Alkazo Zefransico - Dikenal sebagai brandalan arogan yang tak pernah patuh pada aturan.
Bolos sekolah baginya bukan lagi pelanggaran, melainkan kebiasaan yang sudah mengakar.
Datang terlambat setiap pagi? Itu bagian dari rutinitas yang seolah tak...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dunia ini tak selalu berbicara tentang logika. Terkadang, yang paling dalam justru lahir dari hal-hal yang tak bisa dijelaskan.
Seperti bagaimana dua jiwa bisa saling menoleh dalam keramaian, dan tahu bahwa mereka saling membutuhkan, bahkan sebelum sempat menegur sapa.
Seperti kami – aku dan dia.
Aku Alkazo Zefransico, yang keras kepala dan berisik. Dia Grace Agatera, yang hanya diam tapi menghantam dalam. Aku, yang hidup tanpa pilihan. Dia, yang hidup dengan prinsip. Aku datang seperti badai, dan dia menjadi diam yang tidak pernah kabur.
Memiliki satu orang yang bersedia memanjangkan sabar, mengecilkan ego, serta bersama-sama memilih untuk tetap tinggal, bahkan pada saat segalanya goyah– sepertinya lebih dari cukup untuk menjadi definisi paling jujur tentang "pasangan hidup."
Tapi hidup... tidak sesederhana jatuh cinta. Karena setelah jatuh, terkadang yang ada hanyalah luka.
Hitam dan putih. Dua warna yang tak pernah sama, akan tetapi saling melengkapi. Begitu pula kami.
Grace Agatera Dirinya menerangiku, melewati cahaya yang ia belah di antara dua waktuku– saat hitamnya gelap dan di antara putihnya terang.
Ia menyentuhku, bukan melalui tangan, tapi dengan kata. Dengan puisi. Dengan diam. Dengan kehadiran yang tak pernah memaksa.
Namun waktu tak pernah menunggu. Dan semesta tak selalu berpihak.
Ia datang… dan mungkin, kini telah pergi. Tanpa pamit.
Dan aku… Alkazo Zefransico Masih berdiri di tempat yang sama. Dengan perasaan yang sama.
Menunggu Entah untuk disambut, Atau… benar-benar kehilangan.
Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak .. happy reading
