang di depannya ini jika tidak ingat kalau Yangyang masih berlindung di balik bahu nya. Jika tidak ingat bahwa dua manusia bajingan ini orangtua Yangyang. Dengan langkah pasti, Jaemin menghadap wajah pongah sang wanita tua yang kini mengangkat wajahnya begitu percaya diri, sombong.

"Hal hal tentang anak sendiri saja anda tidak tahu, apalagi kelakuan kelakuan bejat orang yang anda sebut suami itu. Saya harap semoga laki laki bau tanah ini tidak melakukan apapun yang membahayakan. Karena saya berani menjamin, sekali saja anda mengalami apa yang Yangyang lalui, maka detik itu juga anda akan mati. Karena anda hanyalah orang lemah penyembah uang yang sama sekali tidak tahu bagaimana caranya mempertahankan diri untuk hidup."

Gurat wajah yang semula begitu congkak, kini mengeras, menampakkan kemarahannya atas perkataan tidak sopan dari bocah SMA di hadapannya sekarang. Jaemin merasa menang, dia menyeringai senang.

Setelah merasa sudah cukup menyampaikan apa yang ingin diucapkan. Jaemin langsung bersiap angkat kaki meninggalkan orang orang itu. Masih dengan menggenggam erat tangan Yangyang, ia membawa kekasihnya untuk ikut pergi.

Baru saja beranjak beberapa langkah, Yangyang berhenti berjalan membuat Jaemin menengok penuh heran pada Yangyang saat anak itu menghadapkan dirinya menatap orangtuanya.

"Tapi Yangyang harap kalian berdua mati aja. Yangyang maupun Lucas beneran ga butuh kalian. Karena kalian cuma kayak parasit di hidup kami." Katanya.

"DASAR ANAK SIALAN!"

Maka tanpa berbasa-basi apapun lagi, Yangyang melangkah pergi meninggalkan mereka dengan hati yang bercampur aduk. Rasanya dia takut, marah, kesal, juga khawatir. Namun ketika dirinya mengingat kembali bahwa kini tangannya digenggam begitu erat oleh Jaemin, hatinya sedikit lega dan nyaman.

Suara berat lelaki tua yang sedang mengutuknya dengan berbagai umpatan kasar itu mulai sayup sayup terdengar seiring langkah Yangyang dan Jaemin yang semakin cepat demi menjauh dari dua objek penyebab hari nya hancur.

┏✧–––“ J • A • E • M • Y • A • N • G ”–––✧┛

"Lucas.. Bang Lucas.."

Suara lirih Yangyang terus saja memanggil nama Lucas semenjak tiba di rumahnya. Jaemin yang masih setia menemani Yangyang masih merasa cemas, pasalnya kekasih nya itu sudah begitu kalut sejak mereka berhasil pergi menjauh dari orang tua Yangyang. Tubuhnya bergetar hebat, peluh sebesar biji jagung terus mengucur deras di pelipisnya. Bahkan tangan Jaemin yang semulanya digenggam begitu erat oleh Yangyang perlahan melemah. Wajah manis yang biasanya menunjukkan ekspresi cerianya kini hanya mampu menatap kosong ke depan juga bibirnya memucat.

"Bang Lucas pergi ya? Dia ninggalin gue ya?" Katanya lemah.

Yangyang yang kini duduk di sofa ruang tengah rumahnya masih terus mencari keberadaan Lucas yang entah sedang berada dimana.

Kata kata Yangyang membuat Jaemin bergerak mendekat. Berjongkok di hadapannya sembari mengusap bahu bergetarnya penuh sayang. "Dia ga mungkin ninggalin lo, Yangyang. Gue cari Lucas sekarang ya? Lo tunggu disini. Dia pasti pulang." Ujar Jaemin begitu lembut, mencoba memberikan ketenangan pada Yangyang yang kini mulai meneteskan bulir beningnya.

"Lo mau pergi kayak bang Lucas?" Mata sayunya menatap Jaemin penuh kesedihan. Tangan lemahnya mencoba menahan tangan Jaemin yang masih setia mengusap bahu, memberi sinyal bahwa Yangyang tidak ingin ditinggal.

"Engga Yangyang, Lucas bakal pulang, dan gue gaakan pergi ninggalin lo. Percaya sama gue ya? Sekarang gue mau telfon dia dulu. Tunggu sebentar disini, oke?" Kata Jaemin tanpa lelah meyakinkan Yangyang. Lalu dengan lemah, Yangyang mengangguk kecil. Melepaskan genggaman Jaemin dengan sedikit tidak rela.

RETURN [Jaemyang]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon