𝐈.

9 1 0
                                    

Sebuah Hologram tanpa warna (Monokrom), berdiri dan menjadi Pusat perhatian para penikmat seni.
Hologram yang menampilkan seorang gadis tanpa warna sebagai lukisan bermakna.

"She's pretty" - (??)

Kilauan lampu, Bunyi jepretan gambar dimana mana menggema di aula Museum tersebut.

Mulai dari awal satu dunia di bangunkan hingga waktu menunjukan 21.00, dimana waktu museum itu tutup, banyak para pengunjung yang tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari Hologram tersebut.

Sampai di mana jam dinding besar berdentang menunjukan pukul 00.00 berbunyi, dan museum yang tadi nya seperti pasar traditional berubah menjadi tempat yang sunyi dan sepi total.

Hening, tak terdengar lagi suara siulan petugas kebersihan yang tadi nya mengepel lantai museum.

Sampai, Langkah kaki kecil berwarna putih pucat menapak ke lantai dingin museum tersebut.

Kaki kecil nan anggun tersebut melangkah dan melompat di lorong museum yang hanya di terangi oleh ornamen lampu jingga.

"Alooohaa~~" suara seorang gadis kecil yang menggema di penjuru museum.

"Hm~...hm~..hm~.." gadis bernuansa monokrom itu berputar putar di aula Museum untuk menghibur diri nya sendiri.

.

.

.

"your excellency Mr. Chilpius" - hormat nya pada patung abu abu yang menjadi icon museum tersebut.

"What makes you come here young lady?" - tanya patung tersebut yang sudah berubah posisi menghadap gadis di bawah kaki nya itu.

"Nothing!— Just curious about you sir, from the moment you were here and can you tell me what color the world is like?" tanya nya dengan antusias.

"kau bisa penasaran juga ya, Nona Hologram..." kekeh pelan Patung raksasa tersebut yang bernama Chipius.

"Ya— Bagaimana cara ku menceritakan nya ya—. Ah begini saja, Aku melihat seorang gadis kecil yang meletakan surat untuk mu di belakang sistem keamanan kemarin...Ohoho, dia gadis kecil yang manis dengan twintail berwarna coklat dengan baju berwarna biru pastel di hiasi pita berwarna putih" jelas nya.

"Aku tidak berpikir kalau dia memiliki palet warna lain selain warna hitam dan putih..."

.

.

.

.

.

.

.

.

Langkah riang gadis itu terus berlanjut sampai ia tiba di depan pintu besar yang sedikit terbuka.

"I've never been here before, what's inside?" manik putih kristall itu mengintrupsi celah pada pintu.

Sampai manik kristal itu terbelalak melihat seseorang berjubah hitam tengan mondar mandir mencari sesuatu.

Sang pria didalam yang mengetahui seseorang tengah menguntit diri nya, ia menegakan badan nya, dapat di lihat tubuh pria itu seperti manusia normal namun kepala nya adalah analog jam dinding berangka romawi.

"Who's there!?" merasa ketahuan oleh pria tersebut, Hologram memberanikan diri memasuki ruangan tersebut.

"M-My pardon" ucap nya ragu sembari memasuki ruangan tersebut.

"a girl?, no that's not a girl, but she's

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"a girl?, no that's not a girl, but she's... Hologram?" gumam pria itu melihat gadis itu masuk menembus pintu museum yang tebal nya tidak terkira.
"Who..are..you?" tanya pria itu
"I..."
"Sorry for my impoliteness, my name is Clock" ucap pria itu sembari membungkuk hormat.
"im sorry but... I'm Nameless,But everyone call me Hologram" ucap nya ragu.

"My pardon, so... What makes you come here Mrs.Hologram?"

"Aku melihat kau berkeliling kebingungan, dan aku penasaran saja... Apa yang... Manusia lakukan saat mereka berkeliling kebingungan...?"

Pria itu terdiam terkejut saat mendengar ucapan gadis Hologram itu.
"Tidak ada... Aku juga tidak kebingungan..." jawab nya terbata.

"go to go" ucap pria itu memotong suasana dan melenggang pergi dengan canggung.

Gadis Hologram tersebut menatap heran pria itu lalu ia pun kembali ke dudukan LED nya.

"look so familiar..." batin nya sembari memposisikan diri.




-October 11-

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝕴 ||• 𝐌𝐨𝐧𝐨𝐤𝐫𝐨𝐦☀︎︎& 𝐌𝐫.𝐂𝐥𝐨𝐜𝐤Where stories live. Discover now